Nasib apes menimpa salah seorang kontraktor pemula, Nona Li. Betapa tidak, meski mendapat dua paket proyek senilai Rp.900 Juta dan Rp.700 Juta lebih di Kabupaten Bima
Keluhan Kontraktor Pemula
Nasib apes menimpa salah seorang kontraktor pemula, Nona Li. Betapa tidak, meski mendapat dua paket proyek senilai Rp.900 Juta dan Rp.700 Juta lebih di Kabupaten Bima hingga totalnya senilai Rp.1,6 Miliar lebih. Namun, dibalik pekerjaan paket proyek itu tidak memperoleh keuntungan.
Masalahnya, dari pagu dana Rp.900 Juta untuk pekerjaan DAM di Wera diduga dipotong 31 persen. Sementara pagu dana Rp.700 Juta untuk DAM di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi dipotong 29 persen. “Hitung saja, dari pagu dana Rp.700 juta dipotong 29 persen dan Rp.900 juta dipotong 31 persen,” ujar pemilik Toko Bangunan tersebut.
Pemilik mobil Pazzero Sport yang dibeli oleh Kabag APP Kabupaten Bima, Taufik seharga Rp.420 Juta itu mengaku, hampir semua proyek dipotong uang tender 29 persen hingga 31 persen per-paket. Karena sebutnya, kalau tidak seperti itu tidak akan memenangkan proses tender yang diikuti di ULP Kabupaten tersebut. “Tidak ada cerita pemotongan 10 persen, faktanya proyek saya ada yang dipotong 29 persen dan bahkan 31 persen. Belum lagi, uang kiri kanan hingga mencapai Rp.50 Juta,” akunya.
Meski sebagai pemula, tetapi kontraktor etnis tinghoa itu diduga kuat banyak mengerjakan paket proyek diwilayah Kabupaten Bima, terutama paket proyek tender. Menanggapi hal itu, Nona Li secara tegas membantah atas dugaan itu. Dalihnya, Tahun 2014 ini hanya dua paket proyek DAM dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Padahal, dari data yang diperoleh wartawan, saat ini Nona Li tengah mengerjakan proyek lain seperti, irigasi di Madapangga, pengeboran di Dikes dan beberapa paket tender dan PL lainnya. “Saya berani bersumpah, bahkan saya akan ditabrak mobil kalau benar saya mendapat banyak paket proyek,” tuturnya sembari meminta wartawan memberitahukan sumber menyebarkan informasi tersebut.
Pada kesempatan itu, ia bahkan mengaku tidak memperoleh bantuan siapapun atas dua paket proyek Dam yang didapatnya Tahun 2014 ini. Sebab, dua paket proyek itu murni dimenangkan pada saat proses tender. “Dua paket proyek yang sudah 100 persen saya kerjakan murni saya menangkan saat tender, bukan atas bantuan siapapun,” terangnya.
Sementara dari pihak LPSE Pemerintah Kabupaten Bima yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita Minggu (21/12) tidak berhasil ditemui. (KS-09)
COMMENTS