Musim hujan sekarang ini memberi berkah tersendiri bagi para petani, terutama bagi para petani jagung di Kecamatan Soromandi.
Musim hujan sekarang ini memberi berkah tersendiri bagi para petani, terutama bagi para petani jagung di Kecamatan Soromandi. Ribuan Hektar lahan pertanian mereka dialihkan untuk menanam jagung. Petani memilih menanam jagung karena saat ini harga jagung menggiurkan dan tidak banyak kendala dalam menanam dan memeliharanya.
Ilustrasi Jagung
Hal ini disampaikan oleh Camat Soromandi, Yusuf, S.Sos via telephone seluler Sabtu (14/02) kemarin. Ia menyampaikan, hampir semua petani di Kecamatan Soromandi mulai beralih menanam jagung. Hal ini dibuktikan dengan 95 persen lahan kebun dan ladang dimanfaatkan untuk menanami jagung. Hampir sedikit lahan di soromandi tidak dimanfaatkan. Dari tahun ke tahun ada peningkatan yang signifikan dengan kemauan para petani untuk melakukan pengolahan lahan baru untuk berladang maupun berkebun.
Katanya, peningkatan animo masyarakat untuk bertani jagung karena harga jagung sekarang ini cukup stabil. Selain itu, kerja keras Dinas Pertanian melalui UPTD Pertanian Kecamatan Soromandi bersama dengan Badan Penyuluh Di Kecamatan Soromandi berhasil membuat gebrakan baru. Salah satunya memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang memanfaatkan lahan dengan baik serta memberikan penyuluhan kepada petani agar bisa menjadi petani yang baik. “Kita apresiasi kinerja Dinas Pertanian dan Badan Penyuluh di Kecamatan Soromandi yang sudah bekerja keras memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” terangnya.
Jika dihitung mundur 10 tahun yang lalu kata Camat, banyak lahan di Soromandi yang tidak dimanfaatkan karena kurangnya kemauan masyarakat untuk bertani dengan cara yang modern. Dengan mudahnya para petani mengakses informasi tentang pertanian, masyarakat Soromandi berbondong-bondong naik gunung untuk menanam jagung. ”Kita bangga dengan berhasilnya pemerintah membangun kesadaran masyarakat secara kolektif untuk bertani secara modern,” jelasnya.
Camat juga mengapresiasi semangat para patani di Soromandi untuk menjadi petani jagung. Hal itu berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat Soromandi. Terbukti dengan banyaknya mobil pick up yang dibeli petani di Soromandi. ”Dulu belum ada mobil pick up milik pribadi masyarakat soromandi. Jika ingin memuat hasil pertanian harus mendatangkan mobil dari kecamatan lain, tapi sekarang sudah banyak mobil pick up,” ujarnya Bangga.
Camat Soromandi juga berharap agar petani di Soromandi tidak menebang pohon sembarangan, karena dengan banyaknya pohon yang ditebang akan menimbulkan banjir dan erosi tanah.”Kita harus menjaga alam kita, agar alam berhasabat dengan kita,” harapnya. (KS-17)
Ilustrasi Jagung
Hal ini disampaikan oleh Camat Soromandi, Yusuf, S.Sos via telephone seluler Sabtu (14/02) kemarin. Ia menyampaikan, hampir semua petani di Kecamatan Soromandi mulai beralih menanam jagung. Hal ini dibuktikan dengan 95 persen lahan kebun dan ladang dimanfaatkan untuk menanami jagung. Hampir sedikit lahan di soromandi tidak dimanfaatkan. Dari tahun ke tahun ada peningkatan yang signifikan dengan kemauan para petani untuk melakukan pengolahan lahan baru untuk berladang maupun berkebun.
Katanya, peningkatan animo masyarakat untuk bertani jagung karena harga jagung sekarang ini cukup stabil. Selain itu, kerja keras Dinas Pertanian melalui UPTD Pertanian Kecamatan Soromandi bersama dengan Badan Penyuluh Di Kecamatan Soromandi berhasil membuat gebrakan baru. Salah satunya memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang memanfaatkan lahan dengan baik serta memberikan penyuluhan kepada petani agar bisa menjadi petani yang baik. “Kita apresiasi kinerja Dinas Pertanian dan Badan Penyuluh di Kecamatan Soromandi yang sudah bekerja keras memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” terangnya.
Jika dihitung mundur 10 tahun yang lalu kata Camat, banyak lahan di Soromandi yang tidak dimanfaatkan karena kurangnya kemauan masyarakat untuk bertani dengan cara yang modern. Dengan mudahnya para petani mengakses informasi tentang pertanian, masyarakat Soromandi berbondong-bondong naik gunung untuk menanam jagung. ”Kita bangga dengan berhasilnya pemerintah membangun kesadaran masyarakat secara kolektif untuk bertani secara modern,” jelasnya.
Camat juga mengapresiasi semangat para patani di Soromandi untuk menjadi petani jagung. Hal itu berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat Soromandi. Terbukti dengan banyaknya mobil pick up yang dibeli petani di Soromandi. ”Dulu belum ada mobil pick up milik pribadi masyarakat soromandi. Jika ingin memuat hasil pertanian harus mendatangkan mobil dari kecamatan lain, tapi sekarang sudah banyak mobil pick up,” ujarnya Bangga.
Camat Soromandi juga berharap agar petani di Soromandi tidak menebang pohon sembarangan, karena dengan banyaknya pohon yang ditebang akan menimbulkan banjir dan erosi tanah.”Kita harus menjaga alam kita, agar alam berhasabat dengan kita,” harapnya. (KS-17)
COMMENTS