Terdakwa kasus dugaan korupsi pendistribusian air bersih, Mantan Kepala BPBD Kabupaten Bima, Drs. Sulhan berbesar hati mengakui semua kesalahan yang dilakukannya
Terdakwa kasus dugaan korupsi pendistribusian air bersih, Mantan Kepala BPBD Kabupaten Bima, Drs. Sulhan berbesar hati mengakui semua kesalahan yang dilakukannya dan meminta maaf kepada masyarakat Bima. Ia juga meminta wartawan serta orang-orang terdekatnya mendo'akan agar bisa tabah dan kuat mengikuti proses hukum yang saat ini dijalani.
Pernyataan itu disampaikan Sulhan kepada sejumlah wartawan beberapa saat sebelum dibawa ke Lapas Mataram bersama dua rekannya, Toto dan Jaharudin. Ia mengaku, apa yang telah menimpanya itu merupakan ujian dari Tuhan. "Ini sudah menjadi takdir saya. Oleh karena itu, kepada teman-teman wartawan mohon do'anya, semoga dalam menjalankan hukuman ini, saya diberikan kemudahan," ujarnya di Kantor Kejari Raba Bima Selasa (6/1) malam.
Ia juga mengaku, sudah pasrah dan menerima hukuman yang akan diberikan padanya sesuai dengan yang telah diperbuatnya. Apapun yang dilakukannya, mau tidak mau harus ia pertanggungjawabkan. "Ini negara hukum, jadi sesuai dengan perbuatan saya harus tanggungjawab,"ungkapnya.
Diharapkannya kepada pihak berwenang, agar memberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya. Ia yakin, semua yang telah dilakukan ada hikmahnya. "Saya enjoi aja, walaupun dililit kasus saya tetap mendekatkan diri pada sang pencipta," tuturnya sedih.
Mengenai pemberitaan di media massa maupun media elektronik tentang dirinya selama ini, sedikitpun tidak membuatnya benci pada wartawan. Justru, ia merasa bersyukur karena media telah membuka mata hatinya karena melakukan perbuatan melanggar hukum. "Terimakasih, karena telah membuka mata hati saya yang telah berbuat salah ini," ujarnya. (KS-05)
Pernyataan itu disampaikan Sulhan kepada sejumlah wartawan beberapa saat sebelum dibawa ke Lapas Mataram bersama dua rekannya, Toto dan Jaharudin. Ia mengaku, apa yang telah menimpanya itu merupakan ujian dari Tuhan. "Ini sudah menjadi takdir saya. Oleh karena itu, kepada teman-teman wartawan mohon do'anya, semoga dalam menjalankan hukuman ini, saya diberikan kemudahan," ujarnya di Kantor Kejari Raba Bima Selasa (6/1) malam.
Ia juga mengaku, sudah pasrah dan menerima hukuman yang akan diberikan padanya sesuai dengan yang telah diperbuatnya. Apapun yang dilakukannya, mau tidak mau harus ia pertanggungjawabkan. "Ini negara hukum, jadi sesuai dengan perbuatan saya harus tanggungjawab,"ungkapnya.
Diharapkannya kepada pihak berwenang, agar memberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya. Ia yakin, semua yang telah dilakukan ada hikmahnya. "Saya enjoi aja, walaupun dililit kasus saya tetap mendekatkan diri pada sang pencipta," tuturnya sedih.
Mengenai pemberitaan di media massa maupun media elektronik tentang dirinya selama ini, sedikitpun tidak membuatnya benci pada wartawan. Justru, ia merasa bersyukur karena media telah membuka mata hatinya karena melakukan perbuatan melanggar hukum. "Terimakasih, karena telah membuka mata hati saya yang telah berbuat salah ini," ujarnya. (KS-05)
COMMENTS