Nurcita Komariah (22) Warga RT. 8 RW. 02 lingkungan Oi Lanco Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda mencurahkan kondisi anaknya yang menderita kelainan jantung
Nurcita Komariah (22) Warga RT. 8 RW. 02 lingkungan Oi Lanco Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda mencurahkan kondisi anaknya yang menderita kelainan jantung pada Anggota DPD RI Perwakilan NTB dan Sekda Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Melihat Nurcita menangis tersedu-sedu dan mencurahkan kondisi anaknya itu, Anggota DPD RI dan Sekda janji akan membantu anak Nurcita.
Nurcina mengaku, anaknya yang baru berusia dua tahun dan menderita kelainan jantung itu, hingga saat ini belum dirawat secara intensif. Sebab, tidak ada biaya operasi, padahal ia sangat ingin anaknya tetap hidup. "Saya hanya dikasih ambulan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menghantarkan ke Mataram,”ujarnya saat acara dialog dengan Anggota DPD RI Perwakilan NTB Robiatul Adawiyah, SE di BTN Penatoi, Rabu (4/3) pagi.
Ia mengaku, tidak bisa berbuat banyak, meskipun telah mendatangi Dinas Kesehatan (Dikes) dan Pemkot Bima. Saat itu lanjutnya, ia telah mengajukan permohonan bantuan biaya oparasi sesuai dengan petunjuk dokter ahli di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram."Tapi, semua itu belum teralisasi hingga sekarang. Kami hanya diberikan pinjaman ambulans. Kemana saya harus mengadu lagi bu,”ungkapnya seraya menunjukan anaknya.
Tidak saja kelainan jantung yang dialami anaknya, Nurcitra mengaku anaknya juga mengalami kondisi giji buruk. Hal ini, tidak mampu ditanganinya sebagai warga yang tidak mampu."Bolehkah Ibu atau Pemerintah membantu saya,” tanyanya berderai air mata.
Keluhan Nurcita itu, ditanggapi serius oleh Anggota DPD RI Perwakilan NTB Robiatul Adawiyah, SE. Ia mengaku, sangat prihatin degan keluarga Nurcitra."InsyaAllah, saya akan membantu ibu. Yang sabar ya ibu,"tuturnya singkat.
Di tempat yang sama, Pemkot Bima melalui Sekda, Ir. H. Muhammad Rum menyarankan Nurcitra segera melaporkan hal ini kepada Kelurahan terlebih dahulu. Sebab, di Kelurahan sudah ada pos pelayanan. Kemudian, nanti surat-suratnya langsung dibawa ke kantor. Segera akan ditindaklanjuti, sepanjang memenuhi administrasi. "Kalau sudah dibuatkan surat-suratnya, langsung dibawa ke kantor. Nanti saya langsung tindak lanjut," ujarnya.
Sekda menyesalkan, selama ini banyak warga yang kurang perhatian kepada kondisi keluarganya. Masih tidak mau melaporkan segera apa yang terjadi, sehingga terkadang Pemerintah merasa kecolongan dengan hal seperti itu."Sebaikanya warga segera melapor ke aparat Kelurahan, agar segera ditindaklanjuti. Soal busung lapar nanti ada petugas yang menanganinya,” sesalnya. (KS-05)
Nurcina mengaku, anaknya yang baru berusia dua tahun dan menderita kelainan jantung itu, hingga saat ini belum dirawat secara intensif. Sebab, tidak ada biaya operasi, padahal ia sangat ingin anaknya tetap hidup. "Saya hanya dikasih ambulan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menghantarkan ke Mataram,”ujarnya saat acara dialog dengan Anggota DPD RI Perwakilan NTB Robiatul Adawiyah, SE di BTN Penatoi, Rabu (4/3) pagi.
Ia mengaku, tidak bisa berbuat banyak, meskipun telah mendatangi Dinas Kesehatan (Dikes) dan Pemkot Bima. Saat itu lanjutnya, ia telah mengajukan permohonan bantuan biaya oparasi sesuai dengan petunjuk dokter ahli di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram."Tapi, semua itu belum teralisasi hingga sekarang. Kami hanya diberikan pinjaman ambulans. Kemana saya harus mengadu lagi bu,”ungkapnya seraya menunjukan anaknya.
Tidak saja kelainan jantung yang dialami anaknya, Nurcitra mengaku anaknya juga mengalami kondisi giji buruk. Hal ini, tidak mampu ditanganinya sebagai warga yang tidak mampu."Bolehkah Ibu atau Pemerintah membantu saya,” tanyanya berderai air mata.
Keluhan Nurcita itu, ditanggapi serius oleh Anggota DPD RI Perwakilan NTB Robiatul Adawiyah, SE. Ia mengaku, sangat prihatin degan keluarga Nurcitra."InsyaAllah, saya akan membantu ibu. Yang sabar ya ibu,"tuturnya singkat.
Di tempat yang sama, Pemkot Bima melalui Sekda, Ir. H. Muhammad Rum menyarankan Nurcitra segera melaporkan hal ini kepada Kelurahan terlebih dahulu. Sebab, di Kelurahan sudah ada pos pelayanan. Kemudian, nanti surat-suratnya langsung dibawa ke kantor. Segera akan ditindaklanjuti, sepanjang memenuhi administrasi. "Kalau sudah dibuatkan surat-suratnya, langsung dibawa ke kantor. Nanti saya langsung tindak lanjut," ujarnya.
Sekda menyesalkan, selama ini banyak warga yang kurang perhatian kepada kondisi keluarganya. Masih tidak mau melaporkan segera apa yang terjadi, sehingga terkadang Pemerintah merasa kecolongan dengan hal seperti itu."Sebaikanya warga segera melapor ke aparat Kelurahan, agar segera ditindaklanjuti. Soal busung lapar nanti ada petugas yang menanganinya,” sesalnya. (KS-05)
COMMENTS