Pihak Kepolisian Resort Bima Kota mengaku saat ini sudah mengantongi dua nama yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Adhar (20), Mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima
Pihak Kepolisian Resort Bima Kota mengaku saat ini sudah mengantongi dua nama yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Adhar (20), Mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima beberapa hari lalu. Hanya saja, kedua oknum masih dalam pengejaran Kepolisian dan belum ditangkap.
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reserse dan Kriminal Iptu. Yerry T. Putra mengungkapkan, pasca pembunuhan tersebut terjadi, pihaknya telah mengantongi dua nama pelaku pembunuhan Adhar. ”Nama pelaku sudah kami kantongi, secepatnya kami akan berhasil menangkapnya,” kata Kasat yang baru lima hari bertugas di Polres Bima Kota ini, Kamis (5/3) lalu siang saat audensi dengan puluhan perwakilan warga Desa Wadu Wane di Polres setempat.
Hingga saat ini lanjutnya, sudah ada enam saksi yang diperiksa secara intensif. Selain itu, sembilan mahasiswa juga diinterogasi Penyidik. Dari keterangan mereka, tidak ada yang sama Pernyataannya karena tidak melihat langsung peristiwa tersebut. Namun, enam lainnya telah dijadikan saksi itu dan dianggap cukup membantu Polisi dalam mengungkap kasus pembunuhan itu. ”Pekan ini, kami juga akan memeriksa dua orang saksi tambahan yang saat itu melihat dan mengetahui seluk beluk hingga terjadinya pembunuhan,” jelasnya.
Terkait salah satu Anggota Polisi atas nama Herman yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat itu, diakui Kasat telah dipanggil dan dimintai keterangannya. Pihaknya juga telah menanyakan kepada Herman, kenapa tidak melakukan tindakan saat peristiwa itu terjadi. Dari keterangan Herman menyebutkan, telah melakukan upaya seperti menghubungi Buser. “Saat itu, banyak orang yang memegang Senjata Tajam (Sajam). Tentu, anggota yang dalam keadaan sendiri tidak berani mekerai pelaku yang menusuk korban. Saya tidak membela anggota, tapi itulah kondisi saat itu,” ungkapnya.
Hingga saat ini kata Kasat, anggota yang diperintahkan untuk memburu pelaku pembunuhan itu belum kembali. Secara tehnis, piahaknya telah membagi dua kelompok anggota yang melakukan pengejaran. Ini kasus besar, yang harus diselesaikan secepatnya. ”Sudah menjadi kewajiban dan tugas kami untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan itu,” tuturnya.
Ia mennyampaikan rasa bela sungkawa kepada pihak korban atas kasus tersebut. Pihaknya berjanji akan menuntaskan kasus itu secepatnya. Namun berharap masyarakat mau membantu Polisi dalam hal memberikan informasi keberadaan para pelaku pembunuhan sadis itu. ”Berikan kami waktu untuk membekuk para pelaku,” pintanya.
Saat Kasat Reskrim memberikan penjelasan itu, rekan korban berinisial F tiba-tiba menyampaikan pengakuan bahwa dirinya mengetahui semua kronologis pembunuhan itu. Namun, Ia mengaku tidak dipanggil Kepolisian sebagai saksi. ”Saya melihat saat Adhar ditikam, saya juga mengetahui kenapa Adhar dibunuh seperti itu,” kata F.
Menurut F, pembunuhan terhadap Adhar telah direncanakan oleh pelaku. Namun saat itu, ia serta teman-temannya lengah dalam mengawasi korban. ”Tidak saja mengetahui seluk beluk masalah itu, pelakunya pun saya tahu dan mengenalnya,” ungkapnya.
Pengakuan F sempat mengagetkan pihak Kepolisian karena baru mendapatkan informasi tersebut. Sejumlah keterangan penting yang diketahui F pun dicatat Kepolisian sebagai bahan untuk penyelidikan mengungkap pelaku. (KS-05)
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reserse dan Kriminal Iptu. Yerry T. Putra mengungkapkan, pasca pembunuhan tersebut terjadi, pihaknya telah mengantongi dua nama pelaku pembunuhan Adhar. ”Nama pelaku sudah kami kantongi, secepatnya kami akan berhasil menangkapnya,” kata Kasat yang baru lima hari bertugas di Polres Bima Kota ini, Kamis (5/3) lalu siang saat audensi dengan puluhan perwakilan warga Desa Wadu Wane di Polres setempat.
Hingga saat ini lanjutnya, sudah ada enam saksi yang diperiksa secara intensif. Selain itu, sembilan mahasiswa juga diinterogasi Penyidik. Dari keterangan mereka, tidak ada yang sama Pernyataannya karena tidak melihat langsung peristiwa tersebut. Namun, enam lainnya telah dijadikan saksi itu dan dianggap cukup membantu Polisi dalam mengungkap kasus pembunuhan itu. ”Pekan ini, kami juga akan memeriksa dua orang saksi tambahan yang saat itu melihat dan mengetahui seluk beluk hingga terjadinya pembunuhan,” jelasnya.
Terkait salah satu Anggota Polisi atas nama Herman yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat itu, diakui Kasat telah dipanggil dan dimintai keterangannya. Pihaknya juga telah menanyakan kepada Herman, kenapa tidak melakukan tindakan saat peristiwa itu terjadi. Dari keterangan Herman menyebutkan, telah melakukan upaya seperti menghubungi Buser. “Saat itu, banyak orang yang memegang Senjata Tajam (Sajam). Tentu, anggota yang dalam keadaan sendiri tidak berani mekerai pelaku yang menusuk korban. Saya tidak membela anggota, tapi itulah kondisi saat itu,” ungkapnya.
Hingga saat ini kata Kasat, anggota yang diperintahkan untuk memburu pelaku pembunuhan itu belum kembali. Secara tehnis, piahaknya telah membagi dua kelompok anggota yang melakukan pengejaran. Ini kasus besar, yang harus diselesaikan secepatnya. ”Sudah menjadi kewajiban dan tugas kami untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan itu,” tuturnya.
Ia mennyampaikan rasa bela sungkawa kepada pihak korban atas kasus tersebut. Pihaknya berjanji akan menuntaskan kasus itu secepatnya. Namun berharap masyarakat mau membantu Polisi dalam hal memberikan informasi keberadaan para pelaku pembunuhan sadis itu. ”Berikan kami waktu untuk membekuk para pelaku,” pintanya.
Saat Kasat Reskrim memberikan penjelasan itu, rekan korban berinisial F tiba-tiba menyampaikan pengakuan bahwa dirinya mengetahui semua kronologis pembunuhan itu. Namun, Ia mengaku tidak dipanggil Kepolisian sebagai saksi. ”Saya melihat saat Adhar ditikam, saya juga mengetahui kenapa Adhar dibunuh seperti itu,” kata F.
Menurut F, pembunuhan terhadap Adhar telah direncanakan oleh pelaku. Namun saat itu, ia serta teman-temannya lengah dalam mengawasi korban. ”Tidak saja mengetahui seluk beluk masalah itu, pelakunya pun saya tahu dan mengenalnya,” ungkapnya.
Pengakuan F sempat mengagetkan pihak Kepolisian karena baru mendapatkan informasi tersebut. Sejumlah keterangan penting yang diketahui F pun dicatat Kepolisian sebagai bahan untuk penyelidikan mengungkap pelaku. (KS-05)
COMMENTS