Salah satunya, koalisi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kondisi politik menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2015-2020 semakin memanas. Selain mencuat para bakal kandidat yang akan tampil pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut, juga tersebar isu santer partai politik (parpol) yang bakal berkualisi. Salah satunya, koalisi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Hanya saja, belum diketahui persis siapa figure yang akan diusung oleh tiga parpol yang akan berkualisi tersebut. Namun, tersiar kabar “kualisi” dimaksud bakal mengusung Adi Mahyudi, Ketua DPD II PAN Kabupaten Bima sebagai Calon Bupati (Cabup) pada ajang bergengsi tersebut. Benarkah?
Ilustrasi Bendera Partai Politik
Ancang-ancang bergabungnya tiga parpol besar yang bakal mengusung politisi PAN itu diperoleh ketika Ketua DPC PKB, Drs, H.Mustahid, H.Kako,MM, Adi Mahyudi dan DPC PDI-P Kabupaten Bima, Nurdin Amin sama-sama berangkat keluar daerah. Entah itu pertemuan secara kebetulan, ataukah memang sudah diagendakan sebelumnya hingga kini masih menjadi tanda tanya besar bagi publik. Tapi yang jelas, belum lama ini ketiga politisi itu melakukan komunikasi disalah satu lokasi di Mataram.
Namun informasi kualisi berikut pengusungan Adi pada bursa pencalonan Bupati Bima itu secara tegas dibantah H.Mustahid. Dalihnya, hingga saat ini belum ada pembahasan yang mengarah pada kualisi, apalagi pengusungan Adi sebagai Cabup. Mengingat, PKB sedang fokus pada proses penjaringan delapan nama bakal calon yang nantinya akan diusul ke DPW dan DPP.”Informasi itu tidak benar, yang jelas DPC PKB melalui DPW sudah mengusul delapan nama ke DPP,salah satunya, Adi Mahyudi,kemarin nama-nama itu saya antar langsung,” tegasnya Selasa (10/03) di kediamanya yang berlokasi di Lingkungan Tolo Bali kelurahan Sarae Kota Bima.
Dijelaskanya, sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dari Desk Pilkada DPP PKB, DPC PKB Kabupaten Bima melalui desk pilkada PKB telah menjaring delapan bakal Cabup. Semuanya, telah diajukan ke DPP Via DPW NTB. Pengajuan nama-nama itu katanya, untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari DPP, bukan rekomendasi. Tapi sampai sekarang, dari delapan nama itu belum ada satupun yang sudah mendapat SK DPP, jadi semuanya masih dalam proses.“Dari delapan nama akan dikerucutkan menjadi tiga nama, tapi hanya satu nama saja yang akan didaftarkan DPC PKB sebagai Cabup ke KPU,” jelasnya.
Namun, politisi kelahiran Donggo itu tidak menampik, keberangkatan dirinya, Nurdin yang akrab disapa Digon dan Adi berada dalam waktu yang sama, bahkan satu pesawat. Tetapi, dalam agendanya sama sekali tidak direncanakan sebelumnya, melainkan hanya secara kebetulan.”Pertemuan itu terjadi secara kebetulan, kami duduk bersama, berangkat bersama dan satu pesawat dengan penumpang lain. Bagi saya itu hal yang biasa, tapi perlu saya tegaskan kembali, tidak ada pembahasan yang mengarah pada persoalan itu,” akunya.
Soal koalisi sebutnya, partai manapun boleh berkualisi asalkan satu tujuan, komitmen demi dan untuk meraih kemenangan pada Pilkada Desember 2015 mendatang. Baginya, kalaupun Adi berkeinginan menjadikanya sebagai orang kedua, kenapa tidak. Bahkan diyakini, siapapun figure mengaku siap ketika ada tawaran seperti demikian, jadi bukan hanya dirinya.”Kalau ada keinginan seperti itu, why not?. Saya rasa siapapun akan menjawab siap, tapi perlu diketahui bukan hanya saya kader PKB, bisa saja kader PKB lain,” ujarnya.
Menanggapi informasi tersebut, Adi Mahyudi dengan tegas membantah informasi tersebut, karena selain terjadi secara kebetulan. Tapi, juga pertemuan antara politisi yang pernah sama-sama duduk sebagai Wakil Rakyat periode sebelumnya. Jadi, tidak ada rencana dibalik pertemuan tersebut.”Kami memang satu pesawat, tapi bukan hanya kami bertiga, melainkan juga ada penumpang lain. Salah satunya, Bacabup Bima, Mori Hanafi. Lagipula, kami di Mataram hanya duduk makan-makan bersama, jadi tidak ada pertemuan spesial yang membahas mengenai persiapan pilkada,” terangnya.
Untuk diketahui publik, jauh sebelumnya Adi Mahyudi, bersama istri tercinta, Murni Suciyanti,beserta kader PAN dan PKB lainya mendatangi kediaman H.Mustahid. Meski beredar informasi kehadiran mereka untuk memperkuat kekuatan politik, tapi baik Adi maupun H.Mustahid membantah kabar tersebut. Pasalnya, pertemuan yang berlangsung malam hari itu hanya sebatas silaturahmi biasa. (KS-09)
Ilustrasi Bendera Partai Politik
Ancang-ancang bergabungnya tiga parpol besar yang bakal mengusung politisi PAN itu diperoleh ketika Ketua DPC PKB, Drs, H.Mustahid, H.Kako,MM, Adi Mahyudi dan DPC PDI-P Kabupaten Bima, Nurdin Amin sama-sama berangkat keluar daerah. Entah itu pertemuan secara kebetulan, ataukah memang sudah diagendakan sebelumnya hingga kini masih menjadi tanda tanya besar bagi publik. Tapi yang jelas, belum lama ini ketiga politisi itu melakukan komunikasi disalah satu lokasi di Mataram.
Namun informasi kualisi berikut pengusungan Adi pada bursa pencalonan Bupati Bima itu secara tegas dibantah H.Mustahid. Dalihnya, hingga saat ini belum ada pembahasan yang mengarah pada kualisi, apalagi pengusungan Adi sebagai Cabup. Mengingat, PKB sedang fokus pada proses penjaringan delapan nama bakal calon yang nantinya akan diusul ke DPW dan DPP.”Informasi itu tidak benar, yang jelas DPC PKB melalui DPW sudah mengusul delapan nama ke DPP,salah satunya, Adi Mahyudi,kemarin nama-nama itu saya antar langsung,” tegasnya Selasa (10/03) di kediamanya yang berlokasi di Lingkungan Tolo Bali kelurahan Sarae Kota Bima.
Dijelaskanya, sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dari Desk Pilkada DPP PKB, DPC PKB Kabupaten Bima melalui desk pilkada PKB telah menjaring delapan bakal Cabup. Semuanya, telah diajukan ke DPP Via DPW NTB. Pengajuan nama-nama itu katanya, untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari DPP, bukan rekomendasi. Tapi sampai sekarang, dari delapan nama itu belum ada satupun yang sudah mendapat SK DPP, jadi semuanya masih dalam proses.“Dari delapan nama akan dikerucutkan menjadi tiga nama, tapi hanya satu nama saja yang akan didaftarkan DPC PKB sebagai Cabup ke KPU,” jelasnya.
Namun, politisi kelahiran Donggo itu tidak menampik, keberangkatan dirinya, Nurdin yang akrab disapa Digon dan Adi berada dalam waktu yang sama, bahkan satu pesawat. Tetapi, dalam agendanya sama sekali tidak direncanakan sebelumnya, melainkan hanya secara kebetulan.”Pertemuan itu terjadi secara kebetulan, kami duduk bersama, berangkat bersama dan satu pesawat dengan penumpang lain. Bagi saya itu hal yang biasa, tapi perlu saya tegaskan kembali, tidak ada pembahasan yang mengarah pada persoalan itu,” akunya.
Soal koalisi sebutnya, partai manapun boleh berkualisi asalkan satu tujuan, komitmen demi dan untuk meraih kemenangan pada Pilkada Desember 2015 mendatang. Baginya, kalaupun Adi berkeinginan menjadikanya sebagai orang kedua, kenapa tidak. Bahkan diyakini, siapapun figure mengaku siap ketika ada tawaran seperti demikian, jadi bukan hanya dirinya.”Kalau ada keinginan seperti itu, why not?. Saya rasa siapapun akan menjawab siap, tapi perlu diketahui bukan hanya saya kader PKB, bisa saja kader PKB lain,” ujarnya.
Menanggapi informasi tersebut, Adi Mahyudi dengan tegas membantah informasi tersebut, karena selain terjadi secara kebetulan. Tapi, juga pertemuan antara politisi yang pernah sama-sama duduk sebagai Wakil Rakyat periode sebelumnya. Jadi, tidak ada rencana dibalik pertemuan tersebut.”Kami memang satu pesawat, tapi bukan hanya kami bertiga, melainkan juga ada penumpang lain. Salah satunya, Bacabup Bima, Mori Hanafi. Lagipula, kami di Mataram hanya duduk makan-makan bersama, jadi tidak ada pertemuan spesial yang membahas mengenai persiapan pilkada,” terangnya.
Untuk diketahui publik, jauh sebelumnya Adi Mahyudi, bersama istri tercinta, Murni Suciyanti,beserta kader PAN dan PKB lainya mendatangi kediaman H.Mustahid. Meski beredar informasi kehadiran mereka untuk memperkuat kekuatan politik, tapi baik Adi maupun H.Mustahid membantah kabar tersebut. Pasalnya, pertemuan yang berlangsung malam hari itu hanya sebatas silaturahmi biasa. (KS-09)
marilah kita antar sesama elemen bangsa bersatu padu untuk membangun indonesia untuk lebih baik
BalasHapus