Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs.Sridjono mengaku akan menarik ke Polda NTB kasus dugaan pengadaan tanah yang melibatkan H.Syahrullah,SH,MH
Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs.Sridjono mengaku akan menarik ke Polda NTB kasus dugaan pengadaan tanah yang melibatkan H.Syahrullah,SH,MH yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dishubkominfo Kota Bima. Pasalnya, penanganan kasus itu membutuhkan waktu panjang untuk penyelesaiannya, mengingat banyak saksi yang akan diperiksa kembali oleh penyidik Tipikor.
Mantan Plt Kabag Tatapem Setda Kota, H. Syahrullah, SH, MH
Pernyataan itu disampaikan Kapolda NTB saat dikonfirmasi wartawan Koran Stabilitas usai demonstrasi oleh Aliansi Pejuang Integritas (API) Bima terkait dugaan keterlibatan Walikota Bima HM Qurais H.Abidin dalam kasus yang merugikan Negara bernilai Ratusan Juta Rupiah tersebut.”Kasus itu akan ditarik di Polda, penyidiknya nanti bisa saja melibatkan kasat Reskrim Polresta Bima AKP Wendy S.Ik, karena Wendy sangat tahu kasus itu,”tegas Kapolda secara rinci.
Ditanya, sejauhmana kasus tersebut melibat orang nomor satu di Kota Bima ?. Dengan tegas Kapolda mengatakan, akan dipelajari olehnya, tentu setelah melihat dan membaca isi berita acara yang dilakukan penyidiknya di Polres Bima Kota. “Kasusnya dalam proses, saya belum tahu sejauhmana Walikota terlibat dalam kasus itu,”pungkasnya.
Bagiamana dengan demonstasi API yang meminta Kapolres Bima Kota, AKBP Andri Syahri karena diduga main mata dengan Walikota Bima dalam kasus korupsi di Kota Bima ?. Kembali Kapolda menyampaikan, demonstrasi tidak menjadi masalah oleh lembaganya (Kepolisian,red), sepanjang tidak melakukan anarkhis. “Teman-teman aktivis dan masyarakat harus membuktikan adanya dugaan main mata antara anak buah saya dengan Walikota tersebut. Saya yakin, Kapolres dan jajarannya di Kota Bima akan menegakan hukum, siapapun yang terlibat di dalam kasus korupsi, hukum tetap ditegakan,”tegasnya.
Bagaimana dengan mobil dinas yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bima terhadap Kapolres AKBP Andri Syahri ?. Kapolda mengaku tidak tahu soal mobil dinas yang diberikan Walikota tersebut.”Saya berharap agar tidak terlalu menilai miris dulu dengan pemberian mobil dinas itu. Itu-kan mobil operasional Kapolres yang diberikan oleh pemerintah kota Bima, bukan berarti dengan pemberian mobil itu, kasus korupsi yang tengah ditangani anggota saya sekarang menjadi penghambat,”cetusnya.(KS-001)
Mantan Plt Kabag Tatapem Setda Kota, H. Syahrullah, SH, MH
Pernyataan itu disampaikan Kapolda NTB saat dikonfirmasi wartawan Koran Stabilitas usai demonstrasi oleh Aliansi Pejuang Integritas (API) Bima terkait dugaan keterlibatan Walikota Bima HM Qurais H.Abidin dalam kasus yang merugikan Negara bernilai Ratusan Juta Rupiah tersebut.”Kasus itu akan ditarik di Polda, penyidiknya nanti bisa saja melibatkan kasat Reskrim Polresta Bima AKP Wendy S.Ik, karena Wendy sangat tahu kasus itu,”tegas Kapolda secara rinci.
Ditanya, sejauhmana kasus tersebut melibat orang nomor satu di Kota Bima ?. Dengan tegas Kapolda mengatakan, akan dipelajari olehnya, tentu setelah melihat dan membaca isi berita acara yang dilakukan penyidiknya di Polres Bima Kota. “Kasusnya dalam proses, saya belum tahu sejauhmana Walikota terlibat dalam kasus itu,”pungkasnya.
Bagiamana dengan demonstasi API yang meminta Kapolres Bima Kota, AKBP Andri Syahri karena diduga main mata dengan Walikota Bima dalam kasus korupsi di Kota Bima ?. Kembali Kapolda menyampaikan, demonstrasi tidak menjadi masalah oleh lembaganya (Kepolisian,red), sepanjang tidak melakukan anarkhis. “Teman-teman aktivis dan masyarakat harus membuktikan adanya dugaan main mata antara anak buah saya dengan Walikota tersebut. Saya yakin, Kapolres dan jajarannya di Kota Bima akan menegakan hukum, siapapun yang terlibat di dalam kasus korupsi, hukum tetap ditegakan,”tegasnya.
Bagaimana dengan mobil dinas yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bima terhadap Kapolres AKBP Andri Syahri ?. Kapolda mengaku tidak tahu soal mobil dinas yang diberikan Walikota tersebut.”Saya berharap agar tidak terlalu menilai miris dulu dengan pemberian mobil dinas itu. Itu-kan mobil operasional Kapolres yang diberikan oleh pemerintah kota Bima, bukan berarti dengan pemberian mobil itu, kasus korupsi yang tengah ditangani anggota saya sekarang menjadi penghambat,”cetusnya.(KS-001)
COMMENTS