Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) memastikan kenaikan harga beras saat ini masih kategori wajar. Sebab hanya naik Rp.1000 dari harga semula.
Saat ini kenaikan harga beras terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia. Harga bahan makanan pokok ini melambung tinggi beberapa hari terakhir dan membuat resah masyarakat. Untuk di Kota Bima sendiri, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) memastikan kenaikan harga beras saat ini masih kategori wajar. Sebab hanya naik Rp.1000 dari harga semula. Yakni dari harga Rp.9000 per kilogram naik menjadi Rp.10.000 perkilogram.
Ilustrasi Beras
“Kenaikannya masih wajar karena hanya berubah seribu rupiah. Kita sudah turun cek semua di pasar tidak ada yang menjual di atas harga Rp.10 ribu. Termasuk para pengecer juga kita sudah turun pantau,” kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratnaningsih, SE saat dihubungi wartawan, kemarin.
Menurutnya, kenaikan harga beras saat ini bukanlah karena pengaruh perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tetapi disebabkan bukan musim panen. Kenaikan harga biasa terjadi setiap tahun bila belum ada produksi beras petani. Seperti saat ini sedang musim hujan, para petani baru mulai menanam padi lagi.
Namun diakuinya, kenaikan harga beras tidak terlalu tinggi hingga memberatkan masyarakat. “Kalau sudah masuk musim panen lagi, harganya akan kembali turun bahkan bisa lebih rendah karena banyaknya produksi beras petani,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya secara rutin tetap turun melakukan operasi pasar untuk memantau perkembangan harga barang. Tidak saja beras, tetapi semua barang kebutuhan masyarakat sehari-hari. Berdasarkan pantauan terakhir akunya, hanya beras yang mengalami kenaikan. Sementara kebutuhan lain seperti tomat, bawang merah dan cabai harganya mengalami penurunan. (KS-13)
Ilustrasi Beras
“Kenaikannya masih wajar karena hanya berubah seribu rupiah. Kita sudah turun cek semua di pasar tidak ada yang menjual di atas harga Rp.10 ribu. Termasuk para pengecer juga kita sudah turun pantau,” kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratnaningsih, SE saat dihubungi wartawan, kemarin.
Menurutnya, kenaikan harga beras saat ini bukanlah karena pengaruh perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tetapi disebabkan bukan musim panen. Kenaikan harga biasa terjadi setiap tahun bila belum ada produksi beras petani. Seperti saat ini sedang musim hujan, para petani baru mulai menanam padi lagi.
Namun diakuinya, kenaikan harga beras tidak terlalu tinggi hingga memberatkan masyarakat. “Kalau sudah masuk musim panen lagi, harganya akan kembali turun bahkan bisa lebih rendah karena banyaknya produksi beras petani,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya secara rutin tetap turun melakukan operasi pasar untuk memantau perkembangan harga barang. Tidak saja beras, tetapi semua barang kebutuhan masyarakat sehari-hari. Berdasarkan pantauan terakhir akunya, hanya beras yang mengalami kenaikan. Sementara kebutuhan lain seperti tomat, bawang merah dan cabai harganya mengalami penurunan. (KS-13)
COMMENTS