Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, Rabu (18/12) menjadi sasaran amukan massa aksi yang tergabung dalam Pemerhati Kategori Dua (K2).
Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, Rabu (18/12) menjadi sasaran amukan massa aksi yang tergabung dalam Pemerhati Kategori Dua (K2). Aksi yang dimotori oleh Syamsudin Some tersebut berakhir ricuh. Massa aksi bahkan terlibat saling kejar-kejaran dengan Aparat Kepolisian. Satu massa aksi menderita luka bocor pada bagian kepala akibat kericuhan tersebut.
Massa aksi menuntut pemerintah tidak mengumumkan hasil tes CPNS jalur umum Tahun 2014. Aksi itu mendapatkan perlawanan dari pegawai Pemda. Pasalnya dalam melakukan aksi unjuk rasa, massa membakar sound sistem fasilitas Pemda Dompu.
Dalam orasinya, Koordinator aksi, Syamsudin mengatakan, pemerintah tidak mengeluarkan hasil pengumuman tes CPNS dan meminta menyelesaikan dulu masalah K2 yang belum selesai sampai sekarang. "Urus dulu masalah K2 yang telah berlarut-larut, tunda dulu pengumuman hasil tes CPNS jalur umum kemarin," teriaknya.
Syamsudin alias Some juga menuturkan bahwa pada tes CPNS Tahun 2014 ini terdapat SK yang dipalsukan pada Dinas Dikpora. Meskipun SK palsu tersebut tertera tanggal dan tahun sebelum kepemimpinan H Ichktiar, akan tetapi Some menuding bahwa H Ichktiar ikut terlibat dalam kasus pemalsuan SK yang mengakibatkan orang yang punya SK tersebut bisa mengikuti Tes CPNS.
Mantan Kepala BKD Dompu, H Adil Paradi yang juga tersangka dalam kasus Korupsi Setda, dituding ikut bertanggungjawab terhadap masalah K2. "Mantan kepala BKD harus di tembak mati, karena sudah membunuh para pegawai honorer yang mengikuti tes K2,"ujarnya.
Polisi yang bergerak cepat menghalangi massa aksi berhasil memukul mundur. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakan lagi para pegawai yang berada didalam gedung kantor BKD Dompu berhamburan lari menyelamatkan diri karena amukan massa yang merusak fasilitas BKD seperti Meja, kursi dan kaca-kaca jendela dan pintu pun pecah akibat dilempar massa aksi.
Pengerusakan yang dilakukan dalam kantor BKD Dompu, satu orang massa aksi mengalami luka robek kepala karena dipukul oleh kepolisian yang dianggap sebagai pelaku sekaligus provokator dalam aksi pengerusakan tersebut.
Syamsudin Some yang sebagai ketua dalam aksi tersebut melihat anggotanya yang mengalami luka langsung menemui Kepala BKD yang saat ini di PLH kan oleh Drs H Abdul Haris untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutannya. Dalam pembicaraannya dengan PLH BKD Dompu, Some menolak dengan tegas hasil pengumunan seleksi CPNS 2014. "Saya minta dengan tegas agar BKD menunda pengumuman hasil tes CPNS 2014 sebelum pengumuman K2 di umumkan," tegas Some.
Sementara itu PLH Kepala BKD, Drs Abdul Haris yang ditemui wartawan mengatakan, belum bisa memberikan pernyataan secara pasti terkait tuntutan Some. "Saya belum bisa memberikan keterangan yang pasti terkait masalah ini karena susasananya tidak kondusif, mohon sabar dan tunggu," ujarnya.
Sebelum melakukan aksi di Depan kantor Bupati Dompu pengerusakan di Kantor Bupati dan Kantor BKD Dompu, massa aksi juga melakukan pengerusakan di kantor Dinas Dikpora Dompu yaitu di ruangan Dikmen dan ruang tunggu kepala Dikpora Dompu. Sementara itu korban yang mengalami luka parah tersebut dan diketahui namanya adalah Iksan langsung dilarikan ke Rumas Sakit Umum Dompu untuk mendapatkan perawatan secara intensif. (KS-10)
Massa aksi menuntut pemerintah tidak mengumumkan hasil tes CPNS jalur umum Tahun 2014. Aksi itu mendapatkan perlawanan dari pegawai Pemda. Pasalnya dalam melakukan aksi unjuk rasa, massa membakar sound sistem fasilitas Pemda Dompu.
Dalam orasinya, Koordinator aksi, Syamsudin mengatakan, pemerintah tidak mengeluarkan hasil pengumuman tes CPNS dan meminta menyelesaikan dulu masalah K2 yang belum selesai sampai sekarang. "Urus dulu masalah K2 yang telah berlarut-larut, tunda dulu pengumuman hasil tes CPNS jalur umum kemarin," teriaknya.
Syamsudin alias Some juga menuturkan bahwa pada tes CPNS Tahun 2014 ini terdapat SK yang dipalsukan pada Dinas Dikpora. Meskipun SK palsu tersebut tertera tanggal dan tahun sebelum kepemimpinan H Ichktiar, akan tetapi Some menuding bahwa H Ichktiar ikut terlibat dalam kasus pemalsuan SK yang mengakibatkan orang yang punya SK tersebut bisa mengikuti Tes CPNS.
Mantan Kepala BKD Dompu, H Adil Paradi yang juga tersangka dalam kasus Korupsi Setda, dituding ikut bertanggungjawab terhadap masalah K2. "Mantan kepala BKD harus di tembak mati, karena sudah membunuh para pegawai honorer yang mengikuti tes K2,"ujarnya.
Polisi yang bergerak cepat menghalangi massa aksi berhasil memukul mundur. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakan lagi para pegawai yang berada didalam gedung kantor BKD Dompu berhamburan lari menyelamatkan diri karena amukan massa yang merusak fasilitas BKD seperti Meja, kursi dan kaca-kaca jendela dan pintu pun pecah akibat dilempar massa aksi.
Pengerusakan yang dilakukan dalam kantor BKD Dompu, satu orang massa aksi mengalami luka robek kepala karena dipukul oleh kepolisian yang dianggap sebagai pelaku sekaligus provokator dalam aksi pengerusakan tersebut.
Syamsudin Some yang sebagai ketua dalam aksi tersebut melihat anggotanya yang mengalami luka langsung menemui Kepala BKD yang saat ini di PLH kan oleh Drs H Abdul Haris untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutannya. Dalam pembicaraannya dengan PLH BKD Dompu, Some menolak dengan tegas hasil pengumunan seleksi CPNS 2014. "Saya minta dengan tegas agar BKD menunda pengumuman hasil tes CPNS 2014 sebelum pengumuman K2 di umumkan," tegas Some.
Sementara itu PLH Kepala BKD, Drs Abdul Haris yang ditemui wartawan mengatakan, belum bisa memberikan pernyataan secara pasti terkait tuntutan Some. "Saya belum bisa memberikan keterangan yang pasti terkait masalah ini karena susasananya tidak kondusif, mohon sabar dan tunggu," ujarnya.
Sebelum melakukan aksi di Depan kantor Bupati Dompu pengerusakan di Kantor Bupati dan Kantor BKD Dompu, massa aksi juga melakukan pengerusakan di kantor Dinas Dikpora Dompu yaitu di ruangan Dikmen dan ruang tunggu kepala Dikpora Dompu. Sementara itu korban yang mengalami luka parah tersebut dan diketahui namanya adalah Iksan langsung dilarikan ke Rumas Sakit Umum Dompu untuk mendapatkan perawatan secara intensif. (KS-10)
COMMENTS