Ruang Kepala Sekolah (Kasek) SDN 49 Kota Bima dibobol Maling. Sejumlah aset penting sekolah raib.
Ruang Kepala Sekolah (Kasek) SDN 49 Kota Bima dibobol Maling. Sejumlah aset penting sekolah raib. Diantaranya, satu unit laptop merek Toshiba, satu pasang CPU dan LCD dan satu unit Kipas angin semi AC. Akibat peristiwa tersebut, kerugian sekolah pun, ditaksir sekitar Rp. 10 Juta. Hingga kini, belum diketahui pelaku yang membobol sekolah tersebut karena masih dalam penyelidikan Kepolisian.
Salah seorang guru setempat, Nurhayati, S. Pd kepada sejumlah awak media mengaku, tidak mengetahui persis bagaimana kronologis kehilangan sejumlah aset sekolah tersebut. Sebab ia hanya diinformasikan oleh dua orang guru yakni Halimah dan Siti Maani. "Saat itu saya tahu karena saya diinformasikan, jendela kawat ruang Kasek terbuka, Laptop dan barang lainnya hilang,” ujarnya di sekolah setempat Senin (9/3) pagi
Semua asset Kantor itu lanjut Nurhayati, diketahui hilang ketika selesai upacara bendera Senin pagi sekitar pukul 08. 30 Wita. Saat itu, dua rekannya Halimah dan Siti Maani tengah membantu siswa yang pingsan. Beberapa menit kemudian, diketahui bahwa jendela sebelah timur kantor telah terbuka. "Dua orang tersebut menelpon saya. Tetapi guru-guru sudah kaget sebelum itu. Hanya saja, saya yang ditelepon, mungkin karena sebagai guru tertua diantara yang lain,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, pihak sekolahpun, langsung melaporkan ke Polres Bima Kota dengan nomor bukti laporan TBL/108/111/2015/NTB/SPKT. Aparat Kepolisian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Saya berharap, aparat bisa mengungkap kasus ini secepatnya,” harapnya.
Sepanjang sekolah ini dibangun, sudah tiga kali kejadian yang sama, tetapi tidak dilaporkan ke aparat Kepolisian. Tahun 2010 lalu, satu unit Telivisi raib. Kemudian Tahun 2013 gorden dan karpet di Musholah raib juga. Karena sudah terus berulang, pihaknya melaporkan ke Kepolisian agar ada efek jera para pelaku. "Kami tidak mencurigai orang dalam sekolah, tetapi yang jelas ada jejak kaki di belakang areal ruang Kasek,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Muhammad guru setempat mengaku datang sekitar 06.45 Wita. Pintu ruangan masih terkunci. Ia tidak mengetahui pasti ada kehilangan barang diruang Kasek. Sebab saat upacara dimulai, ia hanya ditugaskan untuk mengambil tiang Micropon di dalam ruang Kasek. "Saya tidak terlalu memperhatikan, kalau ada kehilangan,” ujarnya singkat. (KS-05)
Salah seorang guru setempat, Nurhayati, S. Pd kepada sejumlah awak media mengaku, tidak mengetahui persis bagaimana kronologis kehilangan sejumlah aset sekolah tersebut. Sebab ia hanya diinformasikan oleh dua orang guru yakni Halimah dan Siti Maani. "Saat itu saya tahu karena saya diinformasikan, jendela kawat ruang Kasek terbuka, Laptop dan barang lainnya hilang,” ujarnya di sekolah setempat Senin (9/3) pagi
Semua asset Kantor itu lanjut Nurhayati, diketahui hilang ketika selesai upacara bendera Senin pagi sekitar pukul 08. 30 Wita. Saat itu, dua rekannya Halimah dan Siti Maani tengah membantu siswa yang pingsan. Beberapa menit kemudian, diketahui bahwa jendela sebelah timur kantor telah terbuka. "Dua orang tersebut menelpon saya. Tetapi guru-guru sudah kaget sebelum itu. Hanya saja, saya yang ditelepon, mungkin karena sebagai guru tertua diantara yang lain,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, pihak sekolahpun, langsung melaporkan ke Polres Bima Kota dengan nomor bukti laporan TBL/108/111/2015/NTB/SPKT. Aparat Kepolisian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Saya berharap, aparat bisa mengungkap kasus ini secepatnya,” harapnya.
Sepanjang sekolah ini dibangun, sudah tiga kali kejadian yang sama, tetapi tidak dilaporkan ke aparat Kepolisian. Tahun 2010 lalu, satu unit Telivisi raib. Kemudian Tahun 2013 gorden dan karpet di Musholah raib juga. Karena sudah terus berulang, pihaknya melaporkan ke Kepolisian agar ada efek jera para pelaku. "Kami tidak mencurigai orang dalam sekolah, tetapi yang jelas ada jejak kaki di belakang areal ruang Kasek,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Muhammad guru setempat mengaku datang sekitar 06.45 Wita. Pintu ruangan masih terkunci. Ia tidak mengetahui pasti ada kehilangan barang diruang Kasek. Sebab saat upacara dimulai, ia hanya ditugaskan untuk mengambil tiang Micropon di dalam ruang Kasek. "Saya tidak terlalu memperhatikan, kalau ada kehilangan,” ujarnya singkat. (KS-05)
COMMENTS