SMKN 3 Kota Bima atau yang biasa dikenal SMIK, Senin (20/4) mengelar Expo 2015 di sekolah setempat selama tiga hari.
SMKN 3 Kota Bima atau yang biasa dikenal SMIK, Senin (20/4) mengelar Expo 2015 di sekolah setempat selama tiga hari. Expo tahun ini digelar dalam rangka mengetahui animo siswa baru untuk masuk ke sekolah karawi itu. Target siswa tahun ini yakni 350 siswa, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya hanya 300 siswa saja.
Kepala SMKN 3 Kota Bima, Sanusi, S.Pd, M.Si mengatakan, dalam rangkaian expo ini juga digelar beberapa mata lomba. Diantaranya lomba tata busana, lomba menggambar, bikin kue khas Bima dan masih banyak lagi lomba lainnya yang diikuti oleh seluruh tingkat sekolah dari sekolah dasar hingga tingkat menengah atas. “Saya akui expo tahun ini sedikit kurang meriah dibanding dengan tahun yang lalu. Pasalnya, pada saat itu pihak sekolah sedang sibuk menghadapi Ujian Nasional maupun kegiatan dalam rangkah HUT Kota Bima ke-13 yang dihelat secara bersamaan,” ujarnya pada wartawan Rabu (22/4).
Pada tahun ajaran baru tahun 2015 ini, pihaknya membuka jurusan baru yakni jurusan Tata Kecantikan (Tata Rias). Jurusan ini kelihatannya sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat maupun oleh dunia luar seperti salon kecantikan, hotel dan sejenisnya. Sementara itu sekolah ini dulunya hanya memiliki jurusan karya kayu, testil, multimedia dan tata busana saja, namun untuk tahun 2015 ditambah lagi jurusan tata rias. Sehingga hal itu dilakukan untuk menarik animo masyarakat mau mendaftarkan anaknya untuk masuk sekolah ini.
Dijelaskannya, di SMKN 3 Kota Bima memiliki dua sanggar seni yakni sanggar tari dan marawis. Namun pada tahun 2015 ini pencak silat yang hanya sebagai program ekstrakurikuler kini dibagi menjadi dua bagian lagi. Yakni pencak silat prestasi pada jalur ekstrakurikuler dan pencak silat seni sebagai sanggar yang dapat menguntungkan bagi SMIK tentunya. “Saya merasa puas dan bangga dengan melihat adegan antraksi spektakuler yang tergolong ekstrem. Dimana anak-anak silat tersebut mampu melakukan aksi pemecahan batu bata menggunakan siku, pemecahan botol dan berdiri dan tidur diatas paku serta menghacurkan batu bata diatas perut menggunakan matril 20 kilogram,” akunya.
Lanjutnya, untuk sanggar tari sekolah yang dipimpinnya meraih juara satu pada lomba tari tingkat Pulau Sumbawa di Meseum Asi Mbojo belum lama ini dan meraih juara empat pada lomba yang sama tingkat Kota Bima yang digelar Kecamatan Rasanae Timur, Selasa (22/4) lalu. Atas prestasti itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Propinsi NTB menunjuk SMIK untuk mengisi stand pameran di Kota Tangerang Propinsi Banten, 13 Juni mendatang. Pada pameran itu, siswa SMIK asal Kota Bima ini akan menampilkan hasil Sasambo, tenunan, karya testil dan karya kayu. (KS-04)
Kepala SMKN 3 Kota Bima, Sanusi, S.Pd, M.Si mengatakan, dalam rangkaian expo ini juga digelar beberapa mata lomba. Diantaranya lomba tata busana, lomba menggambar, bikin kue khas Bima dan masih banyak lagi lomba lainnya yang diikuti oleh seluruh tingkat sekolah dari sekolah dasar hingga tingkat menengah atas. “Saya akui expo tahun ini sedikit kurang meriah dibanding dengan tahun yang lalu. Pasalnya, pada saat itu pihak sekolah sedang sibuk menghadapi Ujian Nasional maupun kegiatan dalam rangkah HUT Kota Bima ke-13 yang dihelat secara bersamaan,” ujarnya pada wartawan Rabu (22/4).
Pada tahun ajaran baru tahun 2015 ini, pihaknya membuka jurusan baru yakni jurusan Tata Kecantikan (Tata Rias). Jurusan ini kelihatannya sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat maupun oleh dunia luar seperti salon kecantikan, hotel dan sejenisnya. Sementara itu sekolah ini dulunya hanya memiliki jurusan karya kayu, testil, multimedia dan tata busana saja, namun untuk tahun 2015 ditambah lagi jurusan tata rias. Sehingga hal itu dilakukan untuk menarik animo masyarakat mau mendaftarkan anaknya untuk masuk sekolah ini.
Dijelaskannya, di SMKN 3 Kota Bima memiliki dua sanggar seni yakni sanggar tari dan marawis. Namun pada tahun 2015 ini pencak silat yang hanya sebagai program ekstrakurikuler kini dibagi menjadi dua bagian lagi. Yakni pencak silat prestasi pada jalur ekstrakurikuler dan pencak silat seni sebagai sanggar yang dapat menguntungkan bagi SMIK tentunya. “Saya merasa puas dan bangga dengan melihat adegan antraksi spektakuler yang tergolong ekstrem. Dimana anak-anak silat tersebut mampu melakukan aksi pemecahan batu bata menggunakan siku, pemecahan botol dan berdiri dan tidur diatas paku serta menghacurkan batu bata diatas perut menggunakan matril 20 kilogram,” akunya.
Lanjutnya, untuk sanggar tari sekolah yang dipimpinnya meraih juara satu pada lomba tari tingkat Pulau Sumbawa di Meseum Asi Mbojo belum lama ini dan meraih juara empat pada lomba yang sama tingkat Kota Bima yang digelar Kecamatan Rasanae Timur, Selasa (22/4) lalu. Atas prestasti itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Propinsi NTB menunjuk SMIK untuk mengisi stand pameran di Kota Tangerang Propinsi Banten, 13 Juni mendatang. Pada pameran itu, siswa SMIK asal Kota Bima ini akan menampilkan hasil Sasambo, tenunan, karya testil dan karya kayu. (KS-04)
COMMENTS