Panitia seleksi PKS pun terpaksa mencoret kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu dari proses seleksi karena tidak mengikuti tahapan penting tersebut.
DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bima melalui panitia seleksi bersikap tegas terhadap figur yang tidak menghadiri atau mengiktui bagian dari tahapan dan proses penjaringan Bakal Calon Bupati Bima melalui partai berlambang ka’bah itu. Seperti penyampaian visi-misi figur yang telah mendaftar merupakan tahapan penting yang mesti dilewati.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Pasalnya, tahapan itu bertujuan untuk mengukur sejauhmana gambaran ide dan gagasan figur yang tertuang dalam visi-misi untuk kemajuan daerah. Nah, dari sekian figur yang mendaftar saat diundang hadir oleh PKS untuk penyampaian visi-misi di GSG Bolo, Sabtu kemarin hanya Ady Mahyudi yang tidak hadir. Panitia seleksi PKS pun terpaksa mencoret kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu dari proses seleksi karena tidak mengikuti tahapan penting tersebut.
Panitia Seleksi PKS, Ir Abdurrahman mengaku, ketika salah satu bakal calon Bupati tidak memenuhi syarat proses penyeleksian di PKS, maka secara otomatis namanya akan dicoret dan tidak akan dibahas lebih lanjut. Seperti Ady Mahyudi H Arifin tidak akan dibahas lebih lanjut oleh PKS karena tidak datang menyampaikan visi-misi kantor PKS yang dijadwalkan Sabtu kemarin di GSG Bolo. “Nama Ady secara otomatis kami coret dari penyeleksian karena tidak datang menyampaikan visi-misi,” ujarnya.
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima lima tahun lalu ini menegaskan, kegiatan penyampaian visi-misi dalam mekanisme PKS merupakan agenda yang sudah biasa dilakukan setiap momen pemilukada. Tujuannya, selain mengikuti Peraturan Organisasi (PO) partai juga sebagai syarat yang harus dilewati setiap Bakal Calon, untuk mengetahui visi-misi apa yang akan diusung bagi kemajuan daerah. “Kami ingin melihat dan mengetahui, apa saja yang menjadi visi-misi bakal calon, apakah sesuai dengan visi-misi PKS atau tidak. Itulah yang menjadi dasar kegiatan ini,” katanya usai acara tersebut, kemarin di GSG Bolo.
Ditanya soal keharusan PKS mengusung Calon Wakil Bupati Bima, secara tegas Abdurrahman mengakui hal itu. Namun katanya, tidak permanen karena publik mengetahui sendiri bahwa PKS tidak bisa mengusung sendiri melainkan harus ada parpol pendukung lainnya. “Nah, bagaiaman komunikasi politik parpol koalisi nanti, akan dibahas lebih lanjut oleh parpol koalisi pengusung ke depannya,” pungkasnya.
Terkait dengan informasi, PKS akan menyiapkan beberapa kader terbaik seperti, H Syamsudin, SE, dr H Irfan dan Ilham Yusuf? Abdurrahman enggan menanggapinya. Yang jelas katanya, PKS tetap ada kade yang akan diusung karena sudah saatnya PKS pada Pemilukada kali ini mempunyai kader sendiri yang maju menjadi orang pertama atau kedua. “Sekali lagi, PKS tetap usung kader sendiri, tapi semuanya sangat bergantung pada keputusan parpol koalisi,” tandasnya.
Sementara itu, Ady Mahyudi yang dikonfirmasi mengaku siap menerima segala konsekuensi termasuk dicoret dari proses seleksi karena tidak hadir dalam kegiatan penyampaian visi-misi oleh PKS. “Saya siap terima konsekuensi. Saya juga bukan sengaja tidak menghadiri tetapi ada agenda penting di Mataram. Saya sudah menyampaikan kendala itu kepada PKS,” tegasnya. (KS-014)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Pasalnya, tahapan itu bertujuan untuk mengukur sejauhmana gambaran ide dan gagasan figur yang tertuang dalam visi-misi untuk kemajuan daerah. Nah, dari sekian figur yang mendaftar saat diundang hadir oleh PKS untuk penyampaian visi-misi di GSG Bolo, Sabtu kemarin hanya Ady Mahyudi yang tidak hadir. Panitia seleksi PKS pun terpaksa mencoret kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu dari proses seleksi karena tidak mengikuti tahapan penting tersebut.
Panitia Seleksi PKS, Ir Abdurrahman mengaku, ketika salah satu bakal calon Bupati tidak memenuhi syarat proses penyeleksian di PKS, maka secara otomatis namanya akan dicoret dan tidak akan dibahas lebih lanjut. Seperti Ady Mahyudi H Arifin tidak akan dibahas lebih lanjut oleh PKS karena tidak datang menyampaikan visi-misi kantor PKS yang dijadwalkan Sabtu kemarin di GSG Bolo. “Nama Ady secara otomatis kami coret dari penyeleksian karena tidak datang menyampaikan visi-misi,” ujarnya.
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima lima tahun lalu ini menegaskan, kegiatan penyampaian visi-misi dalam mekanisme PKS merupakan agenda yang sudah biasa dilakukan setiap momen pemilukada. Tujuannya, selain mengikuti Peraturan Organisasi (PO) partai juga sebagai syarat yang harus dilewati setiap Bakal Calon, untuk mengetahui visi-misi apa yang akan diusung bagi kemajuan daerah. “Kami ingin melihat dan mengetahui, apa saja yang menjadi visi-misi bakal calon, apakah sesuai dengan visi-misi PKS atau tidak. Itulah yang menjadi dasar kegiatan ini,” katanya usai acara tersebut, kemarin di GSG Bolo.
Ditanya soal keharusan PKS mengusung Calon Wakil Bupati Bima, secara tegas Abdurrahman mengakui hal itu. Namun katanya, tidak permanen karena publik mengetahui sendiri bahwa PKS tidak bisa mengusung sendiri melainkan harus ada parpol pendukung lainnya. “Nah, bagaiaman komunikasi politik parpol koalisi nanti, akan dibahas lebih lanjut oleh parpol koalisi pengusung ke depannya,” pungkasnya.
Terkait dengan informasi, PKS akan menyiapkan beberapa kader terbaik seperti, H Syamsudin, SE, dr H Irfan dan Ilham Yusuf? Abdurrahman enggan menanggapinya. Yang jelas katanya, PKS tetap ada kade yang akan diusung karena sudah saatnya PKS pada Pemilukada kali ini mempunyai kader sendiri yang maju menjadi orang pertama atau kedua. “Sekali lagi, PKS tetap usung kader sendiri, tapi semuanya sangat bergantung pada keputusan parpol koalisi,” tandasnya.
Sementara itu, Ady Mahyudi yang dikonfirmasi mengaku siap menerima segala konsekuensi termasuk dicoret dari proses seleksi karena tidak hadir dalam kegiatan penyampaian visi-misi oleh PKS. “Saya siap terima konsekuensi. Saya juga bukan sengaja tidak menghadiri tetapi ada agenda penting di Mataram. Saya sudah menyampaikan kendala itu kepada PKS,” tegasnya. (KS-014)
COMMENTS