Wajimin atau dikenal dengan sebutan Mas Kumis juga harus mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab Penjual Bakso ini gantung diri tersebut.
Jumlah angka kasus bunuh diri yang terjadi di wilayah Kota Bima kian bertambah. Jika sebelumnya warga Kelurahan Tanjung yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, kini giliran warga RT 01 RW 3 Kelurahan Sadia, Wajimin atau dikenal dengan sebutan Mas Kumis juga harus mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab Penjual Bakso ini gantung diri tersebut.
Ilustrasi Garis Polisi
Pria asal Suko Mulio Jawa Timur ini, ditemukan tewas mengenaskan oleh warga setempat bernama Salam. Saksi menemukan korban meninggal dunia dalam posisi gantung diri pada Rabu (14/4) sekitar pukul 08.00 Wita. Salam ketika itu ke kediaman Mas Kumis karena sehari sebelumnya dipanggil untuk memperbaiki aliran air. Berkali-kali Salam mengetok dan membangunkan korban, tidak dijawab juga. Karena Mas Kumis tidak menjawab panggilan, Salam pun langsung mengintip korban disela-sela dinding kamar tumah korban."Saat saya mengintip, saya melihat melihat korban sedang berdiri. Rupanya di leher korban ada tali nilon. Saya langsung teriak memberitahukannya ke warga lain dan melaporkannya ke Polisi,"ungkap Salam, Rabu (14/4) kemarin.
Secara terpisah, Lurah Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima, Abdul Rajak, SE mengaku, informasi meninggalnya Mas Kumis karena gantung diri sempat membuatnya tidak percaya. Sebab, tidak disangka korban memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis seperti itu."Saya dan Mas Kumis sangat akrab, karena sering nongkrong bersama. Tetapi dua hari terakhir ini, memang kami tidak bertemu,"ujarnya.
Mas Kumis memang diketahui sudah lama hidup sendiri tanpa keluarga di Kota Bima. Belum diketahui jelas, korban merantau sejak tahun berapa. Tapi, di Kelurahan Sadia, Mas Kumis cukup terkenal sebagai penjual bakso."Disini korban tinggal dirumahnya Kalisom. Korban pertama ditemukan oleh Salam tetangga korban yang mau memperbaiki sanyo,’’katanya.
Selain itu kata Lurah, dia dikenal pria yang pendiam dan cukup ramah. Hanya saja, beberapa hari terakhir korban sering menderita kesakitan."Kami tidak menyangka korban mengahiri hidupnya dengan cara seperti ini,"herannya.
Setiap malam, setelah Mas Kumis selesai menjual bakso. Ia gemar nonton TV di kios tetangga."Terakhir, dia nonton bareng dan ngobrol dengan kami waktu Adi Bima tampil beberapa hari lalu,’’sebutnya.
Pantauan wartawan Koran Stabilitas, pihak kepolisian dari Polres Bima Kota yang mendapat laporan, langsung datang ke TKP dan melakukan olah TKP. Setelah itu, korban langsung dilarikan ke RSUD Bima untuk dilakukan otopsi. (KS-05)
Ilustrasi Garis Polisi
Pria asal Suko Mulio Jawa Timur ini, ditemukan tewas mengenaskan oleh warga setempat bernama Salam. Saksi menemukan korban meninggal dunia dalam posisi gantung diri pada Rabu (14/4) sekitar pukul 08.00 Wita. Salam ketika itu ke kediaman Mas Kumis karena sehari sebelumnya dipanggil untuk memperbaiki aliran air. Berkali-kali Salam mengetok dan membangunkan korban, tidak dijawab juga. Karena Mas Kumis tidak menjawab panggilan, Salam pun langsung mengintip korban disela-sela dinding kamar tumah korban."Saat saya mengintip, saya melihat melihat korban sedang berdiri. Rupanya di leher korban ada tali nilon. Saya langsung teriak memberitahukannya ke warga lain dan melaporkannya ke Polisi,"ungkap Salam, Rabu (14/4) kemarin.
Secara terpisah, Lurah Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima, Abdul Rajak, SE mengaku, informasi meninggalnya Mas Kumis karena gantung diri sempat membuatnya tidak percaya. Sebab, tidak disangka korban memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis seperti itu."Saya dan Mas Kumis sangat akrab, karena sering nongkrong bersama. Tetapi dua hari terakhir ini, memang kami tidak bertemu,"ujarnya.
Mas Kumis memang diketahui sudah lama hidup sendiri tanpa keluarga di Kota Bima. Belum diketahui jelas, korban merantau sejak tahun berapa. Tapi, di Kelurahan Sadia, Mas Kumis cukup terkenal sebagai penjual bakso."Disini korban tinggal dirumahnya Kalisom. Korban pertama ditemukan oleh Salam tetangga korban yang mau memperbaiki sanyo,’’katanya.
Selain itu kata Lurah, dia dikenal pria yang pendiam dan cukup ramah. Hanya saja, beberapa hari terakhir korban sering menderita kesakitan."Kami tidak menyangka korban mengahiri hidupnya dengan cara seperti ini,"herannya.
Setiap malam, setelah Mas Kumis selesai menjual bakso. Ia gemar nonton TV di kios tetangga."Terakhir, dia nonton bareng dan ngobrol dengan kami waktu Adi Bima tampil beberapa hari lalu,’’sebutnya.
Pantauan wartawan Koran Stabilitas, pihak kepolisian dari Polres Bima Kota yang mendapat laporan, langsung datang ke TKP dan melakukan olah TKP. Setelah itu, korban langsung dilarikan ke RSUD Bima untuk dilakukan otopsi. (KS-05)
COMMENTS