Sebanyak 25 unit gerobak etalase yang bersumber dari APBD-I NTB Tahun 2014 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Propinsi NTB Selasa (4/11) diserahkan pada pedagang kaki lima (PKL)
Sebanyak 25 unit gerobak etalase yang bersumber dari APBD-I NTB Tahun 2014 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Propinsi NTB Selasa (4/11) diserahkan pada pedagang kaki lima (PKL) dan bakulan yang merupakan wira usaha baru mikro kecil dan menengah. Penyerahan itu dilakukan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Bima dihalaman kantor setempat.
Kabid Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Bima, Ririn Swadayani, ST pada wartawan diruang kerjanya Selasa (4/11) mengatakan, sebenarnya gerobak etalase ini diperuntukkan bagi wira usaha baru yang ada di 38 kelurahan se Kota Bima, namun tidak mencukupi. Pasalnya, penyerahan gerobak etalase yang sama juga dibebankan dari APBD-II Kota Bima setiap tahunnya sebanyak 13 unit. “Yang mendapatkan jatah 25 gerobak etalase kali ini merupakan PKL dan bakulan yang telah mengajukan proposal permohonan alat usaha sebelumnya melalui bidangnya yang disetujui oleh Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi NTB.
Peruntukkan bagi PKL dan bakulan kali ini, merupakan program penciptakan wira usaha baru yang bertujuan merangsang pertumbuhan bagi wira usaha baru. Sementara dua tahun yang lalu pada PKL dan bakulan kita hanya memberikan bantuan dana bergulir, tapi kenyataan dilapangan macet sementara usaha PKL dan bakulan tersebut berjalan lancar. “Maka dari itu, pihaknya tidak lagi memberikan bantuan dana bergulir lagi pada pedagang, tapi memberikan bantuan alat untuk menopang kemajuan usaha para pedagang dimaksud,” tambahnya.
Salah seorang penerima bantuan dimaksud Jaenab (60) warga Kelurahan Dara RT. 01 Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima pada wartawan mengaku senang dan berterima kasih pada dinas koperasi dan UMKM propinsi NTB melalui koperindag Kota Bima yang telah memberikan bantuan gerobak etalase ini. “Seharian saya hanya menjual dagangan jenis sayur-sayuran secara jalan kali keliling kampung, namun kini dengan adanya gerobak bisa menjual dengan banyak dan semoga saja penghasilan saya meningkat dibandingkan sebelumnya dengan bantuan cuma-cuma ini,” ujarnya singkat. (KS – 04)
Kabid Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Bima, Ririn Swadayani, ST pada wartawan diruang kerjanya Selasa (4/11) mengatakan, sebenarnya gerobak etalase ini diperuntukkan bagi wira usaha baru yang ada di 38 kelurahan se Kota Bima, namun tidak mencukupi. Pasalnya, penyerahan gerobak etalase yang sama juga dibebankan dari APBD-II Kota Bima setiap tahunnya sebanyak 13 unit. “Yang mendapatkan jatah 25 gerobak etalase kali ini merupakan PKL dan bakulan yang telah mengajukan proposal permohonan alat usaha sebelumnya melalui bidangnya yang disetujui oleh Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi NTB.
Peruntukkan bagi PKL dan bakulan kali ini, merupakan program penciptakan wira usaha baru yang bertujuan merangsang pertumbuhan bagi wira usaha baru. Sementara dua tahun yang lalu pada PKL dan bakulan kita hanya memberikan bantuan dana bergulir, tapi kenyataan dilapangan macet sementara usaha PKL dan bakulan tersebut berjalan lancar. “Maka dari itu, pihaknya tidak lagi memberikan bantuan dana bergulir lagi pada pedagang, tapi memberikan bantuan alat untuk menopang kemajuan usaha para pedagang dimaksud,” tambahnya.
Salah seorang penerima bantuan dimaksud Jaenab (60) warga Kelurahan Dara RT. 01 Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima pada wartawan mengaku senang dan berterima kasih pada dinas koperasi dan UMKM propinsi NTB melalui koperindag Kota Bima yang telah memberikan bantuan gerobak etalase ini. “Seharian saya hanya menjual dagangan jenis sayur-sayuran secara jalan kali keliling kampung, namun kini dengan adanya gerobak bisa menjual dengan banyak dan semoga saja penghasilan saya meningkat dibandingkan sebelumnya dengan bantuan cuma-cuma ini,” ujarnya singkat. (KS – 04)
COMMENTS