Kabupaten Bima mencatat langkah maju dengan mulai diresmikannya pasar terapung (floating market) yang ditempatkan di areal Pantai Kalaki Desa Panda.
Kabupaten Bima mencatat langkah maju dengan mulai diresmikannya pasar terapung (floating market) yang ditempatkan di areal Pantai Kalaki Desa Panda. Bantuan ini merupakan hibah kemitraan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemen PDT) kepada 5 daerah kabupaten, termasuk kabupaten Bima. Pengoperasian pasar ini berlangsung dalam acara Peresmian dan Serah Terima Pasar Terapung Bantuan Hibah Dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI.
Pasar bernilai Rp. 12 milyar ini diserahterimakan oleh Asisten Deputi Urusan Kemitraan pada Deputi Bidang Ekonomi dan Dunia Usaha Kementerian PDT, Drs. Andi Ilham, MAP kepada Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, M.Pd, Minggu (28/12) didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Hj. Rustinah H. Syafrudin, Drs. Andi Ilham, MAP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Ir. Hj. Nurma dan para pejabat eselon II dan III lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Bangunan terapung seluas 10,5 X 42,5 meter atau seluas 4,5 are ini dilengkapi 6 unit keramba jaring apung (KJA) senilai sekitr Rp 6 milyar. Selain keramba, bantuan yang diserahkan juga berupa jaring, pakan ikan dan 24 ribu bibit kerapu Kartang, perahu fiber Katamara lambung dobel dan 4 unit bangunan senilai Rp 6 milyar.
Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, M.Pd, mengatakan, keberadaan Pasar terapung sangat mendukung pengembangan Kawasan Wisata Pantai Kalaki dan sekaligus membuka akses pasar bagi nelayan di sekitar kawasan tersebut untuk dapat menampung produk hasil perikanan baik segar maupun olahan baik hasil perikanan budidaya maupun hasil perikanan tangkap.
Menurut Bupati, dari aspek ekonomi aktifitas di pesisir pantai ini memiliki dampak positif, tumbuh kembangnya pariwisata di kawasan pantai Kalaki telah membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja yang ada di Dusun Kalaki dan sekitarnya sehingga dapat memberikan tambahan nafkah keluarga dan mampu menggeser pola pikir masyarakat pesisir untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan keindahan pantai.
"Untuk mendukung percepatan pembangunan kawasan Kalaki ini, Pemerintah kabupaten Bima berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan fasilitasi, dan hal ini tercermin pada alokasi anggaran baik melalui APBD I & APBD II yang dialokasikan bagi Pembangunan talud di sepanjang pantai Kalaki, shelter di sepanjang pantai Kalaki, Pondok Wisata Kuliner, Aula Pertemuan, Lapak pedagang dan fasilitas lainnya,” kata Bupati.
Pemerintah daerah berharap, dukungan bagi pengembangan wilayah pesisir ini dapat terus dilanjutkan dengan Pembangunan Dermaga Apung untuk mendukung kelancaran operasional dan lalu lintas pengunjung dari pantai menuju pasar terapung dan memudahkan nelayan untuk mendaratkan hasil tangkapan mereka.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penanda tanganan berita acara serah terima pasar terapung dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang diwakili Asisten Deputi Urusan Kemitraan pada Deputi Bidang Ekonomi dan Dunia Usaha Kementerian PDT, Drs. Andi Ilham, MAP kepada Bupati Bima serta penebaran bibit kerapu pada keramba jaring apung. (KS-13)
Pasar bernilai Rp. 12 milyar ini diserahterimakan oleh Asisten Deputi Urusan Kemitraan pada Deputi Bidang Ekonomi dan Dunia Usaha Kementerian PDT, Drs. Andi Ilham, MAP kepada Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, M.Pd, Minggu (28/12) didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Hj. Rustinah H. Syafrudin, Drs. Andi Ilham, MAP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Ir. Hj. Nurma dan para pejabat eselon II dan III lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Bangunan terapung seluas 10,5 X 42,5 meter atau seluas 4,5 are ini dilengkapi 6 unit keramba jaring apung (KJA) senilai sekitr Rp 6 milyar. Selain keramba, bantuan yang diserahkan juga berupa jaring, pakan ikan dan 24 ribu bibit kerapu Kartang, perahu fiber Katamara lambung dobel dan 4 unit bangunan senilai Rp 6 milyar.
Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, M.Pd, mengatakan, keberadaan Pasar terapung sangat mendukung pengembangan Kawasan Wisata Pantai Kalaki dan sekaligus membuka akses pasar bagi nelayan di sekitar kawasan tersebut untuk dapat menampung produk hasil perikanan baik segar maupun olahan baik hasil perikanan budidaya maupun hasil perikanan tangkap.
Menurut Bupati, dari aspek ekonomi aktifitas di pesisir pantai ini memiliki dampak positif, tumbuh kembangnya pariwisata di kawasan pantai Kalaki telah membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja yang ada di Dusun Kalaki dan sekitarnya sehingga dapat memberikan tambahan nafkah keluarga dan mampu menggeser pola pikir masyarakat pesisir untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan keindahan pantai.
"Untuk mendukung percepatan pembangunan kawasan Kalaki ini, Pemerintah kabupaten Bima berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan fasilitasi, dan hal ini tercermin pada alokasi anggaran baik melalui APBD I & APBD II yang dialokasikan bagi Pembangunan talud di sepanjang pantai Kalaki, shelter di sepanjang pantai Kalaki, Pondok Wisata Kuliner, Aula Pertemuan, Lapak pedagang dan fasilitas lainnya,” kata Bupati.
Pemerintah daerah berharap, dukungan bagi pengembangan wilayah pesisir ini dapat terus dilanjutkan dengan Pembangunan Dermaga Apung untuk mendukung kelancaran operasional dan lalu lintas pengunjung dari pantai menuju pasar terapung dan memudahkan nelayan untuk mendaratkan hasil tangkapan mereka.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penanda tanganan berita acara serah terima pasar terapung dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang diwakili Asisten Deputi Urusan Kemitraan pada Deputi Bidang Ekonomi dan Dunia Usaha Kementerian PDT, Drs. Andi Ilham, MAP kepada Bupati Bima serta penebaran bibit kerapu pada keramba jaring apung. (KS-13)
COMMENTS