Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima, merasa keberatan disebut sebagai “mafia” air bersih. Dalihnya, salah satu Perusahaan Daerah itu bekerja dan menyalurkan air sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima, merasa keberatan disebut sebagai “mafia” air bersih. Dalihnya, salah satu Perusahaan Daerah itu bekerja dan menyalurkan air sesuai aturan yang telah ditetapkan. Jadi, tidak ada praktek atau perbuatan yang mencari keuntungan pribadi dibalik penyaluran air bersih pada sejumlah pelanggan.
Hal itu disampaikan, Drs, H.Abdullah, Direktur (Dirut) Bidang Umum PDAM Bima Kamis (30/10) di Kantornya. Menurutnya, pernyataan melalui pemberitaan Koran Stabilitas edisi sebelumnya bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya. Sebab, tarif yang berlaku disesuaikan dengan jumlah kubik air yang diambil konsumen. “Kami tarik biaya sesuai tarif yang telah ditetapkan, jadi tidak ada penarikan biaya diluar ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Bahkan, pihaknya sudah mengirim pegawai untuk melakukan klarifikasi sekaligus memberikan pemahaman tentang cara dan tarif yang berlaku saat pelanggan mengambil air di Perusahaan tersebut. Setelah dijelaskan, pelanggan akhirnya mengerti. Intinya, tarif yang berlaku berdasarkan jumlah kubik air yang diangkut konsumen. “Kalau banyak pemakaianya, besar pula tarif perbulan yang harus dibayar konsumen. Artinya, besar kecilnya tarif tergantung pemakaian, tentunya kami berpedoman pada ketentuan harga yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Selama ini, penyaluran air bersih oleh PDAM pada sejumlah pelanggan tidak maksimal. Jadi, jangan heran ketika banyak bermunculan keluhan pelanggan. Baginya, keluhan pelanggan bukan sesuatu yang salah, dan memang pantas dilakukan. Karena, bukan satu dua orang pelanggan yang mengeluhkan hal yang sama, tetapi sudah teramat banyak. “Kami sadar atas kekurangan pelayanan kami, karena memang kondisinya sudah seperti ini,” katanya.
Namun, keluhan itu tak lantas menurunkan semangat pihaknya untuk terus berusaha menunjukan pelayanan terbaik terhadap pelanggan. Soal permintaan agar penyaluran air berjalan lancar pada beberapa pelanggan di Bina Baru Kelurahan Paruga, pihaknya tidak berani memastikan permintaan tersebut. Sebab, tahun 2014 ini sebentar lagi akan berakhir. “InsaAllah Tahun 2015 mendatang, kami akan berusaha dan berjuang demi memenuhi permintaan pelanggan. Dan, hal itu sudah menjadi komitmen kami demi memuaskan pelanggan, mudah-mudahan dapat terkabulkan,” pintahnya. (KS-09)
Hal itu disampaikan, Drs, H.Abdullah, Direktur (Dirut) Bidang Umum PDAM Bima Kamis (30/10) di Kantornya. Menurutnya, pernyataan melalui pemberitaan Koran Stabilitas edisi sebelumnya bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya. Sebab, tarif yang berlaku disesuaikan dengan jumlah kubik air yang diambil konsumen. “Kami tarik biaya sesuai tarif yang telah ditetapkan, jadi tidak ada penarikan biaya diluar ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Bahkan, pihaknya sudah mengirim pegawai untuk melakukan klarifikasi sekaligus memberikan pemahaman tentang cara dan tarif yang berlaku saat pelanggan mengambil air di Perusahaan tersebut. Setelah dijelaskan, pelanggan akhirnya mengerti. Intinya, tarif yang berlaku berdasarkan jumlah kubik air yang diangkut konsumen. “Kalau banyak pemakaianya, besar pula tarif perbulan yang harus dibayar konsumen. Artinya, besar kecilnya tarif tergantung pemakaian, tentunya kami berpedoman pada ketentuan harga yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Selama ini, penyaluran air bersih oleh PDAM pada sejumlah pelanggan tidak maksimal. Jadi, jangan heran ketika banyak bermunculan keluhan pelanggan. Baginya, keluhan pelanggan bukan sesuatu yang salah, dan memang pantas dilakukan. Karena, bukan satu dua orang pelanggan yang mengeluhkan hal yang sama, tetapi sudah teramat banyak. “Kami sadar atas kekurangan pelayanan kami, karena memang kondisinya sudah seperti ini,” katanya.
Namun, keluhan itu tak lantas menurunkan semangat pihaknya untuk terus berusaha menunjukan pelayanan terbaik terhadap pelanggan. Soal permintaan agar penyaluran air berjalan lancar pada beberapa pelanggan di Bina Baru Kelurahan Paruga, pihaknya tidak berani memastikan permintaan tersebut. Sebab, tahun 2014 ini sebentar lagi akan berakhir. “InsaAllah Tahun 2015 mendatang, kami akan berusaha dan berjuang demi memenuhi permintaan pelanggan. Dan, hal itu sudah menjadi komitmen kami demi memuaskan pelanggan, mudah-mudahan dapat terkabulkan,” pintahnya. (KS-09)
COMMENTS