Selain wajah lama, ada juga figur baru yang menyatakan kesiapannya untuk bersaing. Seperti Agus Salim, yang belum lama ini mendeklarasikan diri untuk maju dalam pesta rakyat tersebut.
Kontes politik Kabupaten Dompu yang rencana digelar Tahun 2015 mendatang bersamaan dengan Kabupaten Bima kini mulai dihangatkan dengan kemunculan berbagai figur. Selain wajah lama, ada juga figur baru yang menyatakan kesiapannya untuk bersaing. Seperti Agus Salim, yang belum lama ini mendeklarasikan diri untuk maju dalam pesta rakyat tersebut.
Agus Salim, merupakan warga asli Kabupaten Dompu yang lahir pada Tanggal 20 Oktober 1996 di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Dalam penyampaiannya kepada media, Ia mengaku keinginan dan semangat untuk mencalokan diri sebagai Kepala Daerah Bumi Nggahi Rawi Pahu karena melihat belum ada perubahan dan kesejateraan berarti bagi semua lapisan masyarakat Dompu.
Ayah tiga anak yang sudah lama tinggal dan menetap di Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan ini, merasa terpanggil untuk membenahi kabupaten dengan motto Sandaka Dompu itu. ”Saya ingin menjadikan Daerah ini dengan Dana Dompu Jao, Weki Dompu Jaya, Dana Dompu Mbeca dan Weki Dompu Mbocu. Untuk itu, 14 Desember 2014 nanti, saya akan menggelar deklarasi resmi pencalonan diri saya di Lapangan Sepakbola Karijawa Kabupaten Dompu,” ujarnya, Minggu (30/11) kemarin di Hotel Tursina Dompu.
Latar belakang pendidikan, Agus Salim merupakan tamatan SDN Negeri 1 Dompu Tahun 1975, SMP Negeri II Bima (1978), SMA PGRI Dompu (1981/1988) dan Akademi Menajemen Mataram (AMM) (1989). Pernah bergabung dalam Satuan Tugas Angkatan VI Resimen Mahasiswa dengan nama Baret Ungu dalam konflik Timor-timur Tahun 1987-1988, Koordinator Kabupaten Same Timor-timur, Direktur PT. Dita Puri Waranawa dan pernah ikut mengembangkan obyek wisata surving Lakey Dompu bersama Camat Huu Tahun 1998.
Dalam organisasi, pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa Akademi Manajemen Mataram Tahun 1987-1988, Kepala Seksi Operasi Resimen Mahasiswa NTB (Mahajani) Tahun 1987-1988, Komandan Resimen Mahasiswa Akademi Manajemen Mataram 1987-1988, Wakil ketua Kadin Jakarta Barat Bidang Perdangan dan Industri Priode 2009-2014, Ketua Asosiasi Perusahaan Kontruksi Indonesia (Aspekindo DKI Jakarta) 2011-2016, Kepala Bidang hubungan masyarakat (Humas) Paguyuban rekanan DKI Jakarta 2011-2016, Sekertaris Yayasan Tambora Indonesia (Tambora Menyapa Dunia 2015). Anggota dewan penasehat DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Dompu 2012-2017. Ketua Bidang Usaha Persatuan Keluarga Pulau Sumbawa (PKPS) Jakarta 2014-2019 dan menjabat sebagai wakil ketua Himpunan Anggota Masyarakat Dompu (HAMD) Jabotabek..
Agus memaparkan, pembangunan berbasis masyarakat (Comunity Based Development) merupakan isu utama pembangunan sejak era reformasi yang menjadi visinya kedepan. Pemberdayaan masyarakat menjadi ikon pemerintahan pada tiap jenjang kepempimpinan nasional. Dimana, kabupaten Dompu memiliki protensi dan sumber daya yang cukup besar dan potensial untuk berkembang guna mewujudkan kesejateraan masyarakat apabila dikelola dengan baik, sesuai filosofi Nggahi Rawi Pahu, sebagai sumber semangat dan motivasi.
Ada enam poin misi pokok Agus. Antara lain, Gerakan massal membangun ekonomi rakyat berbasis pertanian tanaman keras dan tanaman pangan. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur dan penataan kota. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan hidup. Pembinaan Agama, Budi pekerti, disiplin sosial serta penegakan Hukum dan Peningkatan kinerja aparatur Pemerintahan daerah/desa dan pelayanan masyarakat. (KS-10)
Agus Salim, merupakan warga asli Kabupaten Dompu yang lahir pada Tanggal 20 Oktober 1996 di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Dalam penyampaiannya kepada media, Ia mengaku keinginan dan semangat untuk mencalokan diri sebagai Kepala Daerah Bumi Nggahi Rawi Pahu karena melihat belum ada perubahan dan kesejateraan berarti bagi semua lapisan masyarakat Dompu.
Ayah tiga anak yang sudah lama tinggal dan menetap di Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan ini, merasa terpanggil untuk membenahi kabupaten dengan motto Sandaka Dompu itu. ”Saya ingin menjadikan Daerah ini dengan Dana Dompu Jao, Weki Dompu Jaya, Dana Dompu Mbeca dan Weki Dompu Mbocu. Untuk itu, 14 Desember 2014 nanti, saya akan menggelar deklarasi resmi pencalonan diri saya di Lapangan Sepakbola Karijawa Kabupaten Dompu,” ujarnya, Minggu (30/11) kemarin di Hotel Tursina Dompu.
Latar belakang pendidikan, Agus Salim merupakan tamatan SDN Negeri 1 Dompu Tahun 1975, SMP Negeri II Bima (1978), SMA PGRI Dompu (1981/1988) dan Akademi Menajemen Mataram (AMM) (1989). Pernah bergabung dalam Satuan Tugas Angkatan VI Resimen Mahasiswa dengan nama Baret Ungu dalam konflik Timor-timur Tahun 1987-1988, Koordinator Kabupaten Same Timor-timur, Direktur PT. Dita Puri Waranawa dan pernah ikut mengembangkan obyek wisata surving Lakey Dompu bersama Camat Huu Tahun 1998.
Dalam organisasi, pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa Akademi Manajemen Mataram Tahun 1987-1988, Kepala Seksi Operasi Resimen Mahasiswa NTB (Mahajani) Tahun 1987-1988, Komandan Resimen Mahasiswa Akademi Manajemen Mataram 1987-1988, Wakil ketua Kadin Jakarta Barat Bidang Perdangan dan Industri Priode 2009-2014, Ketua Asosiasi Perusahaan Kontruksi Indonesia (Aspekindo DKI Jakarta) 2011-2016, Kepala Bidang hubungan masyarakat (Humas) Paguyuban rekanan DKI Jakarta 2011-2016, Sekertaris Yayasan Tambora Indonesia (Tambora Menyapa Dunia 2015). Anggota dewan penasehat DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Dompu 2012-2017. Ketua Bidang Usaha Persatuan Keluarga Pulau Sumbawa (PKPS) Jakarta 2014-2019 dan menjabat sebagai wakil ketua Himpunan Anggota Masyarakat Dompu (HAMD) Jabotabek..
Agus memaparkan, pembangunan berbasis masyarakat (Comunity Based Development) merupakan isu utama pembangunan sejak era reformasi yang menjadi visinya kedepan. Pemberdayaan masyarakat menjadi ikon pemerintahan pada tiap jenjang kepempimpinan nasional. Dimana, kabupaten Dompu memiliki protensi dan sumber daya yang cukup besar dan potensial untuk berkembang guna mewujudkan kesejateraan masyarakat apabila dikelola dengan baik, sesuai filosofi Nggahi Rawi Pahu, sebagai sumber semangat dan motivasi.
Ada enam poin misi pokok Agus. Antara lain, Gerakan massal membangun ekonomi rakyat berbasis pertanian tanaman keras dan tanaman pangan. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur dan penataan kota. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan hidup. Pembinaan Agama, Budi pekerti, disiplin sosial serta penegakan Hukum dan Peningkatan kinerja aparatur Pemerintahan daerah/desa dan pelayanan masyarakat. (KS-10)
COMMENTS