Masih terjadi ketimpangan kondisi bangunan sekolah yang satu dan lainnya. Seperti kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pali Desa Bontokape Kecamatan Bolo.
Pemerataan peningkatan mutu pendidikan ternyata belum mampu menyentuh semua wilayah di Kabupaten Bima. Masih terjadi ketimpangan kondisi bangunan sekolah yang satu dan lainnya. Seperti kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pali Desa Bontokape Kecamatan Bolo. Meski berada tepat di pinggir jalan negara, bukan berarti mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Sejak dibangun Tahun 1956 silam, sekolah setempat belum pernah mendapatkan perhatian dan sentuhan pembangunan dari Pemeritah Kabupaten Bima. Wajar saja, sehingga kondisi sejumlah ruangan kelas tempat belajar lapuk dimakan usia. Atap bangunan terlihat bolong dan mengganggu kenyamanan siswa, begitupun tembok sekolah sudah usang.
“Kalu pagar sekolah baru diperbaiki. Sementara keadaan ruangan kelas tidak menjamin keamanan dan kenyamanan siswa karena rusak parah. Itu terjadi mulai dari kelas 2 sampai kelas 6. Mulai dari atap dan dinding lebih parah lagi kusennya sudah tidak bisa dipakai lagi,” kata Kepala SDN Pali, Syahbuddin, S.Pd beberapa hari lalu.
Sebenarnya kata dia, Pemerintah Kabupaten Bima harus lebih dulu menata kondisi fisik SDN Pali. Mengingat sekolah setempat berada tepat pada pinggir jalan negara yang selalu dilalui. Namun, hingga kini diakui belum ada bentuk perhatian yang diberikan selain membangun dua lokal kelas baru pada Tahun 2004 silam.
Ia berharap Bupati dan Dinas Dikpora Kabupaten Bima sebagai putra asli Desa Bontokape dapat memberikan bantuan untuk SDN Pali. Demi tercipta kenyamanan siswa dalam belajar. “Kami meminta agar pekerjaan ini dapat dikerjakan oleh pihak sekolah karna dilihat dari fisik sekolah dikategorikan tingkat berbahaya karna sekolah ini mengalami rusak berat,“ akunya.
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Komite SDN Pali, Muis Taamin. Kepada Pemerintah Kabupaten Bima, khususnya Dinas Dikpora diharapkannya dapat memperhatikan keberadaan sekolah tersebut. Sebab sekolah itu sudah tidak aman lagi untuk digunakan sebagai tempat belajar. “Saya atas nama Ketua Komite dulu sudah pernah menyampaikan proposal pada Dinas Dikpora tapi belum ada tanggapan,” ujarnya. (KS-11)
Sejak dibangun Tahun 1956 silam, sekolah setempat belum pernah mendapatkan perhatian dan sentuhan pembangunan dari Pemeritah Kabupaten Bima. Wajar saja, sehingga kondisi sejumlah ruangan kelas tempat belajar lapuk dimakan usia. Atap bangunan terlihat bolong dan mengganggu kenyamanan siswa, begitupun tembok sekolah sudah usang.
“Kalu pagar sekolah baru diperbaiki. Sementara keadaan ruangan kelas tidak menjamin keamanan dan kenyamanan siswa karena rusak parah. Itu terjadi mulai dari kelas 2 sampai kelas 6. Mulai dari atap dan dinding lebih parah lagi kusennya sudah tidak bisa dipakai lagi,” kata Kepala SDN Pali, Syahbuddin, S.Pd beberapa hari lalu.
Sebenarnya kata dia, Pemerintah Kabupaten Bima harus lebih dulu menata kondisi fisik SDN Pali. Mengingat sekolah setempat berada tepat pada pinggir jalan negara yang selalu dilalui. Namun, hingga kini diakui belum ada bentuk perhatian yang diberikan selain membangun dua lokal kelas baru pada Tahun 2004 silam.
Ia berharap Bupati dan Dinas Dikpora Kabupaten Bima sebagai putra asli Desa Bontokape dapat memberikan bantuan untuk SDN Pali. Demi tercipta kenyamanan siswa dalam belajar. “Kami meminta agar pekerjaan ini dapat dikerjakan oleh pihak sekolah karna dilihat dari fisik sekolah dikategorikan tingkat berbahaya karna sekolah ini mengalami rusak berat,“ akunya.
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Komite SDN Pali, Muis Taamin. Kepada Pemerintah Kabupaten Bima, khususnya Dinas Dikpora diharapkannya dapat memperhatikan keberadaan sekolah tersebut. Sebab sekolah itu sudah tidak aman lagi untuk digunakan sebagai tempat belajar. “Saya atas nama Ketua Komite dulu sudah pernah menyampaikan proposal pada Dinas Dikpora tapi belum ada tanggapan,” ujarnya. (KS-11)
COMMENTS