Dominasi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) di Lembaga Legislatif bukan hanya terjadi ditingkat pusat.
Dominasi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) di Lembaga Legislatif bukan hanya terjadi ditingkat pusat. Namun kekuatan KMP untuk menguasai parlemen juga terjadi di daerah. Seperti di DPRD Kota Bima, tak satupun posisi unsur pimpinan direbut Partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD), kecuali pada Komisi I.
Posisi semua unsur pimpinan ditingkat komisi disapu bersih KMP. Dominasi itu semakin memperkuat posisi KMP di DPRD Kota Bima. Sebab tiga pimpinan DPRD setempat juga sebelumnya diisi koalisi besutan Prabowo tersebut. Mereka adalah Fery Sofian, SH (PAN), Syahbudin (Gerindra) dan M. Syafe’i (Golkar).
Sementara pada unsur pimpinan Komisi I yakni Ketua dijabat Anwar Arman (PKS), Wakil Ketua, Taufik (PDIP) dan Sekretaris, Hj. Anggraini (PBB). Komisi II dengan Ketua, Ir. M. Nor (PAN), Wakil Ketua, Khalid (Gerindra) dan Sekretaris, Asaad Djafar (Golkar). Komisi III dengan Ketua, Alvian Indra Wirawan (Golkar), Wakil Ketua, H. Sidra (PPP) dan Sekretaris, Syamsurih (PAN).
Penetapan Alat Kelengkapan Dewan itu dilakukan melalui Sidang Paripurna DPRD Kota Bima yang digelar, Rabu (29/10) kemarin. Sidang dipimpin ketiga pimpinan definitif yang baru dilantik beberapa hari lalu. Penyampaian laporan struktur Komisi I dibacakan Anwar Arman, Komisi II oleh Ir. M. Nor dan Komisi III oleh Syamsurih. Usai penyampaian laporan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris Dewan, Drs. H. Supratman.
Sidang itu berlangsung singkat tanpa ada interupsi dari peserta. Pasalnya, sebelum penyampaian laporan telah diawali dengan rapat fraksi dan rapat penentuan komisi. Dalam pertemuan itulah, pembahasan nama-nama unsur pimpinan Alat Kelengkapan Dewan digodok dan diusulkan fraksi. Tiga komisi yang ada mengakhiri penentuan nama melalui pengambilan suara terbanyak, setelah gagal mencapai kesepakatan melalui musyawarah mufakat.
Hanya saja, munculnya nama Taufik (PDIP), yang merupakan satu-satunya perwakilan KIH sebagai unsur pimpinan Komisi I sempat menjadi perbincangan hangat usai sidang paripurna. Sebab, nama Taufik tak disangka-sangka akan diplot menggeser politisi senior lainnya dari KIH. Bahkan, ada yang menilai telah terjadi kekeliruan setingan lolosnya nama Taufik karena setingan awal seharusnya Taufik A Karim (PPP) lah yang mestinya menempati posisi itu.
Namun, Duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anwar Arman, SE menepis informasi itu. Menurutnya tidak ada lagi kepentingan atas nama KMP dan KIH dalam penentuan Alat Kelengkapan Dewan. “Dominasi KMP dalam unsur pimpinan bukanlah bagian dari setingan karena faktanya dalam fraksi juga diisi partai KIH. Begitupun di Komisi,” tepisnya.
Menutup sidang paripurna itu, Ketua Sidang, Fery Sofian berharap, Alat Kelengkapan Dewan yang telah dibentuk dan ditetapkan dapat mengemban amanah tugas dengan baik kedepan. Serta dapat bersama meningkatkan kinerja untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Bima. (KS-13)
Posisi semua unsur pimpinan ditingkat komisi disapu bersih KMP. Dominasi itu semakin memperkuat posisi KMP di DPRD Kota Bima. Sebab tiga pimpinan DPRD setempat juga sebelumnya diisi koalisi besutan Prabowo tersebut. Mereka adalah Fery Sofian, SH (PAN), Syahbudin (Gerindra) dan M. Syafe’i (Golkar).
Sementara pada unsur pimpinan Komisi I yakni Ketua dijabat Anwar Arman (PKS), Wakil Ketua, Taufik (PDIP) dan Sekretaris, Hj. Anggraini (PBB). Komisi II dengan Ketua, Ir. M. Nor (PAN), Wakil Ketua, Khalid (Gerindra) dan Sekretaris, Asaad Djafar (Golkar). Komisi III dengan Ketua, Alvian Indra Wirawan (Golkar), Wakil Ketua, H. Sidra (PPP) dan Sekretaris, Syamsurih (PAN).
Penetapan Alat Kelengkapan Dewan itu dilakukan melalui Sidang Paripurna DPRD Kota Bima yang digelar, Rabu (29/10) kemarin. Sidang dipimpin ketiga pimpinan definitif yang baru dilantik beberapa hari lalu. Penyampaian laporan struktur Komisi I dibacakan Anwar Arman, Komisi II oleh Ir. M. Nor dan Komisi III oleh Syamsurih. Usai penyampaian laporan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris Dewan, Drs. H. Supratman.
Sidang itu berlangsung singkat tanpa ada interupsi dari peserta. Pasalnya, sebelum penyampaian laporan telah diawali dengan rapat fraksi dan rapat penentuan komisi. Dalam pertemuan itulah, pembahasan nama-nama unsur pimpinan Alat Kelengkapan Dewan digodok dan diusulkan fraksi. Tiga komisi yang ada mengakhiri penentuan nama melalui pengambilan suara terbanyak, setelah gagal mencapai kesepakatan melalui musyawarah mufakat.
Hanya saja, munculnya nama Taufik (PDIP), yang merupakan satu-satunya perwakilan KIH sebagai unsur pimpinan Komisi I sempat menjadi perbincangan hangat usai sidang paripurna. Sebab, nama Taufik tak disangka-sangka akan diplot menggeser politisi senior lainnya dari KIH. Bahkan, ada yang menilai telah terjadi kekeliruan setingan lolosnya nama Taufik karena setingan awal seharusnya Taufik A Karim (PPP) lah yang mestinya menempati posisi itu.
Namun, Duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anwar Arman, SE menepis informasi itu. Menurutnya tidak ada lagi kepentingan atas nama KMP dan KIH dalam penentuan Alat Kelengkapan Dewan. “Dominasi KMP dalam unsur pimpinan bukanlah bagian dari setingan karena faktanya dalam fraksi juga diisi partai KIH. Begitupun di Komisi,” tepisnya.
Menutup sidang paripurna itu, Ketua Sidang, Fery Sofian berharap, Alat Kelengkapan Dewan yang telah dibentuk dan ditetapkan dapat mengemban amanah tugas dengan baik kedepan. Serta dapat bersama meningkatkan kinerja untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Bima. (KS-13)
COMMENTS