Bulog Subdrive Bima memastikan stok beras yang tersedia saat ini aman dan mencukupi hingga Tahun 2015 mendatang. Jumlahnya yakni sebanyak 1142 ton.
Bulog Subdrive Bima memastikan stok beras yang tersedia saat ini aman dan mencukupi hingga Tahun 2015 mendatang. Jumlahnya yakni sebanyak 1142 ton. Stok beras itu, tersimpan di gudang di Kabupaten Dompu, Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dan gudang yang ada Bolo. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak kuatir soal kekurangan beras.
Kepala Bulog Subdrive Bima, Raden Gunadarma mengaku, kalau dihitung dari kebutuhan penyaluran beras yang tersedia saat ini, masih bisa bertahan hingga 2015 mendatang. "Untuk wilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, tidak usah kuatir dengan stok beras hingga tahun 2015 nanti. Sebab, semuanya telah tersedia," jelasnya saat ditemui di Kantornya, Senin (15/12).
Pihaknya juga telah membantu memasok beras ke propinsi lain seperti NTT. Karena, tugas dan fungsi bulog adalah pemerataan pangan secara nasional dan menstabilitasi harga beras secara nasional pula. "Untuk Provinsi NTT, kita sudah pasok berasnya sebanyak 17525 ton pada Tahun 2014 ini,"terangnya.
Artinya, stok beras yang ada telah lebih dari cukup. Sehingga, bisa membantu wilayah profinsi lain untuk mendroping beras. "Selain menyalurkan ke wilayah NTT, kita juga lakukan opetasi pasar yang dimulai dari bulan Oktober lalu bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta Diskoperindak yang ada di Kota dan Kabupaten Bima," ujarnya.
Titik pasar operasi, sudah disepakati seperti di pasar induk dan pasar kecamatan. Kota maupun kabupaten bima. "Untuk Kabupaten Dompu belum dilakukan, kerena belum ada permintaan dari Pemerintah setempat,"jelasnya.
Namun, walaupun tidak ada permintaan dari Pemerintah setempat. Pihaknya tetap akan melakukan Operasi Pasar (OP). "Harga OP murninya itu, Rp. 7300 perkilonya. Hal ini dilakukan, dengan harapan untuk mengstbilisasi harga konsumen," katanya.
Operasi itu dilakukan menyusul terjadinya dampak dari kenaikan harga beras ditingkat konsumen dan tidak adanya penyaluran raskin 13 untuk warga. Pihaknya terus mengantisipasi natal dan tahun baru. "Sekarang, kami sudah megeluarkan 105 ton dengan kualitas beras medium untuk OP itu," terangnya lagi.
Pengaruhnya sangat luar biasa, buktinya kata dia, dari pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Diskoperindag, harga beras saat itu semakin hari semakin turun. "Dari harga Rp. 8500 menjadi 8000," sebutnya.
Bulog juga membantu Pemda untuk menyalurkan beras CBB tanggap darurat bagi masyarakat yang mengalami bencana alam. "Mekanisme penyalurannya, itu urusan pemda. Kita hanya menyiapkan saja," tuturnya. Pada intinya, stok beras aman. Jadi masyarakat tidak perlu takut soal kehabisan stok beras. "Saya jamin, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu, tidak akan pernah kekurangam stok beras," jelasnya lagi.
Rencana kerja untuk 2015 mendatang, kalaupun Bulog masih dipercaya untuk menyalurkan raskin. Pihaknya akan meminta kepada seluruh Kades, apabila menemukan beras yang busuk walaupun hanya satu karung, maka segera dikembalikan. "Kami akan ganti. Dengan begitu, kami bisa memonotoring dan lebih selektif untuk mengsortir semua beras yanh keluar," janjinya.
Di tahun 2015 juga, pihaknya akan membeli langsung beras dari petani di Bima. "Pengadaannya ada 30 ribu ton," tambahnya. (KS-05)
Kepala Bulog Subdrive Bima, Raden Gunadarma mengaku, kalau dihitung dari kebutuhan penyaluran beras yang tersedia saat ini, masih bisa bertahan hingga 2015 mendatang. "Untuk wilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, tidak usah kuatir dengan stok beras hingga tahun 2015 nanti. Sebab, semuanya telah tersedia," jelasnya saat ditemui di Kantornya, Senin (15/12).
Pihaknya juga telah membantu memasok beras ke propinsi lain seperti NTT. Karena, tugas dan fungsi bulog adalah pemerataan pangan secara nasional dan menstabilitasi harga beras secara nasional pula. "Untuk Provinsi NTT, kita sudah pasok berasnya sebanyak 17525 ton pada Tahun 2014 ini,"terangnya.
Artinya, stok beras yang ada telah lebih dari cukup. Sehingga, bisa membantu wilayah profinsi lain untuk mendroping beras. "Selain menyalurkan ke wilayah NTT, kita juga lakukan opetasi pasar yang dimulai dari bulan Oktober lalu bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta Diskoperindak yang ada di Kota dan Kabupaten Bima," ujarnya.
Titik pasar operasi, sudah disepakati seperti di pasar induk dan pasar kecamatan. Kota maupun kabupaten bima. "Untuk Kabupaten Dompu belum dilakukan, kerena belum ada permintaan dari Pemerintah setempat,"jelasnya.
Namun, walaupun tidak ada permintaan dari Pemerintah setempat. Pihaknya tetap akan melakukan Operasi Pasar (OP). "Harga OP murninya itu, Rp. 7300 perkilonya. Hal ini dilakukan, dengan harapan untuk mengstbilisasi harga konsumen," katanya.
Operasi itu dilakukan menyusul terjadinya dampak dari kenaikan harga beras ditingkat konsumen dan tidak adanya penyaluran raskin 13 untuk warga. Pihaknya terus mengantisipasi natal dan tahun baru. "Sekarang, kami sudah megeluarkan 105 ton dengan kualitas beras medium untuk OP itu," terangnya lagi.
Pengaruhnya sangat luar biasa, buktinya kata dia, dari pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Diskoperindag, harga beras saat itu semakin hari semakin turun. "Dari harga Rp. 8500 menjadi 8000," sebutnya.
Bulog juga membantu Pemda untuk menyalurkan beras CBB tanggap darurat bagi masyarakat yang mengalami bencana alam. "Mekanisme penyalurannya, itu urusan pemda. Kita hanya menyiapkan saja," tuturnya. Pada intinya, stok beras aman. Jadi masyarakat tidak perlu takut soal kehabisan stok beras. "Saya jamin, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu, tidak akan pernah kekurangam stok beras," jelasnya lagi.
Rencana kerja untuk 2015 mendatang, kalaupun Bulog masih dipercaya untuk menyalurkan raskin. Pihaknya akan meminta kepada seluruh Kades, apabila menemukan beras yang busuk walaupun hanya satu karung, maka segera dikembalikan. "Kami akan ganti. Dengan begitu, kami bisa memonotoring dan lebih selektif untuk mengsortir semua beras yanh keluar," janjinya.
Di tahun 2015 juga, pihaknya akan membeli langsung beras dari petani di Bima. "Pengadaannya ada 30 ribu ton," tambahnya. (KS-05)
COMMENTS