Diawal kehadiran PIJAR, sejumlah kalangan merasa ragu akan kemampuan HBY (sapaan akrab Bupati, red) memimpin daerah ini. Lantaran, dianggap menghadirkan program ‘Abal-abal’
Tidak terasa, empat tahun sudah masa kepemimpinan Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin dan Wakil Bupati Ir. H. Syamsuddin MM di Kabupaten Nggahi Rawi Pahu. Selama perjalanannya Drs. H. Bambang M. Yasin menjadi Bupati. Sudah banyak yang dilakukan oleh pria yang berhasil merintis karirnya di tanah Banjarmasin Kalimantan Timur ini. Salah satunya menghadirkan program PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut, red) yang menjadi program unggulan Daerah.
Diawal kehadiran PIJAR, sejumlah kalangan merasa ragu akan kemampuan HBY (sapaan akrab Bupati, red) memimpin daerah ini. Lantaran, dianggap menghadirkan program ‘Abal-abal’ yang tak bisa merubah pertumbuhan kesejahteraan rakyat Dompu. Setelah resmi dilantik menjadi Bupati pada hari Selasa 18 Oktober 2010, HBY langsung menggodok sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bekerja bekerja dan bekerja menyukseskan semua program pro rakyat termasuk PIJAR.
Pada Program PIJAR bidang penanaman jagung, berbagai permasalahan muncul. Seperti menimnya harga jual jagung yang dianggap merugikan para petani. Tak hanya itu, program jagung juga dianggap telah merugikan petani padi, lantaran pupuk menjadi langka.
Seiring berjalannya waktu, satu persatu persoalan dapat diselesaikan dengan baik dan sekarang jagung telah menjadi lokomotif pembangunan kesejahteraan ekonomi masyarakat.Dengan jagung juga, sejumlah investasi besar dari luar daerah berdatangan untuk menanamkan sahamnya di Daerah ini, salah satunya hadir pabrik pengolahan jagung. Tak hanya itu, para investor skala kecil seperti perusahaan pembibitan jagung juga berdatangan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan dalam proses hasil produksi jagung.
Jagung yang memberikan keuntungan luar biasa bagi kesejahteraan ekonomi rakyat dulunya ditanam mengandalkan musim penghujan, kini tak lagi. Pasalnya, pada musin kering sedikit demi sedikit rakyat mulai menggunakan sumur bor untuk mengairi lahan. Alhasil, sekitar 1000 lebih lahan jagung berhasil ditanam pada musim kering.
Empat tahun perjalanan Program PIJAR, jagung telah memberikan dampak pembangunan yang luar biasa bagi Daerah ini. Pasalnya, jagung telah memberikan kontribusi peredaran uang yang luar biasa dan multi efek lainya di Bumi Nggahi Rawi Pahu. ‘’Alhamdulillah, selama empat tahun ini, jagung memberikan kontribusi peredaran uang mencapai 2,3 triliun,” ungkap Bupati pada suatu kesempatan.
Tidak hanya dibidang ekonomi, berbagai kemajuan dibidang pendidikan, pariwisata, budaya, kesehatan pun mampu dicapai. ‘’Asal kita selalu bersama melanjutkan pembangunan ini, Insya Allah semua yang kita cita-citakan akan kita wujudkan,” kata Bupati. (KS-10)
Diawal kehadiran PIJAR, sejumlah kalangan merasa ragu akan kemampuan HBY (sapaan akrab Bupati, red) memimpin daerah ini. Lantaran, dianggap menghadirkan program ‘Abal-abal’ yang tak bisa merubah pertumbuhan kesejahteraan rakyat Dompu. Setelah resmi dilantik menjadi Bupati pada hari Selasa 18 Oktober 2010, HBY langsung menggodok sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bekerja bekerja dan bekerja menyukseskan semua program pro rakyat termasuk PIJAR.
Pada Program PIJAR bidang penanaman jagung, berbagai permasalahan muncul. Seperti menimnya harga jual jagung yang dianggap merugikan para petani. Tak hanya itu, program jagung juga dianggap telah merugikan petani padi, lantaran pupuk menjadi langka.
Seiring berjalannya waktu, satu persatu persoalan dapat diselesaikan dengan baik dan sekarang jagung telah menjadi lokomotif pembangunan kesejahteraan ekonomi masyarakat.Dengan jagung juga, sejumlah investasi besar dari luar daerah berdatangan untuk menanamkan sahamnya di Daerah ini, salah satunya hadir pabrik pengolahan jagung. Tak hanya itu, para investor skala kecil seperti perusahaan pembibitan jagung juga berdatangan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan dalam proses hasil produksi jagung.
Jagung yang memberikan keuntungan luar biasa bagi kesejahteraan ekonomi rakyat dulunya ditanam mengandalkan musim penghujan, kini tak lagi. Pasalnya, pada musin kering sedikit demi sedikit rakyat mulai menggunakan sumur bor untuk mengairi lahan. Alhasil, sekitar 1000 lebih lahan jagung berhasil ditanam pada musim kering.
Empat tahun perjalanan Program PIJAR, jagung telah memberikan dampak pembangunan yang luar biasa bagi Daerah ini. Pasalnya, jagung telah memberikan kontribusi peredaran uang yang luar biasa dan multi efek lainya di Bumi Nggahi Rawi Pahu. ‘’Alhamdulillah, selama empat tahun ini, jagung memberikan kontribusi peredaran uang mencapai 2,3 triliun,” ungkap Bupati pada suatu kesempatan.
Tidak hanya dibidang ekonomi, berbagai kemajuan dibidang pendidikan, pariwisata, budaya, kesehatan pun mampu dicapai. ‘’Asal kita selalu bersama melanjutkan pembangunan ini, Insya Allah semua yang kita cita-citakan akan kita wujudkan,” kata Bupati. (KS-10)
COMMENTS