Hal ini dibuktikan dengan kemampuan pondok Al-Muthmainah mengutus tiga santrinya ke Universitas Mataram (Unram) pada tahun 2014 lalu
Pondok Pesantren Al-Muthmainah terus menunjukan prestasi membanggakan dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dibuktikan dengan kemampuan pondok Al-Muthmainah mengutus tiga santrinya ke Universitas Mataram (Unram) pada tahun 2014 lalu dalam program Bidik Misi Tahun Akademik 2013-2014.
Tiga santri tersebut yaitu, Harmoko asal Desa Punti, Nurbaiti asal Desa punti dan Syamsudin asal Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Ketiga santri merupakan siswa yang dianggap berprestasi baik di sekolah namun memiliki kekurangan secara ekonomi. Dengan tekad yang kuat, Pihak Ponpes mengajukan 3 nama santrinya untuk ikut serta dalam program bidik misi. Alhasil, ketiga santri tersebut lolos dengan hasil yang memuaskan."Kita bangga dengan kemampuan santri kami hingga mampu lolos di Universitas Mataram," ungkap Ketua Yayasan Ponpes Al-Muthmainah di kediamannya di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kamis (5/3) kemarin.
Padahal sebelumnya pihak sekolah dan yayasan hanya mencoba peruntungan dari program tersebut. Mereka tidak menyangka akan berhasil semua. Dengan lolosnya tiga santrinya tersebut merupakan prestasi besar yang pernah dia peroleh selama menjabat sebagai Ketua Yayasan di Ponpes Al-Muthmainah."Kita sebelumnya hanya mencoba-coba saja, tapi Alhamdulillah lulus semua,"terangnya.
Tiga santri yang lulus tersebut merupakan anak Yatim Piatu, Harmoko sendiri telah meninggal ibunya sejak dia berumur 9 Tahun, Nurbaiti meninggal kedua orang tuanya sejak ia masih berada di SD dan juga Samsudin juga meninggal ibunya sejak ia masih SD."Mereka yang masuk di Unram itu semuanya sudah tidak memiliki ayah maupun ibu,"bebernya.
Dengan adanya program bidik misi itu, Fahris mengaku sangat membantu bagi masyarakat miskin yang ingin melanjutkan Anaknya ke Perguruan Tinggi Negeri, karena selama ini banyak siswa dan Santri yang memiliki nilai yang baik tp tidak bisa lanjutkan kuliah."Semoga saja program ini terus berkelanjutan." ujarnya.
Diakuinya, untuk tahun ajaran ini, ia sudah menyiapkan 10 santri dan santriwatinya untuk ikut dalam program bidikmisi tersebut, karena di sekolah Madrasyah Aliyah banyak siswa-siswa yang berprestasi tapi kurang kemampuan secara ekonomi. "Kali ini kami sudah menyiapkan 10 santri kamu untuk ikut dalam program bidik misi, semoga tahun ini lolos semua di Universitas Mataram," harapnya.
Untuk meloloskan siswanya ke Universitas Mataram tidak mudah, Katanya, Ponpes Al-Muthmainah untuk Madrasyah Aliyah (MA) sudah mengantongi Akreditasi C. Karena syarat mutlak untuk bisa ikut dalam program bidikmisi tersebut, siswa maupun santri yang berada pada sekolah yang sudah terakreditasi. "Syaratnya harus sekolah yang terakreditasi agar bisa mengusulkan nama-nama ke Universitas negeri," ujarnya. (KS-13)
Tiga santri tersebut yaitu, Harmoko asal Desa Punti, Nurbaiti asal Desa punti dan Syamsudin asal Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Ketiga santri merupakan siswa yang dianggap berprestasi baik di sekolah namun memiliki kekurangan secara ekonomi. Dengan tekad yang kuat, Pihak Ponpes mengajukan 3 nama santrinya untuk ikut serta dalam program bidik misi. Alhasil, ketiga santri tersebut lolos dengan hasil yang memuaskan."Kita bangga dengan kemampuan santri kami hingga mampu lolos di Universitas Mataram," ungkap Ketua Yayasan Ponpes Al-Muthmainah di kediamannya di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kamis (5/3) kemarin.
Padahal sebelumnya pihak sekolah dan yayasan hanya mencoba peruntungan dari program tersebut. Mereka tidak menyangka akan berhasil semua. Dengan lolosnya tiga santrinya tersebut merupakan prestasi besar yang pernah dia peroleh selama menjabat sebagai Ketua Yayasan di Ponpes Al-Muthmainah."Kita sebelumnya hanya mencoba-coba saja, tapi Alhamdulillah lulus semua,"terangnya.
Tiga santri yang lulus tersebut merupakan anak Yatim Piatu, Harmoko sendiri telah meninggal ibunya sejak dia berumur 9 Tahun, Nurbaiti meninggal kedua orang tuanya sejak ia masih berada di SD dan juga Samsudin juga meninggal ibunya sejak ia masih SD."Mereka yang masuk di Unram itu semuanya sudah tidak memiliki ayah maupun ibu,"bebernya.
Dengan adanya program bidik misi itu, Fahris mengaku sangat membantu bagi masyarakat miskin yang ingin melanjutkan Anaknya ke Perguruan Tinggi Negeri, karena selama ini banyak siswa dan Santri yang memiliki nilai yang baik tp tidak bisa lanjutkan kuliah."Semoga saja program ini terus berkelanjutan." ujarnya.
Diakuinya, untuk tahun ajaran ini, ia sudah menyiapkan 10 santri dan santriwatinya untuk ikut dalam program bidikmisi tersebut, karena di sekolah Madrasyah Aliyah banyak siswa-siswa yang berprestasi tapi kurang kemampuan secara ekonomi. "Kali ini kami sudah menyiapkan 10 santri kamu untuk ikut dalam program bidik misi, semoga tahun ini lolos semua di Universitas Mataram," harapnya.
Untuk meloloskan siswanya ke Universitas Mataram tidak mudah, Katanya, Ponpes Al-Muthmainah untuk Madrasyah Aliyah (MA) sudah mengantongi Akreditasi C. Karena syarat mutlak untuk bisa ikut dalam program bidikmisi tersebut, siswa maupun santri yang berada pada sekolah yang sudah terakreditasi. "Syaratnya harus sekolah yang terakreditasi agar bisa mengusulkan nama-nama ke Universitas negeri," ujarnya. (KS-13)
COMMENTS