Setelah presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan BBM sebesar Rp.2000, dari harga sebelumnya.
Setelah presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan BBM sebesar Rp.2000, dari harga sebelumnya. Harga sembako di pasar raya Bima masih stabil. Belum ada tanda-tanda kenaikan harga barang pasca kenaikan harga BBM, Justeru ada sebagian barang yang justeru harganya menurun.
Rabu pagi (19/11) Pemerintah Kota Bima yang diwakili Asisten II HJ.Rini Anggraini melakukan sidak atau operai pasar di pasar raya Bima. Tim gabungan yang melakukan operasi pasar antara lain, Asisten II, Kabag Ekonomi Setda Kota Bima, Kepala Dinas Koprindag Kota Bima, dan Kepala Bulog Area Bima.
Dalam operasi pasar tersebut, rombongan mengecak harga barang di pasar. Namun hasil wawancara dengan para pedagang tidak ada kenaikan harga yang disebabkan oleh naiknya harga BBM. “Untuk saat ini belum ada harga sembako yang naik, ndak tahu kalau besok lusa. Yang naik harga saat ini, adalah cabai, dan itu bukan karena kenaikan harga BBM, tetapi karena kelangkaan barang,” ujar Rukmini, salah satu pedagang sembako di pasar raya Bima.
Saat ini harga cabai merah mencapai Rp.50 ribu/Kg dari harga sebelumnya Rp.20 ribu/kg. harga beras medium berkisar antara Rp.8 ribu/kg hingga Rp.9 ribu/Kg. Harga telur masih seperti harga semula yakni Rp.1.250/biji. Sementara harga tomat masih Rp.5 ribu/kg, untuk gula putih juga masih Rp.12 ribu/kg.
Sementara untuk harga yang menurun pasca kenaikan harga BBM adalah harga daging ayam, dari Rp.38 ribu/kg menjadi Rp.28 ribu/kg. Namun yang mengalami kenaikan harga jauh sebelum kenaikan harga BBM adalah semen dari Rp.58 ribu naik hingga Rp.70 ribu/zak untuk semen Tiga Roda.
Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Hj.Ratnaningsih, berharap kepada para pedagang agar tidak menaikan harga terlalu tinggi, dan tidak seenaknya menaikan harga barang. “Pedagang tidak boleh menaikan harga terlalu tinggi, kalau harga dari petani masih murah, jangan dibuat mahal di pasar,” harapnya. (KS-02)
Rabu pagi (19/11) Pemerintah Kota Bima yang diwakili Asisten II HJ.Rini Anggraini melakukan sidak atau operai pasar di pasar raya Bima. Tim gabungan yang melakukan operasi pasar antara lain, Asisten II, Kabag Ekonomi Setda Kota Bima, Kepala Dinas Koprindag Kota Bima, dan Kepala Bulog Area Bima.
Dalam operasi pasar tersebut, rombongan mengecak harga barang di pasar. Namun hasil wawancara dengan para pedagang tidak ada kenaikan harga yang disebabkan oleh naiknya harga BBM. “Untuk saat ini belum ada harga sembako yang naik, ndak tahu kalau besok lusa. Yang naik harga saat ini, adalah cabai, dan itu bukan karena kenaikan harga BBM, tetapi karena kelangkaan barang,” ujar Rukmini, salah satu pedagang sembako di pasar raya Bima.
Saat ini harga cabai merah mencapai Rp.50 ribu/Kg dari harga sebelumnya Rp.20 ribu/kg. harga beras medium berkisar antara Rp.8 ribu/kg hingga Rp.9 ribu/Kg. Harga telur masih seperti harga semula yakni Rp.1.250/biji. Sementara harga tomat masih Rp.5 ribu/kg, untuk gula putih juga masih Rp.12 ribu/kg.
Sementara untuk harga yang menurun pasca kenaikan harga BBM adalah harga daging ayam, dari Rp.38 ribu/kg menjadi Rp.28 ribu/kg. Namun yang mengalami kenaikan harga jauh sebelum kenaikan harga BBM adalah semen dari Rp.58 ribu naik hingga Rp.70 ribu/zak untuk semen Tiga Roda.
Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Hj.Ratnaningsih, berharap kepada para pedagang agar tidak menaikan harga terlalu tinggi, dan tidak seenaknya menaikan harga barang. “Pedagang tidak boleh menaikan harga terlalu tinggi, kalau harga dari petani masih murah, jangan dibuat mahal di pasar,” harapnya. (KS-02)
COMMENTS