Memperingati Hari Tuberculosis (TBC), Aisyiyah Bima menggelas pengobatan gratis dan memberikan makanan tambahan kepada penderita TBC.
Memperingati Hari Tuberculosis (TBC), Aisyiyah Bima menggelas pengobatan gratis dan memberikan makanan tambahan kepada penderita TBC. Kegiatan tersebut Aisyiyah Bima Menggandeng Ekpedisi NKRI dari Kodim 4/Bima untuk kegiatan social tersebut.
Kegiatan tersebut menurut Kordinator Aisyiyah Bima, Nur Aqidah, A.Md. Keb sebagai sikap peduli dan upaya pencagahan terhadap Penyakit TBC. Organisasi yang berdiri di Bima semenjak tahun 2011 ini telah banyak melakukan kegiatan social serta mengandeng Organisasi lainnya untuk ikut andil dalam kegiatan social yang mereka lakukan. Untuk tahun 2015 ini tepat pada Hari TBC yang serentak dilaksankan di seluruh daerah, di Kota Dan Kabupaten Bima organisasi Wanita Muhamadiyah ini melakukan pengobatan gratis dan memberi makanan tambahan bagi penderita TBC.”Kita rutin melakukan kegiatan ini tiap tahunnya,” terangnya.
Sejak Tanggal 20 Maret, Aisyiyah sudah mulai melaksankan kegiatan tersebut. Kegiatan pertama yang dilakukan itu dilaksankan di Kecamatan Monta sedangkan untuk kegiatan puncaknya pada Tanggal 24 maret lalu dipusatkan di Kelurahan Tanjung. Ratusan Masyrakat ikut andil dalam pengobatan gratis itu. Selain itu, Aisyiyah mengaku mengunjungi 6 penderita TBC yang di isolasi di rumah Sakit Umum Bima.”Kami memberikan paket makanan tambahan untuk penderita TBC di RSUD BIma,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 17 penderita TB katanya telah diberikan pengobatan secara intens oleh pihak medis. Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak puskesmas dan RSUD Bima agar dapat memberikan pengobatan kepada penderita TBC. “Kita memberikan dukungan moral kepada penderita agar bisa di sembuhkan,” tuturnya.
Kooordinator Aisyiyah itu juga membeberkan sumber dana untuk kegiatan tersebut mereka dapatkan dari kenalan dan donator dari pihak swasa. Dari bantuan donator tersebut, banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk membantu masyarakat Bima terutama di Bidang kesehatan. Tidak hanya donator dari daerah Bima yang memberikan bantuan itu, tapi donator dari daerah lain juga mereka terima. Misalnya, Beberapa hari yang lalu pihaknya menerima bantuan dana dari kenalannya di Jakarta.” Dengan bantuan tersebut kita bisa bekerja maksimal dalam membantu masyarakat yang menderita TBC,” bebernya.
Ia juga menjelaskan, penyakit TBC merupakan penyakakit yang bisa menular kepada siapa saja, untuk itu, sangat penting untuk dilakukan pencegahan. Dengan dilakukan pengobatan gratis ini, diharapkan akan bisa mencegah penyakit TBC di BIma. “TB bukan penyakit keturunan, kita harus waspada dengan penyakit ini,” jelasnya.
Katanya, ciri-ciri gejala awal penyakit TBC, batuk berdahak selama dua minggu, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, panas yang disertai keringat pada malam hari dan batuk yang di sertai darah. ”Itu ciri-ciri umum gejala awal penderita TBC, jika mendapatkan sanak keluarga yang seperti, agar secepatnya di bawa di Puskesmas terdekat maupun rumah sakit. Untuk biayanya di gratiskan,” sarannya. (KS-17)
Kegiatan tersebut menurut Kordinator Aisyiyah Bima, Nur Aqidah, A.Md. Keb sebagai sikap peduli dan upaya pencagahan terhadap Penyakit TBC. Organisasi yang berdiri di Bima semenjak tahun 2011 ini telah banyak melakukan kegiatan social serta mengandeng Organisasi lainnya untuk ikut andil dalam kegiatan social yang mereka lakukan. Untuk tahun 2015 ini tepat pada Hari TBC yang serentak dilaksankan di seluruh daerah, di Kota Dan Kabupaten Bima organisasi Wanita Muhamadiyah ini melakukan pengobatan gratis dan memberi makanan tambahan bagi penderita TBC.”Kita rutin melakukan kegiatan ini tiap tahunnya,” terangnya.
Sejak Tanggal 20 Maret, Aisyiyah sudah mulai melaksankan kegiatan tersebut. Kegiatan pertama yang dilakukan itu dilaksankan di Kecamatan Monta sedangkan untuk kegiatan puncaknya pada Tanggal 24 maret lalu dipusatkan di Kelurahan Tanjung. Ratusan Masyrakat ikut andil dalam pengobatan gratis itu. Selain itu, Aisyiyah mengaku mengunjungi 6 penderita TBC yang di isolasi di rumah Sakit Umum Bima.”Kami memberikan paket makanan tambahan untuk penderita TBC di RSUD BIma,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 17 penderita TB katanya telah diberikan pengobatan secara intens oleh pihak medis. Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak puskesmas dan RSUD Bima agar dapat memberikan pengobatan kepada penderita TBC. “Kita memberikan dukungan moral kepada penderita agar bisa di sembuhkan,” tuturnya.
Kooordinator Aisyiyah itu juga membeberkan sumber dana untuk kegiatan tersebut mereka dapatkan dari kenalan dan donator dari pihak swasa. Dari bantuan donator tersebut, banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk membantu masyarakat Bima terutama di Bidang kesehatan. Tidak hanya donator dari daerah Bima yang memberikan bantuan itu, tapi donator dari daerah lain juga mereka terima. Misalnya, Beberapa hari yang lalu pihaknya menerima bantuan dana dari kenalannya di Jakarta.” Dengan bantuan tersebut kita bisa bekerja maksimal dalam membantu masyarakat yang menderita TBC,” bebernya.
Ia juga menjelaskan, penyakit TBC merupakan penyakakit yang bisa menular kepada siapa saja, untuk itu, sangat penting untuk dilakukan pencegahan. Dengan dilakukan pengobatan gratis ini, diharapkan akan bisa mencegah penyakit TBC di BIma. “TB bukan penyakit keturunan, kita harus waspada dengan penyakit ini,” jelasnya.
Katanya, ciri-ciri gejala awal penyakit TBC, batuk berdahak selama dua minggu, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, panas yang disertai keringat pada malam hari dan batuk yang di sertai darah. ”Itu ciri-ciri umum gejala awal penderita TBC, jika mendapatkan sanak keluarga yang seperti, agar secepatnya di bawa di Puskesmas terdekat maupun rumah sakit. Untuk biayanya di gratiskan,” sarannya. (KS-17)
COMMENTS