Lagi, aksi kekerasan saat hiburan malam yang terjadi Desa Punti Kecamatan Soromandi kembali terulang.
Lagi, aksi kekerasan saat hiburan malam yang terjadi Desa Punti Kecamatan Soromandi kembali terulang. Kali ini, Korbannya bernama Haidun (17) pemuda asal Desa Sampungu yang merupakan salah satu pelajar Kelas III di salah satu SMA di Kecamatan Soromandi. Korban di larikan ke Rumah Sakit Umum Bima (RSUD) Bima untuk mendapatkan pertolongan medis kerena mengalami luka tusuk di bagian perut.
Kekerasan tersebut terjadi pada Kamis dini hari (9/4) kemarin saat kegiatan hiburan malam yang diselenggarkan Mahasiswa KKN Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima. Kegiatan itu dilakukan dengan alasan acara perpisahan masa KKN mereka di Desa Punti. Namun bukannya tangisan perpisahan yang diperdengarkan malam itu, tapi malah teriakan histeris penikmat hiburan malam karena insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa oknum pemuda asal Desa Punti terhadap korban yang berasal dari Desa Sampungu.
Apa motif aksi premanisme secara bersama-sama itu belum diketahui secara pasti. Namun menurut pengakuan korban, Haidun saat di wawancarai di RSUD Bima mengaku tidak memiliki masalah dengan pemuda Desa Punti sebelumnya. Namun ketika acara joget, Ia tiba-tiba dikeroyok beberapa pemuda yang Ia kenali wajahnya. Pengeroyokan yang menggunakan senjata tajam oleh pelaku hingga merobek perutnya.
Saat itu Ia pun tumbang dan dibawa lari ke Puskemas Soromandi. Namun, oleh pihak Puskesmas dirujuk ke RSUD BIma karena Korban mengalami luka yang cukup serius dibagian perut. “Saya tidak tahu kenapa mereka keroyok dan menusuk saya, padahal saya tidak memiliki masalah sebelumnya,” ceritanya sambal meringgil kesakitan dibagian perutnya.
Dengan kejadian itu, Ia berecanan akan melaporkan ke Kepolisian agar pelaku dapat ditindak. Akibat luka yang diderita, korban kini belum bisa pastikan akan melaksanakan ujian dengan keadaan normal, karena Senin (13/4) mendatang dirinya akan melaksanaka UN. ”Saya belum tahu apa saya akan bisa melaksankan UN nanti, tapi saya berharap agar kondisi saya cepat pulih,” terangnya
Pejabat Sementara Kepala Desa Punti, Syamsudin H. Jafar, SE, yang di Wawancarai Kamis (9/4) kemarin membenarkan terjadi pengeroyokan hingga jatuh korban pemuda asal Desa sampungu. Atas kejadian itu korban dirawat di RSUD Bima. Sementara Pemuda Desa Punti, Jihad yang diduga sebagai pelaku sudah diamankan aparat Kepolisian. ”Pemuda yang di duga sebagai pelaku sudah diamankan di Polsek Donggo, dan saat ini sedang di periksa oleh Penyidik Polsek,”bebernya.
Sementara itu, Kapolsek Donggo IPTU Abdul Khaer juga membenarkan adanya aksi pengeroyokan yang mengakibatkan adanya korban. Namun terkait masalah ini, keluarga Korban sudah langsung melaporkan ke Polres Bima di Panda. ”Kasus ini sudah di tangani oleh Penyidik Polres Bima,”terangnya
Ia juga mengaku salah satu yang di duga sebagai pelaku yang bernama Jihad sudah di amankan. Sebelumnya terduga tersebut diamakan di Polsek Donggo, namun untuk pengaman lebih, pihaknya membawa ke Polres Bima. Untuk sementara oknum pemuda asal Desa Punti itu diperiksa sebagai saksi karena belum ada keterangan jelas mengenai aksi premanisme itu. ”Kita sudah amankan oknum pemuda itu ke Polres Bima, dan diperiksa status sebagai saksi dalam kejadian itu,” ujarnya. (KS-17)
Kekerasan tersebut terjadi pada Kamis dini hari (9/4) kemarin saat kegiatan hiburan malam yang diselenggarkan Mahasiswa KKN Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima. Kegiatan itu dilakukan dengan alasan acara perpisahan masa KKN mereka di Desa Punti. Namun bukannya tangisan perpisahan yang diperdengarkan malam itu, tapi malah teriakan histeris penikmat hiburan malam karena insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa oknum pemuda asal Desa Punti terhadap korban yang berasal dari Desa Sampungu.
Apa motif aksi premanisme secara bersama-sama itu belum diketahui secara pasti. Namun menurut pengakuan korban, Haidun saat di wawancarai di RSUD Bima mengaku tidak memiliki masalah dengan pemuda Desa Punti sebelumnya. Namun ketika acara joget, Ia tiba-tiba dikeroyok beberapa pemuda yang Ia kenali wajahnya. Pengeroyokan yang menggunakan senjata tajam oleh pelaku hingga merobek perutnya.
Saat itu Ia pun tumbang dan dibawa lari ke Puskemas Soromandi. Namun, oleh pihak Puskesmas dirujuk ke RSUD BIma karena Korban mengalami luka yang cukup serius dibagian perut. “Saya tidak tahu kenapa mereka keroyok dan menusuk saya, padahal saya tidak memiliki masalah sebelumnya,” ceritanya sambal meringgil kesakitan dibagian perutnya.
Dengan kejadian itu, Ia berecanan akan melaporkan ke Kepolisian agar pelaku dapat ditindak. Akibat luka yang diderita, korban kini belum bisa pastikan akan melaksanakan ujian dengan keadaan normal, karena Senin (13/4) mendatang dirinya akan melaksanaka UN. ”Saya belum tahu apa saya akan bisa melaksankan UN nanti, tapi saya berharap agar kondisi saya cepat pulih,” terangnya
Pejabat Sementara Kepala Desa Punti, Syamsudin H. Jafar, SE, yang di Wawancarai Kamis (9/4) kemarin membenarkan terjadi pengeroyokan hingga jatuh korban pemuda asal Desa sampungu. Atas kejadian itu korban dirawat di RSUD Bima. Sementara Pemuda Desa Punti, Jihad yang diduga sebagai pelaku sudah diamankan aparat Kepolisian. ”Pemuda yang di duga sebagai pelaku sudah diamankan di Polsek Donggo, dan saat ini sedang di periksa oleh Penyidik Polsek,”bebernya.
Sementara itu, Kapolsek Donggo IPTU Abdul Khaer juga membenarkan adanya aksi pengeroyokan yang mengakibatkan adanya korban. Namun terkait masalah ini, keluarga Korban sudah langsung melaporkan ke Polres Bima di Panda. ”Kasus ini sudah di tangani oleh Penyidik Polres Bima,”terangnya
Ia juga mengaku salah satu yang di duga sebagai pelaku yang bernama Jihad sudah di amankan. Sebelumnya terduga tersebut diamakan di Polsek Donggo, namun untuk pengaman lebih, pihaknya membawa ke Polres Bima. Untuk sementara oknum pemuda asal Desa Punti itu diperiksa sebagai saksi karena belum ada keterangan jelas mengenai aksi premanisme itu. ”Kita sudah amankan oknum pemuda itu ke Polres Bima, dan diperiksa status sebagai saksi dalam kejadian itu,” ujarnya. (KS-17)
COMMENTS