Sebanyak empat ruangan di SDN 33 Kota Bima mulai bocor pada bagian cor lantai dua. Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur dibangun sekitar tahun 2005 silam dan rencananya akan lantai dua.
Sebanyak empat ruangan di SDN 33 Kota Bima mulai bocor pada bagian cor lantai dua. Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur dibangun sekitar tahun 2005 silam dan rencananya akan lantai dua. Namun karena anggaran terbatas sehingga tak melanjutkan pengerjannya sehingga hanya beratap cor semen.
Curah hujan awal tahun yang kian meningkat menyebabkan kondisi kebocoran empat ruangan kian parah. Karena air yang masuk lewat cor tersebut mulai merembet keseluruh ruangan. Pihak sekolah setempatpun berharap proposal permohonan perbaikan atap yang pernah dijaukan dapat dicairkan secepatnya untuk membantu perbaikan tersebut.
Pasalnya, setiap turun hujan pihak sekolah selalu disibukkan dengan mengepel air di dalam ruangan. Sebab bila tidak begitu, aktifitas kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan. Air hujan berceceran seperti di ruangan kelas III, kelas VI, ruang guru dan ruang Kepala Sekolah (Kasek).
Kepala SDN 33 Kota Bima H. Sarif Husain, S.Pd SD pada wartawan Jum’at (30/1) mengatakan, bocornya atap cor tersebut karena menggunakan cor biasa bukan cor permanen sehingga dapat menimbulkan kebocoran. Untuk itu perbaikan cor tersebut harus segera dilakukan agar tidak merembet ke ruang lainnya yang dapat mengganggu KBM. “Setelah saya memimpin sekolah ini sejak (8/8) lalu, pada November 2014 sudah mengajukan permohonan untuk pemasangan atap sekaligus rehab ulang bantalan cor bermasalah itu kepada Dinas Dikpora,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, saat reses Anggota DPRD Kota Bima belum lama ini sudah menerima pengajuan proposal milik SDN 33 Kobi yang disodorkan oleh Dinas Dikpora. Hal itu disampaikan Anggota Banggar DPRD Kobi, H. Armansyah, SE saat reses. “Usulan dari SDN Lampe sudah diterima dan insya allah akan dipertimbangkan untuk dibahas anggarannya,” katanya mengutip pernyataan duta PKS asal Kelurahan Penaraga itu.
H. Sarif yang merupakan hasil cetakan SDN 63 Dodu, merasa diri terpanggil untuk menduduki jabatan Kasek di SDN itu walaupun ruang kelas I, II, IV dan V baru saja mendapatkan proyek Ruang Kelas Baru (RKB) dan kini berdiri kokoh dan megah. Namun empat lokal halaman depan sekolah setempat masih terlihat kumuh dan sedikit kurang disentuh disebabkan kebocoran tersebut.
“Mudah-mudahan seperti penyataan Kadis Dikpora, Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap pada berita sebelumnya, SDN 18 Lampe juga diprioritaskan pada anggaran 2015 ini mengingat sekolah ini merupakan pintu masuk Kota Bima bagian timur,” harapnya. (KS-04)
Curah hujan awal tahun yang kian meningkat menyebabkan kondisi kebocoran empat ruangan kian parah. Karena air yang masuk lewat cor tersebut mulai merembet keseluruh ruangan. Pihak sekolah setempatpun berharap proposal permohonan perbaikan atap yang pernah dijaukan dapat dicairkan secepatnya untuk membantu perbaikan tersebut.
Pasalnya, setiap turun hujan pihak sekolah selalu disibukkan dengan mengepel air di dalam ruangan. Sebab bila tidak begitu, aktifitas kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan. Air hujan berceceran seperti di ruangan kelas III, kelas VI, ruang guru dan ruang Kepala Sekolah (Kasek).
Kepala SDN 33 Kota Bima H. Sarif Husain, S.Pd SD pada wartawan Jum’at (30/1) mengatakan, bocornya atap cor tersebut karena menggunakan cor biasa bukan cor permanen sehingga dapat menimbulkan kebocoran. Untuk itu perbaikan cor tersebut harus segera dilakukan agar tidak merembet ke ruang lainnya yang dapat mengganggu KBM. “Setelah saya memimpin sekolah ini sejak (8/8) lalu, pada November 2014 sudah mengajukan permohonan untuk pemasangan atap sekaligus rehab ulang bantalan cor bermasalah itu kepada Dinas Dikpora,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, saat reses Anggota DPRD Kota Bima belum lama ini sudah menerima pengajuan proposal milik SDN 33 Kobi yang disodorkan oleh Dinas Dikpora. Hal itu disampaikan Anggota Banggar DPRD Kobi, H. Armansyah, SE saat reses. “Usulan dari SDN Lampe sudah diterima dan insya allah akan dipertimbangkan untuk dibahas anggarannya,” katanya mengutip pernyataan duta PKS asal Kelurahan Penaraga itu.
H. Sarif yang merupakan hasil cetakan SDN 63 Dodu, merasa diri terpanggil untuk menduduki jabatan Kasek di SDN itu walaupun ruang kelas I, II, IV dan V baru saja mendapatkan proyek Ruang Kelas Baru (RKB) dan kini berdiri kokoh dan megah. Namun empat lokal halaman depan sekolah setempat masih terlihat kumuh dan sedikit kurang disentuh disebabkan kebocoran tersebut.
“Mudah-mudahan seperti penyataan Kadis Dikpora, Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap pada berita sebelumnya, SDN 18 Lampe juga diprioritaskan pada anggaran 2015 ini mengingat sekolah ini merupakan pintu masuk Kota Bima bagian timur,” harapnya. (KS-04)
COMMENTS