Pacuan kuda merupakan salah satu olahraga yang paling digemari masyarakat Bima, khususnya masyarakat Sape.
Pacuan kuda merupakan salah satu olahraga yang paling digemari masyarakat Bima, khususnya masyarakat Sape. Pacuan kuda juga sudah menjadi tradisi yang diadakan tiga hingga empat kali dalam setahun. Bukan saja diadakan di arena pacuan, namun juga diadakan di pinggir pantai seperti di Desa Bugis Kecamatan Sape. Untuk menampung kegemaran masyarakat tersebut, Bupati Bima diharapkan membuat arena pacuan kuda permanen di Sape.
Harapan itu seperti diutarakan salah seorang penggemar Pacuan Kuda, Subhan. Ia mengaku, Pacuan Kuda di Bima sudah menjadi tradisi masyarakat dan menjadi agenda rutin tahunan. Dalam setahun bahkan diadakan tiga hingga empat kali. “Belum termasuk diadakan oleh kami sendiri seperti di pinggir pantai di Desa Bugis Sape saat ini,” ujarnya di Sape.
Menurutnya, dengan adanya Pacuan Kuda masyarakat bisa terhibur, karena wilayah pedesaan jauh dari tempat hiburan. Selain itu, bisa mempersatukan masyarakat sehingga dapat mengurangi aktivitas-aktivitas negatif. “Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bima membuat arena pacuan kuda permanen di Kecamatan sape dan Lambu agar masyarakat bisa mengadakan kegiatan pacuan kuda di arena pacuan yang resmi bukan secara liar seperti pinggir pantai di Desa Bugis,” harapnya.
Pelaksanaan lomba Pacuan Kuda di pinggir pantai sambungnya, dilakukan terpaksa lantaran tidak memiliki arena. Bila harapan itu bisa diwujudkan Pemerintah Kabupaten Bima, bersama masyarakat pencita Pacuan Kuda mengaku siap mendukung segala program dan niat Drs. Syafrudin HM Nur, MPd untuk 2015. (KS 16)
Harapan itu seperti diutarakan salah seorang penggemar Pacuan Kuda, Subhan. Ia mengaku, Pacuan Kuda di Bima sudah menjadi tradisi masyarakat dan menjadi agenda rutin tahunan. Dalam setahun bahkan diadakan tiga hingga empat kali. “Belum termasuk diadakan oleh kami sendiri seperti di pinggir pantai di Desa Bugis Sape saat ini,” ujarnya di Sape.
Menurutnya, dengan adanya Pacuan Kuda masyarakat bisa terhibur, karena wilayah pedesaan jauh dari tempat hiburan. Selain itu, bisa mempersatukan masyarakat sehingga dapat mengurangi aktivitas-aktivitas negatif. “Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bima membuat arena pacuan kuda permanen di Kecamatan sape dan Lambu agar masyarakat bisa mengadakan kegiatan pacuan kuda di arena pacuan yang resmi bukan secara liar seperti pinggir pantai di Desa Bugis,” harapnya.
Pelaksanaan lomba Pacuan Kuda di pinggir pantai sambungnya, dilakukan terpaksa lantaran tidak memiliki arena. Bila harapan itu bisa diwujudkan Pemerintah Kabupaten Bima, bersama masyarakat pencita Pacuan Kuda mengaku siap mendukung segala program dan niat Drs. Syafrudin HM Nur, MPd untuk 2015. (KS 16)
COMMENTS