Lebih kurang 100 orang warga Kota Bima, Senin (01/12) kemarin melakukan aksi demonstrasi di PLN Cabang Bima.
Lebih kurang 100 orang warga Kota Bima, Senin (01/12) kemarin melakukan aksi demonstrasi di PLN Cabang Bima. Mereka menuntut pemadaman listrik yang kerap terjadi saat ini, segera dicarikan solusinya. Sebab, telah merugikan dan meresahkan seluruh pelanggan listrik ditiga daerah yakni, Kota dan Kabupaten Bima serta Kabupaten Dompu.
Pada kesempatan itu, massa aksi secara bergantian menyampaikan orasi. Dalam pernyataan sikap, pihak PLN diberi jangka waktu 7 x 24 Jam atau satu minggu untuk mengatasi persoalan tersebut, meminta kompensasi kepada PLN apabila masih terjadi pemadaman listrik seperti yang terjadi saat ini. Selain itu, massa aksi juga menuntut peristiwa pemadaman listrik tidak terulang kembali dimasa yang akan datang.
Aksi protes atas pemadaman listrik yang tidak sesuai dengan jadwal sempat memanas. Massa aksi yang sudah emosi melampiaskan kekesalan terhadap pintu gerbang milik salah satu BUMN tersebut. Selang beberapa saat kemudian, Manager PT. PLN Area Bima, Heri Andi bersama jajarannya keluar menanggapi tuntutan para demostran. Pada momen itu, pihak PLN menjelaskan penyebab berikut solusi untuk mengatasi persoalan pemadaman listrik. Meski saat ini, pihaknya mengalami kekurangan daya, tetapi persoalan itu akan segera teratasi dengan menambah daya di tiga titik yang ada. Antara lain, di PLTD Ni,u Kota Bima, PLTD Sape dan PLTD Dompu.
Namun, tanggapan PLN tidak diterima begitu saja, bahkan kekurangan daya sebagai penyebab pemadaman listrik dianggap sebagai alasan klasik. Begitupun solusi juga belum dapat diterima, mengingat hanya dalam bentuk pernyataan lisan. Sehingga, massa dibawah koordinator Kadin Kota dan Kabupaten Bima itu dengan tegas meminta PLN menuangkan janji untuk mengatasi pemadaman listrik kedalam Surat Pernyataan dan ditandatangani diatas materei enam ribu.
Ditengah surat pernyataan dibuat sempat terjadi adu mulut antara Manager PLN dengan Kadin Kota Bima. Masalahnya, Kadin menginginkan surat pernyataan dapat dipertanggungjawabkan dan dipenuhi sesuai batas waktu yang telah ditetapkan. “Apabila tidak, PLN harus siap digugat secara Perdata dan Pidana serta angkat kaki sebagai manager PLN Bima,” ujar Kadin Kota, Dedi, SH.
Menanggapi hal itu, Heri mengaku, siap angkat kaki dari Bima, asalkan ada keputusan PLN Wilayah NTB dan Pusat. “Kalau PLN Wilayah menghendaki demikian, hari ini pun saya akan angkat kaki,” tegasnya singkat.
Orang nomor satu di PLN Bima itu pun membuat surat pernyataan sesuai tuntutan massa dan ditandatangani diatas materei enam ribu. Isi surat pernyataan tertanggal 1 Desember 2014 itu, menyatakan paling lambat 31 Desember 2014 kondisi kelistrikan sudah beroperasi normal kembali dan tidak ada terjadi pemadaman bergilir serta mengatur pemadaman listrik secara merata diseluruh PLN area Bima. Usai surat itu dibuat, massa dan pihak PLN termasuk aparat keamanan yang berjaga jalannya aksi saling berjabat tangan satu sama lain. Massa kemudian bubar dengan tertib meninggalkan kantor tersebut. (KS-09)
Pada kesempatan itu, massa aksi secara bergantian menyampaikan orasi. Dalam pernyataan sikap, pihak PLN diberi jangka waktu 7 x 24 Jam atau satu minggu untuk mengatasi persoalan tersebut, meminta kompensasi kepada PLN apabila masih terjadi pemadaman listrik seperti yang terjadi saat ini. Selain itu, massa aksi juga menuntut peristiwa pemadaman listrik tidak terulang kembali dimasa yang akan datang.
Aksi protes atas pemadaman listrik yang tidak sesuai dengan jadwal sempat memanas. Massa aksi yang sudah emosi melampiaskan kekesalan terhadap pintu gerbang milik salah satu BUMN tersebut. Selang beberapa saat kemudian, Manager PT. PLN Area Bima, Heri Andi bersama jajarannya keluar menanggapi tuntutan para demostran. Pada momen itu, pihak PLN menjelaskan penyebab berikut solusi untuk mengatasi persoalan pemadaman listrik. Meski saat ini, pihaknya mengalami kekurangan daya, tetapi persoalan itu akan segera teratasi dengan menambah daya di tiga titik yang ada. Antara lain, di PLTD Ni,u Kota Bima, PLTD Sape dan PLTD Dompu.
Namun, tanggapan PLN tidak diterima begitu saja, bahkan kekurangan daya sebagai penyebab pemadaman listrik dianggap sebagai alasan klasik. Begitupun solusi juga belum dapat diterima, mengingat hanya dalam bentuk pernyataan lisan. Sehingga, massa dibawah koordinator Kadin Kota dan Kabupaten Bima itu dengan tegas meminta PLN menuangkan janji untuk mengatasi pemadaman listrik kedalam Surat Pernyataan dan ditandatangani diatas materei enam ribu.
Ditengah surat pernyataan dibuat sempat terjadi adu mulut antara Manager PLN dengan Kadin Kota Bima. Masalahnya, Kadin menginginkan surat pernyataan dapat dipertanggungjawabkan dan dipenuhi sesuai batas waktu yang telah ditetapkan. “Apabila tidak, PLN harus siap digugat secara Perdata dan Pidana serta angkat kaki sebagai manager PLN Bima,” ujar Kadin Kota, Dedi, SH.
Menanggapi hal itu, Heri mengaku, siap angkat kaki dari Bima, asalkan ada keputusan PLN Wilayah NTB dan Pusat. “Kalau PLN Wilayah menghendaki demikian, hari ini pun saya akan angkat kaki,” tegasnya singkat.
Orang nomor satu di PLN Bima itu pun membuat surat pernyataan sesuai tuntutan massa dan ditandatangani diatas materei enam ribu. Isi surat pernyataan tertanggal 1 Desember 2014 itu, menyatakan paling lambat 31 Desember 2014 kondisi kelistrikan sudah beroperasi normal kembali dan tidak ada terjadi pemadaman bergilir serta mengatur pemadaman listrik secara merata diseluruh PLN area Bima. Usai surat itu dibuat, massa dan pihak PLN termasuk aparat keamanan yang berjaga jalannya aksi saling berjabat tangan satu sama lain. Massa kemudian bubar dengan tertib meninggalkan kantor tersebut. (KS-09)
COMMENTS