Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda (Harbun) Bima melakukan Launching perdana penerbitan majalah kampus yang diberi nama Majalah Habussalam.
Tepat tanggal 19 Maret 2015 kemarin, Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda (Harbun) Bima melakukan Launching perdana penerbitan majalah kampus yang diberi nama Majalah Habussalam. Launching majalah tersebut berlangsung di Aula Kampus setempat.
Majalah Habussalam
Pimpinan redaksi Majalah Habussalam, Bayti Janah, dalam sambutannya mengatakan, majalah tersebut merupakan hasil karya Mahasiswa Harbun dan pelajar Kesehatan SMK Bima Sehat. Majalah itu tampil dengan 32 halaman, dari hasil karya Mahasiswi dan pelajar kesehatan di Kota Bima.
“Habusallam memberikan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat, terutama mahasiswi dan pelajar kesehatan. Selain itu, majalah ini juga sebagai fungsi control terhadap perkembangan ilmu kesehatan di dunia pendidikan terutama kampus dan sekolah,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, atas nama redaksi, Bayti Janah mengucapkan terimakasih kepada Usman D Ganggang selaku dosen yang membimbing mereka dalam mewujudkan majalah Habussalam. “Ucapan terimakasih kami kepada dosen yang telah mendampingi kami sehingga terwujudnya majalah ini, terutama pihak yayasan yang telah memberikan dukungan dan partisipasi luar biasa kepada staf redaksi Habussalam,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Harbun, H. Dahlan H. Ahmad, S.Kep Ns. M.Kes dalam sambutannya menjelaskan, bahwa nama Habussalam merupakan nama dua lembaga pendidikan yang digabungkan, yakni Harapan Bunda dan SMK Bima Sehat. “Mahasiswa dan Pelajar kami sudah dilatih lebih awal sebelum membuat sebuah karya tulis yang dimuat dalam majalah ini. Dari hasil tulisan mereka, maka terbentuklah sebuah majalah yang dikhususkan di kalangan kampus dan sekolah,” tuturnya.
Dirinya berharap, setelah adanya majalah tersebut, mahasiswa dan pelajar bisa menghasilkan karya tulis secara berkelanjutan. Sehingga pengetahuan mereka tentang kesehatan bisa dituangkan dalam sebuah karya tulis. “Kami ingin mahasiswa kami berekspresi lewat majalah, tentang kesehatan yang mereka ketahui. Wadah ini memberi ruang kepada mahasiswa untuk berkarya, karena mereka sudah memiliki potensi,” tandasnya.
Dikatakannya, majalah tersebut akan tetap eksis dengan karya tulis para mahasiswa dan pelajar, dan rencananya majalah tersebut akan diterbitkan setiap bulannya. “Kami berharap ada kritikan dan syaran untuk majalah ini sehingga bisa eksis setiap bulanya, dan bisa tampil dengan lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H.Alwi Yasin M.Ap, dalam sambutuannya, melihat ada potensi yang luar biasa dimiliki mahasiswa dan pelajar yang dimuat dalam majalah Habussalam itu. “Kembangkan potensi yang ada, dan gunakan dengan baik. Karena wahana untuk menulis itu sangat terbatas, maka dengan adanya majalah ini, pergunan untuk mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa apa yang dilakukan oleh Habussalam itu, mestinya menjadi contoh bagi dunia pendidikan untuk mengembangkan kemampuan anak didik dalam menghasilkan karya tulis. Dirinya juga siap memberikan tulisannya untuk dimuat di Habussalam,dan akan menawarkan ke sekolah lain, untuk membatu memberikan tulisan. “Kreatifitas itu perlu, percuma ada majalah atau tabloid jika tidak ada yang kreatif untuk menulis,” tuturnya. (KS-02)
Pimpinan redaksi Majalah Habussalam, Bayti Janah, dalam sambutannya mengatakan, majalah tersebut merupakan hasil karya Mahasiswa Harbun dan pelajar Kesehatan SMK Bima Sehat. Majalah itu tampil dengan 32 halaman, dari hasil karya Mahasiswi dan pelajar kesehatan di Kota Bima.
“Habusallam memberikan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat, terutama mahasiswi dan pelajar kesehatan. Selain itu, majalah ini juga sebagai fungsi control terhadap perkembangan ilmu kesehatan di dunia pendidikan terutama kampus dan sekolah,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, atas nama redaksi, Bayti Janah mengucapkan terimakasih kepada Usman D Ganggang selaku dosen yang membimbing mereka dalam mewujudkan majalah Habussalam. “Ucapan terimakasih kami kepada dosen yang telah mendampingi kami sehingga terwujudnya majalah ini, terutama pihak yayasan yang telah memberikan dukungan dan partisipasi luar biasa kepada staf redaksi Habussalam,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Harbun, H. Dahlan H. Ahmad, S.Kep Ns. M.Kes dalam sambutannya menjelaskan, bahwa nama Habussalam merupakan nama dua lembaga pendidikan yang digabungkan, yakni Harapan Bunda dan SMK Bima Sehat. “Mahasiswa dan Pelajar kami sudah dilatih lebih awal sebelum membuat sebuah karya tulis yang dimuat dalam majalah ini. Dari hasil tulisan mereka, maka terbentuklah sebuah majalah yang dikhususkan di kalangan kampus dan sekolah,” tuturnya.
Dirinya berharap, setelah adanya majalah tersebut, mahasiswa dan pelajar bisa menghasilkan karya tulis secara berkelanjutan. Sehingga pengetahuan mereka tentang kesehatan bisa dituangkan dalam sebuah karya tulis. “Kami ingin mahasiswa kami berekspresi lewat majalah, tentang kesehatan yang mereka ketahui. Wadah ini memberi ruang kepada mahasiswa untuk berkarya, karena mereka sudah memiliki potensi,” tandasnya.
Dikatakannya, majalah tersebut akan tetap eksis dengan karya tulis para mahasiswa dan pelajar, dan rencananya majalah tersebut akan diterbitkan setiap bulannya. “Kami berharap ada kritikan dan syaran untuk majalah ini sehingga bisa eksis setiap bulanya, dan bisa tampil dengan lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H.Alwi Yasin M.Ap, dalam sambutuannya, melihat ada potensi yang luar biasa dimiliki mahasiswa dan pelajar yang dimuat dalam majalah Habussalam itu. “Kembangkan potensi yang ada, dan gunakan dengan baik. Karena wahana untuk menulis itu sangat terbatas, maka dengan adanya majalah ini, pergunan untuk mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa apa yang dilakukan oleh Habussalam itu, mestinya menjadi contoh bagi dunia pendidikan untuk mengembangkan kemampuan anak didik dalam menghasilkan karya tulis. Dirinya juga siap memberikan tulisannya untuk dimuat di Habussalam,dan akan menawarkan ke sekolah lain, untuk membatu memberikan tulisan. “Kreatifitas itu perlu, percuma ada majalah atau tabloid jika tidak ada yang kreatif untuk menulis,” tuturnya. (KS-02)
COMMENTS