Anggota DPRD Kabupaten Bima menantang semua personil Kepolisian Resort Bima Kabupaten untuk melakukan tes urine.
Anggota DPRD Kabupaten Bima menantang semua personil Kepolisian Resort Bima Kabupaten untuk melakukan tes urine. Hal itu agar memastikan anggota institusi seragam coklat tersebut steril dari narkoba.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima, Sulaiman, MT, SH, Jum'at (12/12) siang menanggapi informasi dugaan keterlibatan sejumlah oknum perwira Polisi dalam kasus narkoba yang semakin mengemuka ke publik.
Diantaranya, informasi yang beredar di jejaring sosial facebook dan ramai menjadi bahan perbincangan. Informasi itu diposting pengguna facebook dengan nama akun ‘La Lumba Balumba’. Dalam postingannya berjudul Kartel Narkoba di Bima Jilid-2, ia menyebut dugaan keterlibatan banyak perwira Kepolisian di Polres Bima Kabupaten. Bahkan nama Kapolres, AKBP Ekawana Prasta, SIK ikut disebutkan dan diindikasi sebagai pengguna dan bandar narkoba terbesar di Bima.
Dalam postingan selanjutnya, Ia menuding janji Wakapolres Bima Kabupaten, Kompol Cakhyo Dipo Alam hanyalah isapan jempol. Sebab sampai saat ini tidak ada penangkapan, malah permainan bandar narkoba semakin rapi. Mereka berpura pura menjadi bandar judi togel dan berpindah tempat, “Hampir setiap hari anggota polisi hilir mudik dan keluar masuk meminta jatah, baik jatah pengamanan narkoba maupun bandar togel,” tulisnya.
Sulaiman menegaskan, bila benar ada oknum perwira Polisi terlibat dalam kasus narkoba baik sebagai pengguna maupun sindikat, maka patut dipertanyakan. Sebab hal itu akan berimbas pada komitmen Kepolisian memberantas narkoba. Karena tentu tidak akan mungkin dilakukan penegakkan hukum secara maksimal. "Bagaimana mau ditegakkan hukum kalau aparat penegak hukum sendiri terlibat di dalamnya," kata mantan advokat ini di ruang Komisi I.
Karenanya, ia menantang semua personil Kepolisian melakukan tes urine sebagai bentuk tindak lanjut informasi dari masyarakat. "Bila perlu Anggota DPRD dan wartawan juga ikut dites urine juga. Jangan sampai menggunakan narkoba," tandasnya.
Selain itu, Politisi Partai Gerindra ini mendesak istitusi Kepolisian berani mengambil tindakan tegas terhadap oknum anggota Polisi yang terbukti terlibat kasus narkoba. Dengan begitu menurutnya, akan memberikan efek jera sekaligus contoh penegakkan hukum kepada masyarakat. "Saya sepakat, kalau ada oknum anggota maupun perwira Polisi terbukti terlibat narkoba dinonaktifkan saja," ujarnya. (KS-13)
Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima, Sulaiman, MT, SH, Jum'at (12/12) siang menanggapi informasi dugaan keterlibatan sejumlah oknum perwira Polisi dalam kasus narkoba yang semakin mengemuka ke publik.
Diantaranya, informasi yang beredar di jejaring sosial facebook dan ramai menjadi bahan perbincangan. Informasi itu diposting pengguna facebook dengan nama akun ‘La Lumba Balumba’. Dalam postingannya berjudul Kartel Narkoba di Bima Jilid-2, ia menyebut dugaan keterlibatan banyak perwira Kepolisian di Polres Bima Kabupaten. Bahkan nama Kapolres, AKBP Ekawana Prasta, SIK ikut disebutkan dan diindikasi sebagai pengguna dan bandar narkoba terbesar di Bima.
Dalam postingan selanjutnya, Ia menuding janji Wakapolres Bima Kabupaten, Kompol Cakhyo Dipo Alam hanyalah isapan jempol. Sebab sampai saat ini tidak ada penangkapan, malah permainan bandar narkoba semakin rapi. Mereka berpura pura menjadi bandar judi togel dan berpindah tempat, “Hampir setiap hari anggota polisi hilir mudik dan keluar masuk meminta jatah, baik jatah pengamanan narkoba maupun bandar togel,” tulisnya.
Sulaiman menegaskan, bila benar ada oknum perwira Polisi terlibat dalam kasus narkoba baik sebagai pengguna maupun sindikat, maka patut dipertanyakan. Sebab hal itu akan berimbas pada komitmen Kepolisian memberantas narkoba. Karena tentu tidak akan mungkin dilakukan penegakkan hukum secara maksimal. "Bagaimana mau ditegakkan hukum kalau aparat penegak hukum sendiri terlibat di dalamnya," kata mantan advokat ini di ruang Komisi I.
Karenanya, ia menantang semua personil Kepolisian melakukan tes urine sebagai bentuk tindak lanjut informasi dari masyarakat. "Bila perlu Anggota DPRD dan wartawan juga ikut dites urine juga. Jangan sampai menggunakan narkoba," tandasnya.
Selain itu, Politisi Partai Gerindra ini mendesak istitusi Kepolisian berani mengambil tindakan tegas terhadap oknum anggota Polisi yang terbukti terlibat kasus narkoba. Dengan begitu menurutnya, akan memberikan efek jera sekaligus contoh penegakkan hukum kepada masyarakat. "Saya sepakat, kalau ada oknum anggota maupun perwira Polisi terbukti terlibat narkoba dinonaktifkan saja," ujarnya. (KS-13)
COMMENTS