Direktur Lalu Lintas Polda NTB, Kombes. Drs. Edy Ciptianto, M. Si mengapresiasi kinerjan Satuan Lalu Lintas Polres Bima Kota, dibawa komando AKP. Dodik Hartono, SH S. Ik.
Direktur Lalu Lintas Polda NTB, Kombes. Drs. Edy Ciptianto, M. Si mengapresiasi kinerjan Satuan Lalu Lintas Polres Bima Kota, dibawa komando AKP. Dodik Hartono, SH S. Ik. Apresiasi itu disampaikan, karena Sat Lantas Polres Bima Kota dinilai telah berhasil berdampingan dengan masyarakat tanpa mengenal lelah.
Menurutnya, tugas berat yang dijalani selalu dimanfaatkan oleh seluruh anggota Sat Lantas Polres setempat untuk dekat dengan masyarakat pengguna jalan. "Ini luar biasa," pujinya saat ditemui di ruang tunggu Kapolres Bima Kota, Jum'at (19/12) pagi.
Kedatangan dirinya lanjut Dir Lantas, mewakili Kapolda NTB untuk memberikan penghargaan dan tali asih kepada Brigadir Aswat, yang telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Dia adalah Anggota Satlantas yang profesional saat Operasi Zebra Gatarin beberapa hari lalu. "Sebenarnya, Bapak Kapolda sendiri yang mau secara langsung menyerahkan pengjargaan dan tali asih ini ke yang bersangkutan. Tapi karena ada halangan, beliau tidak sempat untuk datang," jelasnya.
Saat itu katanya, ada penilaian dari Kapolda NTB terhadap anggota yang bekerja secara profesional. Nah, Brigadir Aswat dianggap mampu memberikan pemahaman yang baik kepada salah satu pengendara motor yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Walaupun saat itu dicaci maki oleh pengendara, dia tidak melakukan perlawanan. "Malah, memberikan pemahaman bagi masyarakat yang telah mencaci makinya itu. Untuk penghargaan itu hanya bersifat pemberian reward. Namun, akan berjenjang," ungkapnya.
Menurutnya, profesional dalam bertugas merupakan hal yang sangat dibutuhkan di tubuh Polri. Apa yang telah dilakukan Brigadir itu, harus dicontohi oleh semua anggota yang ada di Polres Bima Kota. "Bukan saja anggota Lantas, tapi semua Polisi harus melakukan hal yang sama," tuturnya.
Dalam menghadapai masyarakat, Polisi tidak perlu takut. Sebab, Polisi telah dilatih untuk bisa menghadapai masyarakat yang melakukan tindaka-tindakan represif. "Untuk menghadapi masyarakat seperti itu, kita sebagai Polisi sebenarnya harus mengedepankan pelayanan," terangnya.
Bisa diberikan tindakan dan penegakan hukum kepada masyarakat yang melanggar, ketika Polisi sudah tidak mampu lagi memberikan pemahaman. "Berikan dulu mereka pemahaman, baru ditindak," sarannya.
Ia menegaskan kepada seluruh anggota, untuk tidak melakukan tindakan arogan saat melakukan pengamanan apaun di jalan. "Jangan pernah mau terlibat cekcok dengan masyarakat, karena itu hanya merusak citra dan institusi Polri daja," tegasnya. (KS-05)
Menurutnya, tugas berat yang dijalani selalu dimanfaatkan oleh seluruh anggota Sat Lantas Polres setempat untuk dekat dengan masyarakat pengguna jalan. "Ini luar biasa," pujinya saat ditemui di ruang tunggu Kapolres Bima Kota, Jum'at (19/12) pagi.
Kedatangan dirinya lanjut Dir Lantas, mewakili Kapolda NTB untuk memberikan penghargaan dan tali asih kepada Brigadir Aswat, yang telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Dia adalah Anggota Satlantas yang profesional saat Operasi Zebra Gatarin beberapa hari lalu. "Sebenarnya, Bapak Kapolda sendiri yang mau secara langsung menyerahkan pengjargaan dan tali asih ini ke yang bersangkutan. Tapi karena ada halangan, beliau tidak sempat untuk datang," jelasnya.
Saat itu katanya, ada penilaian dari Kapolda NTB terhadap anggota yang bekerja secara profesional. Nah, Brigadir Aswat dianggap mampu memberikan pemahaman yang baik kepada salah satu pengendara motor yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Walaupun saat itu dicaci maki oleh pengendara, dia tidak melakukan perlawanan. "Malah, memberikan pemahaman bagi masyarakat yang telah mencaci makinya itu. Untuk penghargaan itu hanya bersifat pemberian reward. Namun, akan berjenjang," ungkapnya.
Menurutnya, profesional dalam bertugas merupakan hal yang sangat dibutuhkan di tubuh Polri. Apa yang telah dilakukan Brigadir itu, harus dicontohi oleh semua anggota yang ada di Polres Bima Kota. "Bukan saja anggota Lantas, tapi semua Polisi harus melakukan hal yang sama," tuturnya.
Dalam menghadapai masyarakat, Polisi tidak perlu takut. Sebab, Polisi telah dilatih untuk bisa menghadapai masyarakat yang melakukan tindaka-tindakan represif. "Untuk menghadapi masyarakat seperti itu, kita sebagai Polisi sebenarnya harus mengedepankan pelayanan," terangnya.
Bisa diberikan tindakan dan penegakan hukum kepada masyarakat yang melanggar, ketika Polisi sudah tidak mampu lagi memberikan pemahaman. "Berikan dulu mereka pemahaman, baru ditindak," sarannya.
Ia menegaskan kepada seluruh anggota, untuk tidak melakukan tindakan arogan saat melakukan pengamanan apaun di jalan. "Jangan pernah mau terlibat cekcok dengan masyarakat, karena itu hanya merusak citra dan institusi Polri daja," tegasnya. (KS-05)
COMMENTS