Kondisi bangunan sekolah SMA PGRI di Kecamatan Pali Belo, Kabupaten Bima, memprihatinkan.
Kondisi bangunan sekolah SMA PGRI di Kecamatan Pali Belo, Kabupaten Bima, memprihatinkan. Pasalnya, sebanyak tiga lokal ruang kelas disekolah itu mengalami kerusakan tak terbantahkan. Sehingga, mengakibatkan kurang efektifnya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Sekolah swasta yang dibangun sejak tahun 1990 tersebut, hingga saat ini belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bima. Pihak sekolah pun merasa khawatir jika sewaktu- waktu atap sekolah ambruk dan menimpa para murid. Terutama ketika terjadi angin kencang atau hujan lebat. Selain kerusakan dibagian atap, sarana dan prasarana bangunan di hampir setiap kelas juga banyak yang ambruk dan nyaris rubuh karena dimakan usia.
“Kami merasa khawatir dengan kondisi sekolah saat ini. Apalagi saat terjadi hujan besar, takut atap ambruk menimpa siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,”ujar Kepala Sekolah SMA PGRI setempat, Nanu Spd kepada wartawan, usai bertemu dengan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima,belum lama ini.
Menurut Kepsek yang baru dilantik sebulan lalu itu, saat ini jumlah siswa di sekolah tersebut sebanyak 150 orang. Dan, memiliki tiga ruang kelas yang dipergunakan untuk kegiatan belajar. Sejak sekolah itu dibangun, kata dia, hingga saat ini, bangunan sama sekali belum pernah mendapat bantuan rehabilitasi dari Pemerintah daerah. “Wajar saja jika saat ini kondisinya sudah rusak karena usia,” ujarnya
Akibat kondisi tersebut, pihaknya khawatir KBM siswa terganggu, karena kondisi material bangunan yang sudah lapuk. Padahal jumlah siswa cukup banyak, namun Pemerintah kurang memberikan respons.“Bahkan terkesan mengabaikan terhadap kondisi sekolah yang dikeluhkan,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Karman SH mengaku akan segera menyampaikan aspirasi Kepala Sekolah tersebut ke Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) setempat.”Nanti akan kami sampaikan, supaya bisa diakomodir melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015,” janjinya.
Menurutnya, kondisi sekolah yang dikeluhkan Kepsek itu, kata Karman, tentu harus mendapat perhatian khusus. Sebab, itu merupakan salah satu penunjang demi kelancaran proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). ” Mestinya , harus menjadi prioritas Pemkab Bima,” terangnya. (KS-09)
Sekolah swasta yang dibangun sejak tahun 1990 tersebut, hingga saat ini belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bima. Pihak sekolah pun merasa khawatir jika sewaktu- waktu atap sekolah ambruk dan menimpa para murid. Terutama ketika terjadi angin kencang atau hujan lebat. Selain kerusakan dibagian atap, sarana dan prasarana bangunan di hampir setiap kelas juga banyak yang ambruk dan nyaris rubuh karena dimakan usia.
“Kami merasa khawatir dengan kondisi sekolah saat ini. Apalagi saat terjadi hujan besar, takut atap ambruk menimpa siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,”ujar Kepala Sekolah SMA PGRI setempat, Nanu Spd kepada wartawan, usai bertemu dengan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima,belum lama ini.
Menurut Kepsek yang baru dilantik sebulan lalu itu, saat ini jumlah siswa di sekolah tersebut sebanyak 150 orang. Dan, memiliki tiga ruang kelas yang dipergunakan untuk kegiatan belajar. Sejak sekolah itu dibangun, kata dia, hingga saat ini, bangunan sama sekali belum pernah mendapat bantuan rehabilitasi dari Pemerintah daerah. “Wajar saja jika saat ini kondisinya sudah rusak karena usia,” ujarnya
Akibat kondisi tersebut, pihaknya khawatir KBM siswa terganggu, karena kondisi material bangunan yang sudah lapuk. Padahal jumlah siswa cukup banyak, namun Pemerintah kurang memberikan respons.“Bahkan terkesan mengabaikan terhadap kondisi sekolah yang dikeluhkan,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Karman SH mengaku akan segera menyampaikan aspirasi Kepala Sekolah tersebut ke Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) setempat.”Nanti akan kami sampaikan, supaya bisa diakomodir melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015,” janjinya.
Menurutnya, kondisi sekolah yang dikeluhkan Kepsek itu, kata Karman, tentu harus mendapat perhatian khusus. Sebab, itu merupakan salah satu penunjang demi kelancaran proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). ” Mestinya , harus menjadi prioritas Pemkab Bima,” terangnya. (KS-09)
COMMENTS