Untuk memaksimalkan peran pemilih pada Pemilukada Kabupaten Bima Tahun 2015 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima menggelar sosialisasi di SMA 2 Woha
Untuk memaksimalkan peran pemilih pada Pemilukada Kabupaten Bima Tahun 2015 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima menggelar sosialisasi di SMA 2 Woha, Selasa (23/12). Sasaran sosialisasi itu adalah pelajar usia pemilih pemula.
Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nur Susilawati, SIp mengajak ratusan siswa untuk menjadi pemilih cerdas, berkualitas dan taat aturan. Karena peran pemilih pemula juga sangat menentukan penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas. "Kami menitip pesan moral kepada adik-adik, untuk menjadi pemilih yang baik. Pemilih cerdas Yes, pemilih berkualitas Yes, pemilih uang No," ingatnya.
Pemilukada 2015 nanti lanjutnya, dilaksanakan serentak di tujuh daerah di Provinsi NTB. Masing-masing Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Barat. "Tahun 2015 nanti, ada 264 Kabupaten dan Kota serta tujuh Provinsi seluruh Indonesia yang melaksanakan pemilu serentak," ujarnya.
Untuk jabatan Kepala Daerah yang berakhir pada Tahun 2016 atau 2018 mendatang, maka masa jabatannya akan berakhir pada Tahun 2020. Karena Tahun itu, akan dilaksanakan Pemilu serentak seluruh Indonesia, tanpa terkecuali."Itu diatur dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Langsung," jelasnya.
Mengenai pencalonan, pada Tahun 2015 nanti Bupati tidak didampingi oleh Wakil Bupati. Setelah terpilih, Bupati nanti yang akan memilih Wakil Bupati. "Karena jumlah penduduk Kabupaten Bima diatas 300 ribu orang, maka Wakil Bupati Bima nanti sebanyak dua orang," tuturnya.
Di dalam Perppu katanya, juga mengatur tentang Syarat Petahana, yakni mengatur tentang hubungan keluarga. Dia mencotohkan, misalkan ada figur sudah dua periode jadi Bupati, maka orang tua, istri, anak, adik, atau yang memiliki hubungan keluarga tidak boleh ikut pencalonan. "Nanti juga sudah tidak ada kampanye terbuka. Yang ada hanya kampanye tertutup," katanya.
Wanita berhijab itu berharap, sebagai Pemilih Pemula, pelajar diingatkan untuk tidak mudah tergoda rayuan yang mengarah ke politik praktis. "Kalian orang-orang cerdas, maka pilihlah calon nanti sesuai hati nurani dan berkualitas," harapnya. (KS-05)
Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nur Susilawati, SIp mengajak ratusan siswa untuk menjadi pemilih cerdas, berkualitas dan taat aturan. Karena peran pemilih pemula juga sangat menentukan penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas. "Kami menitip pesan moral kepada adik-adik, untuk menjadi pemilih yang baik. Pemilih cerdas Yes, pemilih berkualitas Yes, pemilih uang No," ingatnya.
Pemilukada 2015 nanti lanjutnya, dilaksanakan serentak di tujuh daerah di Provinsi NTB. Masing-masing Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Barat. "Tahun 2015 nanti, ada 264 Kabupaten dan Kota serta tujuh Provinsi seluruh Indonesia yang melaksanakan pemilu serentak," ujarnya.
Untuk jabatan Kepala Daerah yang berakhir pada Tahun 2016 atau 2018 mendatang, maka masa jabatannya akan berakhir pada Tahun 2020. Karena Tahun itu, akan dilaksanakan Pemilu serentak seluruh Indonesia, tanpa terkecuali."Itu diatur dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Langsung," jelasnya.
Mengenai pencalonan, pada Tahun 2015 nanti Bupati tidak didampingi oleh Wakil Bupati. Setelah terpilih, Bupati nanti yang akan memilih Wakil Bupati. "Karena jumlah penduduk Kabupaten Bima diatas 300 ribu orang, maka Wakil Bupati Bima nanti sebanyak dua orang," tuturnya.
Di dalam Perppu katanya, juga mengatur tentang Syarat Petahana, yakni mengatur tentang hubungan keluarga. Dia mencotohkan, misalkan ada figur sudah dua periode jadi Bupati, maka orang tua, istri, anak, adik, atau yang memiliki hubungan keluarga tidak boleh ikut pencalonan. "Nanti juga sudah tidak ada kampanye terbuka. Yang ada hanya kampanye tertutup," katanya.
Wanita berhijab itu berharap, sebagai Pemilih Pemula, pelajar diingatkan untuk tidak mudah tergoda rayuan yang mengarah ke politik praktis. "Kalian orang-orang cerdas, maka pilihlah calon nanti sesuai hati nurani dan berkualitas," harapnya. (KS-05)
COMMENTS