Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) Dikpora Kecamatan Soromandi meminta kepada seluruh Kepala Sekolah (Kasek) di wilayah setempat agar tertib administrasi.
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) Dikpora Kecamatan Soromandi meminta kepada seluruh Kepala Sekolah (Kasek) di wilayah setempat agar tertib administrasi. Baik dalam menyusun jadwal, program, absensi, hingga menyiapkan tempat penyimpanan berbagai arsip sekolah. Administrasi dinilai sangat penting karena merupakan salah penunjang untuk menciptkan pendidikan yang bermutu.
Hal itu disampaikan Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Soromandi, H. Sutarman H. Jafar, M.Pd dalam acara rapat bulanan di kantor setempat, Rabu (4/3) lalu. Dikatakannya, membangun kualitas Pendidikan di Soromandi harus ada upaya serius dari semua elemen yang ada di sekolah, khususnya Kasek. Karena kasek menurutnya memiliki peran penting dalam mengantur segala hal yang ada di sekolah, mulai dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA. "Kasek harus serius membangun SDM Siswa agar terlaksana pendidikan yang madani," ujarnya
Untuk terlaksana pendidikan yang diharapkan kata dia, Kasek harus bekerja secara sistemati sesuai pedoman umum yang diatur dalam UU pendidikan. Tidak hanya itu, Kepala sekolah juga di tuntut untuk menyediakan buku administrasi dan arsip sekolah dengan jelas. Misalnya sekolah tersebut harus memiliki rak-rak untuk menyimpan arsip sekolah yang baik dan rapi, sehingga tidak tercecer kemana-mana. "Dengan demikian, di sekolah tersebut tidak akan mendapatkan kesulitan dalam menyiapkan arsip sekolah,"jelasnya.
Selain itu sambungnya, Kepala sekolah juga harus bisa pengatur masalah keuangan yang masuk di sekolah. Mulai dari dana BOS, BSM, DAU, dan DAK, kepala sekolah di tuntut untuk bersikap transparan dan akuntabilitas sehingga administrasi keuangan di sekolah itu terarah dan tidak menimbulkan pandangan miring dari berbagai pihak termasuk bawahan di sekolah itu. "Papan Informasi Keuangan, jumlah siswa dan Guru harus ada di tiap sekolah sehingga kalau ada LSM dan Wartawan yang ingin membutuhkan data sekolah tersebut, kepala sekolah akan terarah dalam memberikan keteranganya," tegasnya.
Diungkapkannya, masalah keuangan di sekolah cukup sensitif, sehingga ada beberapa kejadian diluar dugaan hingga mencoreng dunia pendidikan di kecamatan soromandi. Misalnya pembagian dana BSM SMPN 5 Soromandi dan SMAN 1 Soromandi yang menimbulkan konflik diinternal sekolah itu. "Kita harus bisa belajar dari pengalaman, agar tidak terulang lagi hal-hal yang mencoreng nama baik kita semua," ingatnya.
Terkiat dengan masalah tersebut katanya, Kepala sekolah juga harus mampu menjadi panutan di sekolah itu, keterbukaan informasi dengan elemen guru maupun pihak luar itu diperlukan sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain."Segala sesuatu yang menyangkut masalah kebijakan harus diawali dengan musyawarah mufakat, libatkan semua guru maupun komite sekolah," sarannya.
H. Sutarman juga mengharapkan kepada Kasek yang di mutasi dan rotasi beberapa waktu lalu agar fasilitas sekolah yang lama tidak ia bawa ke sekolah yang baru. Karena kepala sekolah yang lama tidak berwenang membawa pulang asset sekolah yang ia pimpin sebelumnya, misalnya banyak keluhan kepala sekolah baru bahwa kepala sekolah lama membawa pulang kendaraan dinas sekolah tersebut. Padahal, motor dinas dikeluarkan atas nama sekolah lama. "Jangan bawa pulang ke sekolah baru, berikan kepada kepala sekolah baru agar tidak menimbulkan perselisihan pendapat, kepala sekolah lama tidak berwenang membawa pulang kendaraan dinas itu ke sekolah yang baru ia pimpin," tegasnya seraya mengatakan beberapa waktu lalu motor dinas miliknya di gondol maling didalam rumahnya."Saya juga terkena musibah, beberapa waktu lalu motor dinas saya dicuri," ujar.
Tidak hanya itu, Ketua Pengurus Mesjid Baiturahman di dusun Sarita Desa punti ini juga mengharapkan kepada kepala sekolah agar segera melakukan sertifikat tanah sekolah, karena ada laporan yang dari masyarakat yang complain dengan tanah sekolah. "Kita harus menertibkan asset sekolah, Kasek harus koordinasi dengan pemerintah desa untuk tanyakan asal usul tanah disekolah itu, soalnya ada beberapa tanah milik sekolah yang dicomplain oleh oknum masyarakat," terangnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Soromandi, Mutlak S,Pd meminta kepada seluruh kepala sekolah agar bersama-sama membangun pendidikan yang bermutu di kecamatan soromandi. karena cita-cita besarnya bagaimana pendidikan di soromandi selangkah lebih maju hingga dapat menciptakan siswa berkualitas."Mari kita maju bersama untuk membangun Pendidikan yang baik di Soromandi ini,"ajaknya
Selian itu, Ia meminta kepada kepala sekolah agar selektif dalam menerima wartawan yang melakukan wawancara di sekolah, karena menurutnya, banyak wartawan gadungan yang berkeliaran di sekolah-sekolah hanya ingin melihat sisi lemah sekolah tersebut."Kalau ada oknum wartawan yang suka peras kepala sekolah, segera lapor kepada ketua PWI Bima, karena keberadaan oknum wartawan gadungan itu sangat meresahkan, apalagi mereka melakukan wawancara padahal mereka tidak memiliki koran,"tegasnya. (KS-17)
Hal itu disampaikan Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Soromandi, H. Sutarman H. Jafar, M.Pd dalam acara rapat bulanan di kantor setempat, Rabu (4/3) lalu. Dikatakannya, membangun kualitas Pendidikan di Soromandi harus ada upaya serius dari semua elemen yang ada di sekolah, khususnya Kasek. Karena kasek menurutnya memiliki peran penting dalam mengantur segala hal yang ada di sekolah, mulai dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA. "Kasek harus serius membangun SDM Siswa agar terlaksana pendidikan yang madani," ujarnya
Untuk terlaksana pendidikan yang diharapkan kata dia, Kasek harus bekerja secara sistemati sesuai pedoman umum yang diatur dalam UU pendidikan. Tidak hanya itu, Kepala sekolah juga di tuntut untuk menyediakan buku administrasi dan arsip sekolah dengan jelas. Misalnya sekolah tersebut harus memiliki rak-rak untuk menyimpan arsip sekolah yang baik dan rapi, sehingga tidak tercecer kemana-mana. "Dengan demikian, di sekolah tersebut tidak akan mendapatkan kesulitan dalam menyiapkan arsip sekolah,"jelasnya.
Selain itu sambungnya, Kepala sekolah juga harus bisa pengatur masalah keuangan yang masuk di sekolah. Mulai dari dana BOS, BSM, DAU, dan DAK, kepala sekolah di tuntut untuk bersikap transparan dan akuntabilitas sehingga administrasi keuangan di sekolah itu terarah dan tidak menimbulkan pandangan miring dari berbagai pihak termasuk bawahan di sekolah itu. "Papan Informasi Keuangan, jumlah siswa dan Guru harus ada di tiap sekolah sehingga kalau ada LSM dan Wartawan yang ingin membutuhkan data sekolah tersebut, kepala sekolah akan terarah dalam memberikan keteranganya," tegasnya.
Diungkapkannya, masalah keuangan di sekolah cukup sensitif, sehingga ada beberapa kejadian diluar dugaan hingga mencoreng dunia pendidikan di kecamatan soromandi. Misalnya pembagian dana BSM SMPN 5 Soromandi dan SMAN 1 Soromandi yang menimbulkan konflik diinternal sekolah itu. "Kita harus bisa belajar dari pengalaman, agar tidak terulang lagi hal-hal yang mencoreng nama baik kita semua," ingatnya.
Terkiat dengan masalah tersebut katanya, Kepala sekolah juga harus mampu menjadi panutan di sekolah itu, keterbukaan informasi dengan elemen guru maupun pihak luar itu diperlukan sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain."Segala sesuatu yang menyangkut masalah kebijakan harus diawali dengan musyawarah mufakat, libatkan semua guru maupun komite sekolah," sarannya.
H. Sutarman juga mengharapkan kepada Kasek yang di mutasi dan rotasi beberapa waktu lalu agar fasilitas sekolah yang lama tidak ia bawa ke sekolah yang baru. Karena kepala sekolah yang lama tidak berwenang membawa pulang asset sekolah yang ia pimpin sebelumnya, misalnya banyak keluhan kepala sekolah baru bahwa kepala sekolah lama membawa pulang kendaraan dinas sekolah tersebut. Padahal, motor dinas dikeluarkan atas nama sekolah lama. "Jangan bawa pulang ke sekolah baru, berikan kepada kepala sekolah baru agar tidak menimbulkan perselisihan pendapat, kepala sekolah lama tidak berwenang membawa pulang kendaraan dinas itu ke sekolah yang baru ia pimpin," tegasnya seraya mengatakan beberapa waktu lalu motor dinas miliknya di gondol maling didalam rumahnya."Saya juga terkena musibah, beberapa waktu lalu motor dinas saya dicuri," ujar.
Tidak hanya itu, Ketua Pengurus Mesjid Baiturahman di dusun Sarita Desa punti ini juga mengharapkan kepada kepala sekolah agar segera melakukan sertifikat tanah sekolah, karena ada laporan yang dari masyarakat yang complain dengan tanah sekolah. "Kita harus menertibkan asset sekolah, Kasek harus koordinasi dengan pemerintah desa untuk tanyakan asal usul tanah disekolah itu, soalnya ada beberapa tanah milik sekolah yang dicomplain oleh oknum masyarakat," terangnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Soromandi, Mutlak S,Pd meminta kepada seluruh kepala sekolah agar bersama-sama membangun pendidikan yang bermutu di kecamatan soromandi. karena cita-cita besarnya bagaimana pendidikan di soromandi selangkah lebih maju hingga dapat menciptakan siswa berkualitas."Mari kita maju bersama untuk membangun Pendidikan yang baik di Soromandi ini,"ajaknya
Selian itu, Ia meminta kepada kepala sekolah agar selektif dalam menerima wartawan yang melakukan wawancara di sekolah, karena menurutnya, banyak wartawan gadungan yang berkeliaran di sekolah-sekolah hanya ingin melihat sisi lemah sekolah tersebut."Kalau ada oknum wartawan yang suka peras kepala sekolah, segera lapor kepada ketua PWI Bima, karena keberadaan oknum wartawan gadungan itu sangat meresahkan, apalagi mereka melakukan wawancara padahal mereka tidak memiliki koran,"tegasnya. (KS-17)
COMMENTS