Pasca dilantik oleh Bupati Bima sekitar sebulan yang lalu, Kepala SMPN 2 Wawo, Syafruddin, S.Pd saat ini berjanji akan terus membenahi
Pasca dilantik oleh Bupati Bima sekitar sebulan yang lalu, Kepala SMPN 2 Wawo, Syafruddin, S.Pd saat ini berjanji akan terus membenahi, sekaligus membawa perubahan besar pada sekolah menengah yang berlokasi di Desa Raba Kecamatan Wawo tersebut. Perubahan itu diawali dengan empat program prioritasnya.
Ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Syafruddin mengatakan, keempat program prioritas yang akan dilaksanakan itu antara lain, melakukan rehabilitasi sebanyak tiga local ruang belajar siswa dan satu ruang kepala sekolah yang kondisinya saat ini sudah rusak parah. Menambah Water Close (WC) dari dua unit menjadi lima unit. Upaya penambahan kamar kecil tersebut karena sampai saat ini, guru-guru, pegawai dan para siswa masih menggunakan WC yang sama untuk membuang air besar ataupun air kecilnya masing-masing. “Keberadaan WC ini juga sangat penting untuk menghadapi kegiatan perkemahan Pramuka SD, MI, SMP yang setiap tahun dipusatkan di SMPN 2 Wawo ini,” ujarnya.
Mantan Guru SMPN 4 Lambu ini melanjutkan, pihaknya juga akan berupaya melakukan pemagaran keliling sekolah dengan menggunakan pagar besi. Karena keberadaan pagar tersebut sangat penting untuk menjami keamanan disekitar lingkungan sekolah, terutama untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak milik masyarakat. Akibat belum adanya pagar yang representatif, bunga dan berbagai jenis tanaman lainnya yang ditanam di sekolah selama ini tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, karena kerap dimakan hewan ternak dimaksud. Programnya yang keempat adalah membangun sarana ibadah (Musholah) di SMPN 2 Wawo, sekaligus berupaya memperbaiki jalan masuk di sekolah sekitar seratus meter dengan cara melakukan pengerasan bahkan kalau bisa di hotmik nantinya.
Selain itu, Kasek yang baru kembali di kampung halamannya tersebut mengaku, pihaknya kedepan akan berupaya membangun baru ruangan guru dan Tata Usaha (TU). Karena hingga kini ruangan guru masih menggunakan ruang laboratorium, bahkan saat ini ruangan BP pun masih meminjam ruang berputakaan. Berbagai terobosan dan program prioriotas yang ingin dilaksanakannya itu tentunya harus didukung oleh semua pihak, terutama oleh pihak legislative (DPRD) dan eksekutif Pemerintah Kabupaten Bima, paling tidak memiliki perhatian dan kepedulian terhadap kondisi sekolah yang dipimpinnya, dengan mengalokasikan anggarannya di APBD Kabupaten Bima. Hal ini semata-mata demi mewujudkan berbagai program yang akan dijalaninya meskipun secara bertahap. “Kalau saja keempat program prioritas saya ini bisa terwujud, maka SMPN 2 Wawo kedepannya pasti akan menjadi salah satu sekolah percontohan diwilayah Kabupaten Bima,” pungkasnya.
Kasek kelahiran Desa Raba Wawo yang sudah 30 tahun merantau di Kecamatan Sape dan Lambu tersebut menambahkan, selain pada bidang fisik dari segi mutu, pihaknya juga saat ini telah meningkatkan penegakan dispilin yang tinggi terhadap para dewan guru, pegawai dan seluruh anak didiknya. Artinya, tidak ada lagi guru yang malas datang mengajar dan bahkan siswa tidak ada lagi yang datang terlambat dan pulang duluan (Bolos) sekarang.
Bahkan saat ini setiap hari sebelum pulang sekolah, pihaknya telah menerapkan sholat duhur bersama untuk seluruh guru, pegawai TU dan siswa di salah satu ruangan belajar siswa. “Selain itu, pada hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, sebelum masuk jam pertama KBM di sekolah, para siswa diharuskan membaca Al-Qur,an secara bersama-sama selama sepuluh menit yang dipimpin langsung oleh guru agama di SMPN 2 Wawo,” tandas Syafruddin. (KS-03)
Ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Syafruddin mengatakan, keempat program prioritas yang akan dilaksanakan itu antara lain, melakukan rehabilitasi sebanyak tiga local ruang belajar siswa dan satu ruang kepala sekolah yang kondisinya saat ini sudah rusak parah. Menambah Water Close (WC) dari dua unit menjadi lima unit. Upaya penambahan kamar kecil tersebut karena sampai saat ini, guru-guru, pegawai dan para siswa masih menggunakan WC yang sama untuk membuang air besar ataupun air kecilnya masing-masing. “Keberadaan WC ini juga sangat penting untuk menghadapi kegiatan perkemahan Pramuka SD, MI, SMP yang setiap tahun dipusatkan di SMPN 2 Wawo ini,” ujarnya.
Mantan Guru SMPN 4 Lambu ini melanjutkan, pihaknya juga akan berupaya melakukan pemagaran keliling sekolah dengan menggunakan pagar besi. Karena keberadaan pagar tersebut sangat penting untuk menjami keamanan disekitar lingkungan sekolah, terutama untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak milik masyarakat. Akibat belum adanya pagar yang representatif, bunga dan berbagai jenis tanaman lainnya yang ditanam di sekolah selama ini tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, karena kerap dimakan hewan ternak dimaksud. Programnya yang keempat adalah membangun sarana ibadah (Musholah) di SMPN 2 Wawo, sekaligus berupaya memperbaiki jalan masuk di sekolah sekitar seratus meter dengan cara melakukan pengerasan bahkan kalau bisa di hotmik nantinya.
Selain itu, Kasek yang baru kembali di kampung halamannya tersebut mengaku, pihaknya kedepan akan berupaya membangun baru ruangan guru dan Tata Usaha (TU). Karena hingga kini ruangan guru masih menggunakan ruang laboratorium, bahkan saat ini ruangan BP pun masih meminjam ruang berputakaan. Berbagai terobosan dan program prioriotas yang ingin dilaksanakannya itu tentunya harus didukung oleh semua pihak, terutama oleh pihak legislative (DPRD) dan eksekutif Pemerintah Kabupaten Bima, paling tidak memiliki perhatian dan kepedulian terhadap kondisi sekolah yang dipimpinnya, dengan mengalokasikan anggarannya di APBD Kabupaten Bima. Hal ini semata-mata demi mewujudkan berbagai program yang akan dijalaninya meskipun secara bertahap. “Kalau saja keempat program prioritas saya ini bisa terwujud, maka SMPN 2 Wawo kedepannya pasti akan menjadi salah satu sekolah percontohan diwilayah Kabupaten Bima,” pungkasnya.
Kasek kelahiran Desa Raba Wawo yang sudah 30 tahun merantau di Kecamatan Sape dan Lambu tersebut menambahkan, selain pada bidang fisik dari segi mutu, pihaknya juga saat ini telah meningkatkan penegakan dispilin yang tinggi terhadap para dewan guru, pegawai dan seluruh anak didiknya. Artinya, tidak ada lagi guru yang malas datang mengajar dan bahkan siswa tidak ada lagi yang datang terlambat dan pulang duluan (Bolos) sekarang.
Bahkan saat ini setiap hari sebelum pulang sekolah, pihaknya telah menerapkan sholat duhur bersama untuk seluruh guru, pegawai TU dan siswa di salah satu ruangan belajar siswa. “Selain itu, pada hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, sebelum masuk jam pertama KBM di sekolah, para siswa diharuskan membaca Al-Qur,an secara bersama-sama selama sepuluh menit yang dipimpin langsung oleh guru agama di SMPN 2 Wawo,” tandas Syafruddin. (KS-03)
COMMENTS