Lanatran diduga terlibat dalam proses pembebasan pelaku pencurian, Kepala Desa Wadukopa, Buyono S.Pd diperiksa Polisi Sektor Donggo.
Lanatran diduga terlibat dalam proses pembebasan pelaku pencurian, Kepala Desa Wadukopa, Buyono S.Pd diperiksa Polisi Sektor Donggo. Kades diperiksa polisi untuk dimintai keterangan terkait lolosnya ketiga pelaku pencurian yang sempat diamankan warga.
Hari Minggu lalu, Kepala Desa (Kades) Wadukopa, Buyono dan sejumlah warga Dusun Mangge Kompo mengamankan tiga pelaku Pencurian Sepeda Motor (Curanmor). Saat itu, setelah mengamankan ketiga pelaku, Kades bersama warga membawa pelaku ke lokasi tempat pelaku menyembunyikan sepeda motor. Sampai dilokasi, dua unit sepeda motor berkasil diamankan, yakni sepeda motor milik warga Kecamatan Bolo dan warga Dusun Mangge Kompo Desa Kala Kecamatan Donggo.
Sialnya, setelah menemukan dua unit sepeda motor, Kades diduga melepas ketiga pelaku yang sempat diamankan tersebut. Sebelumnya, para pelaku diamankan di salah satu rumah Kepala Dusun, Namun beberapa saat kemudian, setelah polisi sampai dilokasi, para pelaku sudah tidak ada di rumah kepala dusun.
Hilangnya ketiga pelaku pencurian, mengundang reaksi masyarakat Desa Punti, dan berbondong-bondong masuk ke Desa Wadukpa untuk mencari pelaku yang sebelumnya di ketehui oleh warga Desa Punti dibonceng oleh Kepala Desa.
"Banyak warga melihat pelaku dibonceng oleh Kepala Desa, namun oleh kades dilepas lagi. Ada apa ini, padahal sudah jelas-jelas warga melihat, pelaku diamankan, dan kepala desa sendiri yang bonceng menggunakan sepeda motor, menuju rumah Kepala Dusun," Beber pemuda Punti, Rian Gibran.
Menurut informasi, setelah mendapat laporan dari Kepala Desa, Kepolisian Sektor (Polsek) Donggo, bermaksud menjemput pelaku untuk diamankan di polsek. Namun setelah tiba dilokasi, Polisi tidak menemukan ketiga pelaku yang sebelumnya diamankan Kepala Desa bersama warganya. “Polisi saja ditipu dan dipecundangi oleh Kades dan aparat Desa Wadukopa. Kita sebagai masyarakat Desa Punti yang sering kehilangan sepeda motor, meminta Kades wadukopa untuk bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya.
Kesal dengan ulah Kepala Desa, warga Desa Punti nyaris membawa paksa sepeda motor Dinas milik Kepala Desa. Namun upaya itu, berhasil dinegosiasi oleh Kapolsek Donggo, Abdul Khaer. Akhirnya masyarakat bubar dengan jaminan, kepala desa harus bertanggungjawab untuk menyerahkan ketiga yang kebetulan warga Desa Wadukopa tersebut, ke Polisi.
Kaposek Donggo, IPDA Abdul Khaer yang dikonfirmasi Koran ini, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dirinya juga mengaku, Senin kemarin sudah memanggil Kepala Desa Wadukopa untuk dimintai keterangan, terkait lepasnya ketiga pelaku pencurian itu. “Kemarin kami minta keterangan Kades, kenapa para pelaku bisa lolos. Harusnya, sebagai aparat Desa, dia berkoordinasi dengan kepolisian,” ujarnya.
Abdul Khaer juga mengaku, sudah mengidentifikasi ketiga pelaku tersebut. Saat ini, pihaknya sedang berupaya melakukan penangkapan terhadap pelaku yang meresahkan warga tersebut. “Kita sudah dapat nama-namanya berdasarkan keterangan dari Kades. Dan kita berharap kerjasama dari masyarakat untuk menginformasikan keberadaan mereka,” harapnya. (KS-02)
Hari Minggu lalu, Kepala Desa (Kades) Wadukopa, Buyono dan sejumlah warga Dusun Mangge Kompo mengamankan tiga pelaku Pencurian Sepeda Motor (Curanmor). Saat itu, setelah mengamankan ketiga pelaku, Kades bersama warga membawa pelaku ke lokasi tempat pelaku menyembunyikan sepeda motor. Sampai dilokasi, dua unit sepeda motor berkasil diamankan, yakni sepeda motor milik warga Kecamatan Bolo dan warga Dusun Mangge Kompo Desa Kala Kecamatan Donggo.
Sialnya, setelah menemukan dua unit sepeda motor, Kades diduga melepas ketiga pelaku yang sempat diamankan tersebut. Sebelumnya, para pelaku diamankan di salah satu rumah Kepala Dusun, Namun beberapa saat kemudian, setelah polisi sampai dilokasi, para pelaku sudah tidak ada di rumah kepala dusun.
Hilangnya ketiga pelaku pencurian, mengundang reaksi masyarakat Desa Punti, dan berbondong-bondong masuk ke Desa Wadukpa untuk mencari pelaku yang sebelumnya di ketehui oleh warga Desa Punti dibonceng oleh Kepala Desa.
"Banyak warga melihat pelaku dibonceng oleh Kepala Desa, namun oleh kades dilepas lagi. Ada apa ini, padahal sudah jelas-jelas warga melihat, pelaku diamankan, dan kepala desa sendiri yang bonceng menggunakan sepeda motor, menuju rumah Kepala Dusun," Beber pemuda Punti, Rian Gibran.
Menurut informasi, setelah mendapat laporan dari Kepala Desa, Kepolisian Sektor (Polsek) Donggo, bermaksud menjemput pelaku untuk diamankan di polsek. Namun setelah tiba dilokasi, Polisi tidak menemukan ketiga pelaku yang sebelumnya diamankan Kepala Desa bersama warganya. “Polisi saja ditipu dan dipecundangi oleh Kades dan aparat Desa Wadukopa. Kita sebagai masyarakat Desa Punti yang sering kehilangan sepeda motor, meminta Kades wadukopa untuk bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya.
Kesal dengan ulah Kepala Desa, warga Desa Punti nyaris membawa paksa sepeda motor Dinas milik Kepala Desa. Namun upaya itu, berhasil dinegosiasi oleh Kapolsek Donggo, Abdul Khaer. Akhirnya masyarakat bubar dengan jaminan, kepala desa harus bertanggungjawab untuk menyerahkan ketiga yang kebetulan warga Desa Wadukopa tersebut, ke Polisi.
Kaposek Donggo, IPDA Abdul Khaer yang dikonfirmasi Koran ini, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dirinya juga mengaku, Senin kemarin sudah memanggil Kepala Desa Wadukopa untuk dimintai keterangan, terkait lepasnya ketiga pelaku pencurian itu. “Kemarin kami minta keterangan Kades, kenapa para pelaku bisa lolos. Harusnya, sebagai aparat Desa, dia berkoordinasi dengan kepolisian,” ujarnya.
Abdul Khaer juga mengaku, sudah mengidentifikasi ketiga pelaku tersebut. Saat ini, pihaknya sedang berupaya melakukan penangkapan terhadap pelaku yang meresahkan warga tersebut. “Kita sudah dapat nama-namanya berdasarkan keterangan dari Kades. Dan kita berharap kerjasama dari masyarakat untuk menginformasikan keberadaan mereka,” harapnya. (KS-02)
COMMENTS