Jembatan Sori Paki Karawo di jalan lintas Wera, tepatnya di Dusun Ntundu Desa Nangawera Kecamatan Wera putus.
Jembatan Sori Paki Karawo di jalan lintas Wera, tepatnya di Dusun Ntundu Desa Nangawera Kecamatan Wera putus. Putusnya jembatan tersebut, disebabkan karena adanya lahar dingin akibat hujan deras dan banjir, Senin (27/4) kemarin. Akibatnya, aktifitas pengguna jalan lunpuh total.

Ilustrasi Jalan Rusak
Praktis, arus lalu lintas di jalan tersebut terganggu. Pengguna jalan yang melintas, terpaksa melewati jalan alternatif, di kebun masyarakat yang bertempat di sebelah barat Jembatan."Kami terpaksa harus mengangkat kendaraan kami untuk bisa melanjutkan perjalanan,"ujar pengguna jalan Akbar Selasa (28/4).
Beruntung lanjutnya, dia dan beberapa pengguna jalan lain hanya menggunakan kendaraan roda dua saat melintas. Kalau seandainya menggunakan roda empat, secara otomatis tidak bisa melaluinya."Jembatan itu sudah patah dua, jadi sudah tudak bisa lagi dilalui,"ungkapnya.
Jika jembatan itu tidak segera diperbaiki secepatnya, maka aktifitas pengguna jalan akan lumpuh. Sebab, satu-satunya jalan yang digunakan pengendara hanya jalan itu saja."Kasihan masyarakat pengendara ini,"tuturnya.
Warga Desa Nanga Wera, Furkan mengaku, robohnya jembatan itu sekitar pukul 18.15 Wita Senin sore kemarin. Beruntung, robohnya jembatan itu tidak menelan korban jiwa."Saat roboh, tidak ada warga yang melintasinya,"jelasnya.
Sekarang ini katanya, warga tidak bisa lagi menggunakan jalan itu. Uluran tangan pemerintah, sangat dibutuhkan oleh masyarakat."Kalau bukan pemetintah yang segera menanggulanginya, masyarakat tidak mungkin bisa memperbaikinya, karena keterbatasan anggaran,"katanya.
Ia yang mewakili masyarakat, mengharapkan agar pemerintah segera turun tangan dan memperbaiki jembatan yang roboh ini. Apalagi, sebentar lagi masyarakat akan disibukkan dengan muatan hasil panen bawang dan hasil bumi lainnya."Tumpuan masyarakat hamya ada pada pemerintah. Jadi, kamk harap segera perbaiki jembatan yang roboh itu,"harapnya. (KS-05)
Ilustrasi Jalan Rusak
Praktis, arus lalu lintas di jalan tersebut terganggu. Pengguna jalan yang melintas, terpaksa melewati jalan alternatif, di kebun masyarakat yang bertempat di sebelah barat Jembatan."Kami terpaksa harus mengangkat kendaraan kami untuk bisa melanjutkan perjalanan,"ujar pengguna jalan Akbar Selasa (28/4).
Beruntung lanjutnya, dia dan beberapa pengguna jalan lain hanya menggunakan kendaraan roda dua saat melintas. Kalau seandainya menggunakan roda empat, secara otomatis tidak bisa melaluinya."Jembatan itu sudah patah dua, jadi sudah tudak bisa lagi dilalui,"ungkapnya.
Jika jembatan itu tidak segera diperbaiki secepatnya, maka aktifitas pengguna jalan akan lumpuh. Sebab, satu-satunya jalan yang digunakan pengendara hanya jalan itu saja."Kasihan masyarakat pengendara ini,"tuturnya.
Warga Desa Nanga Wera, Furkan mengaku, robohnya jembatan itu sekitar pukul 18.15 Wita Senin sore kemarin. Beruntung, robohnya jembatan itu tidak menelan korban jiwa."Saat roboh, tidak ada warga yang melintasinya,"jelasnya.
Sekarang ini katanya, warga tidak bisa lagi menggunakan jalan itu. Uluran tangan pemerintah, sangat dibutuhkan oleh masyarakat."Kalau bukan pemetintah yang segera menanggulanginya, masyarakat tidak mungkin bisa memperbaikinya, karena keterbatasan anggaran,"katanya.
Ia yang mewakili masyarakat, mengharapkan agar pemerintah segera turun tangan dan memperbaiki jembatan yang roboh ini. Apalagi, sebentar lagi masyarakat akan disibukkan dengan muatan hasil panen bawang dan hasil bumi lainnya."Tumpuan masyarakat hamya ada pada pemerintah. Jadi, kamk harap segera perbaiki jembatan yang roboh itu,"harapnya. (KS-05)
COMMENTS