Kondisi Pasar Raya Kota Bima di Kelurahan Tanjung kian sembrawut. Apalagi saat musim hujan seperti ini, gang di seputaran pasar sangat becek dan jorok.
Kondisi Pasar Raya Kota Bima di Kelurahan Tanjung kian sembrawut. Apalagi saat musim hujan seperti ini, gang di seputaran pasar sangat becek dan jorok. Tak hanya itu, sampah berserakan dimana-mana menimbulkan bau tidak sedap dan menyengat. Suasana itu terlihat setiap hari seakan sengaja dibiarkan dan tak ada yang peduli.
Kondisi Pasar Raya Kota Bima
Namun karena tidak ada alternati tempat belanja sayuran dan ikan, para pengunjung tetap datang meski harus menutup hidung. Kondisi sembrawut kian diperparah dengan kurangnya kesadaran para pedagang untuk menjaga kebersihan dan merapikan lapak jualan. Terutama para pedagang buah, mengguanakan bahu jalan sebagai tempat jualan. Hal itu menambah parah sembrawutnya pasar dan lalulintas jalan yang macet karena semakin sempitnya ruas jalan.
warga Kampung Sumbawa Kelurahan Tanjung, Aba Sumantri (70) mengaku, keadaan pasar sangat tidak teratur lagi dan semakin sembrawut dengan keberadaan penjual buah yang menjual dagangannya menggunakan bahu jalan. Walaupun petugas pasar dan Sat Pol PP kerap menegur, tetapi tetap saja tak direspon dengan baik. “Saya kuatir ada oknum tertentu yang memanfaatkan keadaan dan memetik hasilnya dengan menarik pajak liar dari para pedagang buah sepanjang jalan tersebut,” ujarnya, Minggu (1/3) kemarin.
Walaupun penarikan pajak dibenarkan kata dia, bisa menambah sumber Pendapatan Bagi Daerah (PAD). Tapi dengan menjual bukan pada tempatnya, seperti ditengah jalan dapat mengganggu kenyamanan orang lain dan menghambat lalulintas. “Dipinggir jalan tersebut, tepatnya bagian timur merupakan lahan parkir dan pihak parkirpun merupakan pahlawan PAD bagi daerah ini. Jangan cari makan ditempat pencarian orang sebelumnya dong. Apalagi menjual diatas bahu jalan yang sudah melanggar,” kata pedagang arang ini.
Kondisi pasar yang sembrawut seperti itu menurutnya, menimbulkan kesan buruk bagi pengunjung. Terlebih lagi, tamu yang berasal dari luar Kota Bima. Tentu saja, hal ini bertentangan dengan motto Pemerintah Kota Bima BERTEMAN (Bersih, Tertib dan Aman). “Jadi dengan melihat keadaan pasar ini tidak bersih alias kotor, tidak tertib karena tidak ditata sesuai mekanisme dan tidak aman untuk dikunjungi,” tambahnya. (KS-04)
Kondisi Pasar Raya Kota Bima
Namun karena tidak ada alternati tempat belanja sayuran dan ikan, para pengunjung tetap datang meski harus menutup hidung. Kondisi sembrawut kian diperparah dengan kurangnya kesadaran para pedagang untuk menjaga kebersihan dan merapikan lapak jualan. Terutama para pedagang buah, mengguanakan bahu jalan sebagai tempat jualan. Hal itu menambah parah sembrawutnya pasar dan lalulintas jalan yang macet karena semakin sempitnya ruas jalan.
warga Kampung Sumbawa Kelurahan Tanjung, Aba Sumantri (70) mengaku, keadaan pasar sangat tidak teratur lagi dan semakin sembrawut dengan keberadaan penjual buah yang menjual dagangannya menggunakan bahu jalan. Walaupun petugas pasar dan Sat Pol PP kerap menegur, tetapi tetap saja tak direspon dengan baik. “Saya kuatir ada oknum tertentu yang memanfaatkan keadaan dan memetik hasilnya dengan menarik pajak liar dari para pedagang buah sepanjang jalan tersebut,” ujarnya, Minggu (1/3) kemarin.
Walaupun penarikan pajak dibenarkan kata dia, bisa menambah sumber Pendapatan Bagi Daerah (PAD). Tapi dengan menjual bukan pada tempatnya, seperti ditengah jalan dapat mengganggu kenyamanan orang lain dan menghambat lalulintas. “Dipinggir jalan tersebut, tepatnya bagian timur merupakan lahan parkir dan pihak parkirpun merupakan pahlawan PAD bagi daerah ini. Jangan cari makan ditempat pencarian orang sebelumnya dong. Apalagi menjual diatas bahu jalan yang sudah melanggar,” kata pedagang arang ini.
Kondisi pasar yang sembrawut seperti itu menurutnya, menimbulkan kesan buruk bagi pengunjung. Terlebih lagi, tamu yang berasal dari luar Kota Bima. Tentu saja, hal ini bertentangan dengan motto Pemerintah Kota Bima BERTEMAN (Bersih, Tertib dan Aman). “Jadi dengan melihat keadaan pasar ini tidak bersih alias kotor, tidak tertib karena tidak ditata sesuai mekanisme dan tidak aman untuk dikunjungi,” tambahnya. (KS-04)
COMMENTS