Foto Bugil Gadis Bima Beredar di FB

Dua foto tanpa busana gadis yang belum diketahui secara jelas identitasnya itu diupload oleh Putri Meci Poda Edot melalui akun Facebook (FB)-nya.

Ratusan penggemar dunia maya dihebohkan atas beredarnya foto bugil seorang gadis yang diduga berasal dari Bima. Dua foto tanpa busana gadis yang belum diketahui secara jelas identitasnya itu diupload oleh Putri Meci Poda Edot melalui akun Facebook (FB)-nya. Pemilik akun FB itu diketahui berasal dari Bima, karena foto berbau pornografi itu disertai keterangan dengan menggunakan bahasa Bima. Hanya saja, belum diketahui identitas pemilik akun FB yang mengedarkan foto amoral tersebut.

Ilustrasi foto tanpa busana

Dalam postingan itu, pemilik akun menulis status yang seolah-olah tersimpan dendam pribadi dengan pemilik foto telanjang tersebut. Hal itu tercermin lewat status pemilik akun dunia maya dimaksud. Ia juga menyentil kata-kata yang seakan pernah diucapkan gadis dalam foto itu dengan bahasa kasar dan memojokan. Hanya saja, tidak menyebut siapa nama gadis tersebut.

Foto bugil itu diketahui disebar tanggal 2 Maret 2015. Memperoleh jempolan (like) dan komentar ratusan pengguna akun FB. Namun, ada yang menganggap lelucon, ada yang menyarankan agar foto itu dihapus, bahkan ada yang mengecam baik pemilik foto itu maupun pemilik akun dimaksud (Putri Meci Poda Edot). Karena dianggap amoral dan mencoreng citra kaum hawa serta merusak nama baik daerah Bima. Seperti Ikha Neeng melalui akunnya mengomentari foto tersebut. (kampret loe, ada masalah bukan seperti ini cara menyelesaikanya, sadar kita semua yang melihatnya ikut malu dengan tingkah murahanmu ini. Kamu perempuan juga, sama halnya kamu pajang foto ibumu sendiri).

Sementara, Erik Tanjung mengomentari, sadarlah wahai wanita atas apa yang kamu lakukan itu sudah melampui batas kewajaran, dan sudah melanggar hukum baik hukum Islam maupun hukum Negara. Sedangkan, Ayah Ibrhax Darvesh menulis komentar pedas, mengingat prilaku semacam itu dinilainya mempermalukan kaum hawa seluruh penjuru dunia. Pada kesempatan itu yang bersangkutan menyampaikan, apakah kalian semua tidak memiliki ibu, kenapa gara-gara satu dua orang, wanita seluruh dunia yang dipermalukan. Apakah tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah, mestinya kalian harus malu, hapus foto itu, bagaimanapun salahnya, masih ada cara lain untuk menyelesaikanya.

Komentar demi komentar terhadap foto itu terus berdatangan dari pemilik akun berbeda, hingga mencapai 400 lebih kementar, begitupun jempolan. Bahkan, pemilik akun yang mengupload foto dimaksud sempat menjawab komentar tersebut beberapa kali. Indikasi dendam pribadi hingga memicu penyebaran foto itu di dunia maya tidak hanya terlihat lewat status pemilik akun tersebut, tapi juga saat menanggapi komentar para pengguna FB.

Sayangnya, penyebaran foto berikut status berbau pelanggaran hukum itu diduga kuat telah dihapus pemilik akun tersebut. Hingga saat ini, Koran Stabilitas belum dapat mengkonfirmasi pemilik akun dan yang punya foto tersebut. Termasuk, belum diperoleh bagaimana sikap pemilik foto itu selanjutnya, apakah menempuh jalur hukum ataukah tidak. (KS-09)

Halaman:   1   2