$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Dikes Agendakan Raker Ditiap Puskesmas

Tingginya permintaan masyarakat dalam hal pencegahan sejumlah penyakit, salah satunya demam berdarah.

Tingginya permintaan masyarakat dalam hal pencegahan sejumlah penyakit, salah satunya demam berdarah. Terutama, disaat musim hujan merupakan tantangan berat bagi Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima. Sementara, disatu sisi Dikes dibawah kendali Drs. H Azhari, M.Si itu dihadapkan dengan masalah minimnya anggaran untuk pemberantasan segala macam penyakit. 

Untuk menjawab permintaan sekaligus mengetahui permasalahan yang terjadi ditengah-tenga masyarakat, Instansi yang menaungi sejumlah Puskesmas dan Postu se-Kota Bima itu mengagendakan Rapat Kerja (Raker) disejumlah Puskesmas. Memasuki bulan pertama Tahun 2015 ini, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima menggelar raker di Puskesmas Asakota. Selanjutnya, akan dilaksanakan secara bergilir disejumlah Puskesmas.

”Pelaksanaan rapat ditiap Puskesmas sangat penting, jangan sampai rapat hanya digelar di Dikes. Lagipula, dengan mengadakan rapat seperti ini, antara dikes dan jajaran Puskesmas bisa saling tukar informasi dan pendapat,” kata Kepala Dikes, Drs, H Azhari, MSi kepada Koran Stabilitas Sabtu (24/01) di Puskesmas Asakota.

Raker yang berlangsung di Puskesmas itu membahas tentang Foging, mengingat banyak masyarakat yang menginginkan foging dilaksanakan dibeberapa tempat. Sementara, foging mesti dilakukan sesuai protap dan mekanisme yang telah ditentukan.”Kami lakukan rapat, karena sudah ada beberapa masyarakat yang meminta fooging secara pribadi ke Dikes. Padahal, foging harus dilaksanakan berdasarkan protap,” ujarnya.

Ditempat yang sama, salah Kabid Dikes Kota Bima, dr. Amran menjelaskan, fooging hanya bersifat membunuh nyamuk sementara. Sedangkan, nyamuk bisa bertelur hingga 100 butir, jadi mati satu tumbuh seratus. Sehingga, membunuh nyamuk melalui foging bukan satu-satunya jalan terakhir, karena hanya bertahan hingga tiga hari.

Dari segi pembiayaan, kegiatan seperti itu akan menghabiskan anggaran Pemkot. Sebab, bila digunakan malation dengan radius 100 hingga 200 meter, bisa menghabiskan tiga liter malation, harga satu liter sebesar Rp.450 ribu. Jadi total dana yang akan dihabiskan yakni sebesar Rp.1,35 juta untuk tiga liter malation, belum Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Karena satu liter malation akan dicampur 16 hingga 18 liter solar, ditambah bensin juga honorer petugas serta kebutuhan lain. ”Bisa dihitung biaya yang dihabiskan, satu fokus saja menghabiskan anggaran Rp.3 Juta, itu baru satu kali. Sementara, foging mesti dua kali putaran pada satu lokasi. Artinya, dalam satu lokasi dapat menghabiskan dana Rp.6 Juta, belum ditempat lain,” tuturnya.

Apabila katanya, permintaan masyarakat dalam kaitan itu tinggi, anggaran akan habis hanya untuk foging, walaupun nilainya mencapai Rp.2 Miliar. Padahal, anggaran terbatas, jadi ini merupakan salah satu kendala yang sedang dihadapi Dikes. Sehingga mau tidak mau, suka atau tidak, foging harus dilakukan sesuai mekanisme yang telah ditentukan. “Misalnya, dalam radius 100-200 meter ada pasien yang positif menderita demam berdarah sesuai hasil Laborotarium. Jadi kalau belum ada yang memenuhi kriteria semacam itu, kami tidak akan melaksanakan foging, karena hanya akan membuang anggaran,” tandasnya.

Sementara, Kabid P2P Dikes menyampaikan, foging merupakan suatu kegiatan untuk membunuh nyamuk dewasa. Hanya saja, nyamuk dewasa dalam kurun waktu satu minggu dapat bertelur kemudian menjadi nyamuk. Jadi, untuk memberantas demam berdarah di wilayah Kota mesti sampai ke jentik-jentik yang akan menjadi nyamuk. Maksudnya, tidak hanya membunuh nyamuk dewasa. Melainkan, telur yang akan menjadi nyamuk. Caranya yakni dengan menaburkan dedak abate pada tempat-tempat yang berpotensi menampung air hujan ataupun kolam-kolam yang tidak dimanfaatkan. “Hal itu dilakukan untuk mencegah perkembang biakan jentik-jentik nyamuk,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain untuk membunuh nyamuk, foging juga dapat meracuni manusia. Maksudnya, kalau hal itu terus dilakukan, dikhawatirkan akan berdampak negatif pada masyarakat. Katanya, sebelum dilakukan foging, ada beberapa yang harus dipersiapkan, termasuk mengsterilkan lokasi. Seperti, menjauhkan anak-anak, hewan ternak dan sebagainya, agar tidak terkena racun. “Artinya, foging lebih besar dampak negatif ketimbang manfaatnya. Kalau hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, bisa saja dengan menggunakan obat nyamuk. Sehingga menurut saya, lebih baik foging tidak dilakukan, karena dampak negatifnya lebih besar daripada manfaatnya,” pungkasnya. (KS-09)

COMMENTS

BLOGGER
Nama

Featured,1693,Hukum Kriminal,2229,Kesehatan,402,Korupsi,777,Olahraga,239,Opini,136,Pemerintahan,1705,Pendidikan,851,Politik,1297,Sosial Ekonomi,2789,
ltr
item
Koran Stabilitas: Dikes Agendakan Raker Ditiap Puskesmas
Dikes Agendakan Raker Ditiap Puskesmas
Tingginya permintaan masyarakat dalam hal pencegahan sejumlah penyakit, salah satunya demam berdarah.
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2015/01/dikes-agendakan-raker-ditiap-puskesmas.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2015/01/dikes-agendakan-raker-ditiap-puskesmas.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy