Sebanyak 107 siswa-siswi SMAN 5 Kota Bima saat ini sedang melakukan Ujian Nasioal (UN) dengan sistem online.
Sebanyak 107 siswa-siswi SMAN 5 Kota Bima saat ini sedang melakukan Ujian Nasioal (UN) dengan sistem online. Meski baru beberapa tahun berdiri, SMAN 5 menjadi sekolah satu-satunya di NTB yang melaksanakan UN dengan sistem online. Hal itu sangat membanggakan karena kemajuan sekolah setempat cukup pesat selama beberapa tahun terakhir.
Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Bima, Drs. H. Sudirman HI saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (18/3) kemarin menjelaskan, seluruh Indonesia terdapat 700 lebih sekolah SMAN yang direkomendasikan untuk uji coba melakukan UN secara Online. Dari 700 sekolah tersebut, di NTB hanya sekolah yang dipimpin yang mendapatkan jatah untuk melaksanakan UN Online. ”Ini kebanggaan untuk sekolah kami, karena satu-satunya sekolah yang melaksanakan UN secara Online,” ujarnya.
Lanjutnya, selama 3 hari pelaksanaan ujian tersebut, siswa dan siswinya sudah menyelesaikan enam Mata Pelajaran. Diantaranya, untuk kelas IPA sudah menyelesaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Kimia, Fisika, Matematika, Biologi, Bahasa Inggris. Sedangkan untuk kelas IPS, B. Indonesia, B. Inggris, Geografi, Sosiologi, Ekonomi dan Matematika. ”Selama tiga hari kami sudah menyelesaikan enam Mata Pelajaran, semoga saja tidak ada kendala dalam pelaksanaan ujian ini,” tuturnya.
Ujian itu dimulai pada Senin (13/ 3) itu, pada hari pertama ini dihadiri oleh Kepala Dinas Dikpora Propinsi NTB. Pelaksanaan UN Secara Online tersebut akan selesai pada tanggal 23 Maret ini. Untuk tahap penentuan kelulusan siswa itu akan dinilai sepenuhnya oleh pihak sekolah yang menyelenggarakan ujian tersebut. ”Sekarang ini, angka kelulusan disekolah tergantung pihak sekolah,” terangnya.
Namun katanya, untuk mencapai kelulusan, siswa harus dinilai secara rinci terkait nilai sikap dan perilakuknya di sekolah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2015, kriteria kelulusan siswa itu yakni, siswa harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran di Sekolah, memperoleh nilai sikap dan memiliki prilaku minimal baik. ”Jika siswa tersebut tidak menjalan tiga aturan itu maka siswa tidak mendapatkan Sertifikat Hasil Ujian,” tegasnya.
Diakuinya, pelaksanaan ujian di SMAN 5 dibagi delapan tahap. Masing-masing tahapan pelaksanaan ujian tersebut diikuti 27 peserta ujian. Ujian Online itu memakan waktu hingga sore hari, mulai dari jam 07.30 Wita sampai 16.00. Penyebabnya karnea sarana komputer untuk dimanfaatkan dalam ujian tersebut dibagi hingga delapan tahap. “Siswa saya sekali masuk ujian itu ada 27 peserta dan mereka sangat antusias dalam melaksanakan ujian secara online,” katanya.
Ia sangat berharap untuk ujian online ini peserta didiknya akan lulus semua dengan hasil yang memuaskan. Untuk hasil ujiannya sendiri, para siswa bisa langsung melihat pengumumannya secara online pula. ”Saya sangat berharap siswa-siswi saya bisa lulus semua dalam ujian ini,” harapnya. (KS-17)
Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Bima, Drs. H. Sudirman HI saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (18/3) kemarin menjelaskan, seluruh Indonesia terdapat 700 lebih sekolah SMAN yang direkomendasikan untuk uji coba melakukan UN secara Online. Dari 700 sekolah tersebut, di NTB hanya sekolah yang dipimpin yang mendapatkan jatah untuk melaksanakan UN Online. ”Ini kebanggaan untuk sekolah kami, karena satu-satunya sekolah yang melaksanakan UN secara Online,” ujarnya.
Lanjutnya, selama 3 hari pelaksanaan ujian tersebut, siswa dan siswinya sudah menyelesaikan enam Mata Pelajaran. Diantaranya, untuk kelas IPA sudah menyelesaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Kimia, Fisika, Matematika, Biologi, Bahasa Inggris. Sedangkan untuk kelas IPS, B. Indonesia, B. Inggris, Geografi, Sosiologi, Ekonomi dan Matematika. ”Selama tiga hari kami sudah menyelesaikan enam Mata Pelajaran, semoga saja tidak ada kendala dalam pelaksanaan ujian ini,” tuturnya.
Ujian itu dimulai pada Senin (13/ 3) itu, pada hari pertama ini dihadiri oleh Kepala Dinas Dikpora Propinsi NTB. Pelaksanaan UN Secara Online tersebut akan selesai pada tanggal 23 Maret ini. Untuk tahap penentuan kelulusan siswa itu akan dinilai sepenuhnya oleh pihak sekolah yang menyelenggarakan ujian tersebut. ”Sekarang ini, angka kelulusan disekolah tergantung pihak sekolah,” terangnya.
Namun katanya, untuk mencapai kelulusan, siswa harus dinilai secara rinci terkait nilai sikap dan perilakuknya di sekolah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2015, kriteria kelulusan siswa itu yakni, siswa harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran di Sekolah, memperoleh nilai sikap dan memiliki prilaku minimal baik. ”Jika siswa tersebut tidak menjalan tiga aturan itu maka siswa tidak mendapatkan Sertifikat Hasil Ujian,” tegasnya.
Diakuinya, pelaksanaan ujian di SMAN 5 dibagi delapan tahap. Masing-masing tahapan pelaksanaan ujian tersebut diikuti 27 peserta ujian. Ujian Online itu memakan waktu hingga sore hari, mulai dari jam 07.30 Wita sampai 16.00. Penyebabnya karnea sarana komputer untuk dimanfaatkan dalam ujian tersebut dibagi hingga delapan tahap. “Siswa saya sekali masuk ujian itu ada 27 peserta dan mereka sangat antusias dalam melaksanakan ujian secara online,” katanya.
Ia sangat berharap untuk ujian online ini peserta didiknya akan lulus semua dengan hasil yang memuaskan. Untuk hasil ujiannya sendiri, para siswa bisa langsung melihat pengumumannya secara online pula. ”Saya sangat berharap siswa-siswi saya bisa lulus semua dalam ujian ini,” harapnya. (KS-17)
COMMENTS