Meski berada di pinggir jalan Lintas Donggo Desa Tumpu Kecamatan Bolo, SDN Inpres 1 Kananga masih jauh dari perhatian pemerintah.
Meski berada di pinggir jalan Lintas Donggo Desa Tumpu Kecamatan Bolo, SDN Inpres 1 Kananga masih jauh dari perhatian pemerintah. Sekolah yang berdiri kokoh puluhan tahun itu mengalami sejumlah kerusakan parah dan belum pernah diperbaiki. Para siswa dan guru pun merasa tak nyaman dengan kondisi tersebut karena sangat tidak mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
Kepala SDN Inpres Kananga 1 Tumpu Bolo, H Sahrir H Hemon mengaku, kerusakan sekolah yang dipimpinnya cukup parah. Diantaranya kondisi tembok sekolah sudah retak dan goyang, genteng bocor, tidak ada plafon dan pagar sekolah yang tak layak karena hanya menggunakan bambu.
“Saya sangat tidak tenang sekali karena siswa tidak nyaman dalam melakukan proses pembelajaran karena keberadaan sekolah ini sudah mengalami kerusakan berat dan sudah berjalan selama tiga tahun,” tuturnya, Rabu lalu.
Ia mengeluhkan tidak adanya perhatian dari Pemerintah Daerah untuk memperbaiki sekolah tersebut. “Seakan akan sekolah ini tidak ada yang mau perhatikannya sementara sekolah ini menampung siswa dan siswi 150 orang,” ujarnya.
Diakuinya, berbagai upaya untuk mendapatkan bantuan dari pemeritah melalui proposal baik pemerintah pusat, propinsi lebih-lebih pemerintah daerah telah dilakukan. Namun hingga kini belum ada respon sama sekali. Ia menyesalkan sikap Dinas Dikpora Kabupaten Bima yang datang melakukan pengamatan terhadap sekolah yang rusak di Kecamatan Bolo, tetapi SDN Inpres Kananga 1 Tumpu tidak didatangi. “Kok malah dilewati saja. Untung saja Kepala UPT Dinas Dikpora Bolo yang mau melihatnya,” keluh dia.
Sementara itu, Kepala UPT Dinas Dikpora Bolo, Yusuf, SPd membenarkan kondisi SDN Inpres Kananga 1 sudah tidak layak lagi. Karena itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah, khususnya Dinas Dikpora Kabupaten Bima agar memprioritaskan pembangunan sekolah setempat pada tahun ini. Apabila dibiarkan dikuatirkan akan membahayakan siswa saat belajar. (KS-11)
Kepala SDN Inpres Kananga 1 Tumpu Bolo, H Sahrir H Hemon mengaku, kerusakan sekolah yang dipimpinnya cukup parah. Diantaranya kondisi tembok sekolah sudah retak dan goyang, genteng bocor, tidak ada plafon dan pagar sekolah yang tak layak karena hanya menggunakan bambu.
“Saya sangat tidak tenang sekali karena siswa tidak nyaman dalam melakukan proses pembelajaran karena keberadaan sekolah ini sudah mengalami kerusakan berat dan sudah berjalan selama tiga tahun,” tuturnya, Rabu lalu.
Ia mengeluhkan tidak adanya perhatian dari Pemerintah Daerah untuk memperbaiki sekolah tersebut. “Seakan akan sekolah ini tidak ada yang mau perhatikannya sementara sekolah ini menampung siswa dan siswi 150 orang,” ujarnya.
Diakuinya, berbagai upaya untuk mendapatkan bantuan dari pemeritah melalui proposal baik pemerintah pusat, propinsi lebih-lebih pemerintah daerah telah dilakukan. Namun hingga kini belum ada respon sama sekali. Ia menyesalkan sikap Dinas Dikpora Kabupaten Bima yang datang melakukan pengamatan terhadap sekolah yang rusak di Kecamatan Bolo, tetapi SDN Inpres Kananga 1 Tumpu tidak didatangi. “Kok malah dilewati saja. Untung saja Kepala UPT Dinas Dikpora Bolo yang mau melihatnya,” keluh dia.
Sementara itu, Kepala UPT Dinas Dikpora Bolo, Yusuf, SPd membenarkan kondisi SDN Inpres Kananga 1 sudah tidak layak lagi. Karena itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah, khususnya Dinas Dikpora Kabupaten Bima agar memprioritaskan pembangunan sekolah setempat pada tahun ini. Apabila dibiarkan dikuatirkan akan membahayakan siswa saat belajar. (KS-11)
COMMENTS