Disaat musim hujan seperti saat ini, penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) sering mengancam kehidupan mansuian dan sangat mudah menyerang kekebalan tubuh
Disaat musim hujan seperti saat ini, penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) sering mengancam kehidupan mansuian dan sangat mudah menyerang kekebalan tubuh. Salah satu bukti dalam bulan Januari 2015 ini saja, empat orang warga Kecamatan Wawo telah menjadi korban keganasan penyakit DBD.
Keempat warga Wawo yang mengalami suspect (terjangkit) mengidap penyakit DBD tersebut yakni, M. Iyan Saputra (7), Sumarni (23) dan M. Tahir (52) masing-masing berasal dari Desa Kambilo. Sementara satu orang lainnya bernama, Anisa (9), bocah asal Desa Maria Utara Kecamatan Wawo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh pihak dokter dan tim medis lainnya di Puskesmas setempat, keempat warga Wawo tersebut dinyatakan positif mengidap penyakit DBD. Bahkan dua diantaranya sudah dirujuk ke RSUD (BLUD) Bima untuk mendapatkan perawatan secara intensif dari pihak rumah sakit setempat. Satu pasien bernama, M. Tahir warga Kambilo hingga saat ini masih dirawat secara intensif di Puskesmas Wawo. Sementara satu orang lainnya sudah keluar dari RSUD Bima, karena kondisinya sudah membaik alias dinyatakan sembuh oleh pihak dokter yang menanganinya.
Kepala UPT Puskesmas Wawo, Masturuddin, SKM Selasa kemarin (20/1) mengatakan, untuk mengantisipasi meluasnya penyakit yang sangat membahayakan nyawa manusia bernama DBD tersebut. Pihaknya dalam beberapa hari terakhir ini terus gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat di seluruh desa se-wilayah Kecamatan Wawo.
Dalam sosialisasi baik melalui kegiatan Posyandu, tempat-tempat ibadah Masjid dan Musholah bahkan diatas mobil Ambulance keliling tiap desa tersebut, pihaknya bersama seluruh jajarannya di Puskesmas Wawo menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Wawo, agar mengutamakan gerakan pola 3 M. Yakni, Menguras bak mandi minimal sekali dalam sepekan, Menutup semua bak penampungan air baik yang disimpan didalam maupun diluar rumah serta Mengubur barang-barang bekas, seperti kaleng dan benda-benda lainnya yang bisa menampung air.
“Pola 3 M ini sangat penting dilakukan oleh masyarakat, supaya nyamuk DBD yang menimbulkan penyakit sangat mematikan bagi manusia itu tidak bisa datang dan masuk ditempat-tempat seperti ini,” ujarnya.
Selain itu lanjut Mastur, pihaknya juga telah melakukan kaporisasi dan bubuk abate di seluruh sumber-sumber mata air bersih milik masyarakat yang tersebar diseluruh desa se-wilayah Kecamatan Wawo. Bahkan beberapa hari lalu pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan para anggota TNI Koramil Wawo untuk bergotong royong membersihkan saluran air dan tempat-tempat lainnya yang bisa menimbulkan terjangkitnya nyamuk DBD diberbagai wilayah Kecamatan Wawo.
“Tapi untuk mengantisipasi dan mencegah timbulnya penyakit DBD ini, diharapkan tingkat partisipasi masyarakatlah yang paling penting, terutama rasa kepeduliannya dalam membersihkan halaman dan lingkungan disekitar rumahnya masing-masing,” tandas pejabat asal Lombok yang beristrikan orang Kambilo Wawo tersebut. (KS-03)
Keempat warga Wawo yang mengalami suspect (terjangkit) mengidap penyakit DBD tersebut yakni, M. Iyan Saputra (7), Sumarni (23) dan M. Tahir (52) masing-masing berasal dari Desa Kambilo. Sementara satu orang lainnya bernama, Anisa (9), bocah asal Desa Maria Utara Kecamatan Wawo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh pihak dokter dan tim medis lainnya di Puskesmas setempat, keempat warga Wawo tersebut dinyatakan positif mengidap penyakit DBD. Bahkan dua diantaranya sudah dirujuk ke RSUD (BLUD) Bima untuk mendapatkan perawatan secara intensif dari pihak rumah sakit setempat. Satu pasien bernama, M. Tahir warga Kambilo hingga saat ini masih dirawat secara intensif di Puskesmas Wawo. Sementara satu orang lainnya sudah keluar dari RSUD Bima, karena kondisinya sudah membaik alias dinyatakan sembuh oleh pihak dokter yang menanganinya.
Kepala UPT Puskesmas Wawo, Masturuddin, SKM Selasa kemarin (20/1) mengatakan, untuk mengantisipasi meluasnya penyakit yang sangat membahayakan nyawa manusia bernama DBD tersebut. Pihaknya dalam beberapa hari terakhir ini terus gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat di seluruh desa se-wilayah Kecamatan Wawo.
Dalam sosialisasi baik melalui kegiatan Posyandu, tempat-tempat ibadah Masjid dan Musholah bahkan diatas mobil Ambulance keliling tiap desa tersebut, pihaknya bersama seluruh jajarannya di Puskesmas Wawo menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Wawo, agar mengutamakan gerakan pola 3 M. Yakni, Menguras bak mandi minimal sekali dalam sepekan, Menutup semua bak penampungan air baik yang disimpan didalam maupun diluar rumah serta Mengubur barang-barang bekas, seperti kaleng dan benda-benda lainnya yang bisa menampung air.
“Pola 3 M ini sangat penting dilakukan oleh masyarakat, supaya nyamuk DBD yang menimbulkan penyakit sangat mematikan bagi manusia itu tidak bisa datang dan masuk ditempat-tempat seperti ini,” ujarnya.
Selain itu lanjut Mastur, pihaknya juga telah melakukan kaporisasi dan bubuk abate di seluruh sumber-sumber mata air bersih milik masyarakat yang tersebar diseluruh desa se-wilayah Kecamatan Wawo. Bahkan beberapa hari lalu pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan para anggota TNI Koramil Wawo untuk bergotong royong membersihkan saluran air dan tempat-tempat lainnya yang bisa menimbulkan terjangkitnya nyamuk DBD diberbagai wilayah Kecamatan Wawo.
“Tapi untuk mengantisipasi dan mencegah timbulnya penyakit DBD ini, diharapkan tingkat partisipasi masyarakatlah yang paling penting, terutama rasa kepeduliannya dalam membersihkan halaman dan lingkungan disekitar rumahnya masing-masing,” tandas pejabat asal Lombok yang beristrikan orang Kambilo Wawo tersebut. (KS-03)
COMMENTS