Masalah pemadaman listrik di Kota dan Kabupaten Bima serta Dompu sudah berlangsung lama. Namun, hingga kini belum juga teratasi.
Masalah pemadaman listrik di Kota dan Kabupaten Bima serta Dompu sudah berlangsung lama. Namun, hingga kini belum juga teratasi. Para pelanggan merasa resah atas pemadaman tersebut. Sementara, PLN beralasan gangguan teknis dan kekurangan daya. Apa sebenarnya pemicu dibalik pemadaman tersebut, berikut hasil kongfrensi pers PT.PLN Cabang Bima dengan sejumlah wartawan Kamis (20/11).
Kepala PLN Cabang Bima, Heri Andi mengatakan, sistem Kelistrian bima yang disuplai dari PLTD Niú, PLTD Bima, PLTD Dompu, dan PLTD Sape merupakan sistem iterkoneksi terbesar kedua di Provinsi Nusa tenggara barat, setelah sitem iterkoneksi lombok, dengan wilayah terbentang dari sape (Kabupaten Bima) sampai dengan Kwangko (Kabupaten Dompu). “Total beban sistem kelistrian bima saat ini mencapai 36.500 kW,” katanya.
kondisi sistem kelistrikan Bima akhir-akhir ini mengalami defisit daya yang disebakan oleh adanya unit pembangkit yang melaksanakan pemeliharaan dan yang mengalami gangguan. Saat ini imbuhnya, total daya mampu PLN sebesar 29.800 kW sehingga terjadi defisit daya sebesar lebih kurang 7.000 kW. Unit pembangkit yang melaksanakan pemeliharaan antara lain satu unit pembangkit sewa di PLTD Dompu dan satu unit pembangkit sewa di PLTD Sape. “Unit pembangkit yang mengalami gangguan adalah unit pembangkit sewa di PLTD Niú,” ujarnya.
Untuk menambah daya pembangkit dan menghindari terjadinya pemadaman yang berkelanjutan sebutnya, upaya yang dilakukan oleh PT PLN (persero) Area Bima adalah pertama dengan mempercapat penyelesaian pemeliharaan unit pembangkit sewa di PLTD Dompu dan PLTD Sape. kedua dengan menambah daya pembangkit sebesar 5.000 kW di PLTD Niú dan 2.000 kW di PLTD Dompu. “Dengan penambah daya pembangkit tersebut diharapkan pada akhir tahun daya mampu dapat menambah menjadi 38.800 kW dengan perkiraan beban puncak mencapai 37.000 kW, sehingga surplus daya sebesar 1.800 kW,” jelasnya.
Jika terjadi pemadaman lagi ditahun berikutnya, sementara PLN sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi persoalan tersebut, lantas upaya apalagi yang akan dilakukan PLN kedepanya. Menanggapi pertanyaan itu, Heri mengaku akan kembali berupaya seperti yang dilakukan saat ini. “Kami akan terus berupaya mengatasi pemadaman seperti yang terjadi saat ini, meski melakukan upaya yang sama. Mudah-mudahan akhir Tahun 2014 ini, pemadaman dapat teratasi,” pintanya.
Heri berharap, seluruh pelanggan PLN agar bisa hemat dalam menggunakan listrik, terutama disaat semua pelanggan menggunakan alat penerangan tersebut. “Saya berharap para pelanggan dapat hemat menggunakan listrik, terutama mulai pukul 18.00 Sore hingga pukul 22.00 Malam,” harapnya. (KS-09)
Kepala PLN Cabang Bima, Heri Andi mengatakan, sistem Kelistrian bima yang disuplai dari PLTD Niú, PLTD Bima, PLTD Dompu, dan PLTD Sape merupakan sistem iterkoneksi terbesar kedua di Provinsi Nusa tenggara barat, setelah sitem iterkoneksi lombok, dengan wilayah terbentang dari sape (Kabupaten Bima) sampai dengan Kwangko (Kabupaten Dompu). “Total beban sistem kelistrian bima saat ini mencapai 36.500 kW,” katanya.
kondisi sistem kelistrikan Bima akhir-akhir ini mengalami defisit daya yang disebakan oleh adanya unit pembangkit yang melaksanakan pemeliharaan dan yang mengalami gangguan. Saat ini imbuhnya, total daya mampu PLN sebesar 29.800 kW sehingga terjadi defisit daya sebesar lebih kurang 7.000 kW. Unit pembangkit yang melaksanakan pemeliharaan antara lain satu unit pembangkit sewa di PLTD Dompu dan satu unit pembangkit sewa di PLTD Sape. “Unit pembangkit yang mengalami gangguan adalah unit pembangkit sewa di PLTD Niú,” ujarnya.
Untuk menambah daya pembangkit dan menghindari terjadinya pemadaman yang berkelanjutan sebutnya, upaya yang dilakukan oleh PT PLN (persero) Area Bima adalah pertama dengan mempercapat penyelesaian pemeliharaan unit pembangkit sewa di PLTD Dompu dan PLTD Sape. kedua dengan menambah daya pembangkit sebesar 5.000 kW di PLTD Niú dan 2.000 kW di PLTD Dompu. “Dengan penambah daya pembangkit tersebut diharapkan pada akhir tahun daya mampu dapat menambah menjadi 38.800 kW dengan perkiraan beban puncak mencapai 37.000 kW, sehingga surplus daya sebesar 1.800 kW,” jelasnya.
Jika terjadi pemadaman lagi ditahun berikutnya, sementara PLN sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi persoalan tersebut, lantas upaya apalagi yang akan dilakukan PLN kedepanya. Menanggapi pertanyaan itu, Heri mengaku akan kembali berupaya seperti yang dilakukan saat ini. “Kami akan terus berupaya mengatasi pemadaman seperti yang terjadi saat ini, meski melakukan upaya yang sama. Mudah-mudahan akhir Tahun 2014 ini, pemadaman dapat teratasi,” pintanya.
Heri berharap, seluruh pelanggan PLN agar bisa hemat dalam menggunakan listrik, terutama disaat semua pelanggan menggunakan alat penerangan tersebut. “Saya berharap para pelanggan dapat hemat menggunakan listrik, terutama mulai pukul 18.00 Sore hingga pukul 22.00 Malam,” harapnya. (KS-09)
COMMENTS