Jajaran Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bima, Senin (11/5) menggelar Musyawarah Daerah Ke-3 di Aula Kantor Bupati Bima.
Jajaran Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bima, Senin (11/5) menggelar Musyawarah Daerah Ke-3 di Aula Kantor Bupati Bima. Dalam amanatnya, Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, MPd, MM mengatakan organisasi DWP Persatuan dibentuk di lingkup pemerintah pusat dan daerah karena terkait dengan status suami sebagai PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, MPd, MM
Melalui wadah ini diharapkan Bupati, ada saling mengisi agar tugas suami sebagai PNS dan istri sebagai anggota DWP mendukung pekerjaan suami. Jadi semuanya melekat tanggung jawab sebagai PNS. Dikatakanya, Musda pasti melalui dua hal yaitu mengganti atau mempertahankan, artinya ada dinamika yang terjadi karena hal ini merupakan mekanisme untuk mencari pemimpin dan mengantarkan DWP dalam melahirkan pemimpin yang amanah.
Bupati memaparkan, sesuai dengan tema Musda, isu globalisasi perlu dipahami dengan baik dan untuk menghadapinya maka perlu kebersamaan antara suami dan istri dan sama-sama bertanggung jawab. “Bila suami diberi jabatan maka istri harus mendukung seluas-luasnya serta tidak boleh ada kepincangan didalamnya," ingatnya.
Penasehat DWP Kabupaten Bima, Hj Rustina H. Syafrudin mengemukakan, Musda ini mempunyai arti penting untuk memantapkan program kerja serta mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki. Serta memilih ketua dan pengurus yang baru dalam upaya pencapaian tujuan organisasi DWP yang mandiri dan berkualitas. Ia berharap agar melalui Forum Musda mampu menghasilkan ide-ide kreatif dan program kerja yang strategis untuk lima tahun ke depan, dimana program kerja yang direncanakan sesuai dengan harapan dan aspirasi anggota, kemampuan organisasi serta perkembangan masyarakat pada umumnya.
Kepada pengurus yang akan dipilih, Ia berpesan, agar nantinya mereka yang terpilih dapat mengemban amanat organisasi dan dapat menbawa perkembangan baru bagi organisasi. Ia juga mengajak seluruh penguru dan anggota DWP persatuan untuk senantiasa menjalin kebersamaan, bergandengan tangan, membangun organisasi dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian anggota di masa depan.
Sementara itu, Ketua DWP Persatuan Kabupaten Bima, Hj. Winarni, H.M. Taufik, HAK dalam sambutannya memaparkan, Musda merupakan sarana yang tepat untuk melakukan konsolidasi organisasi menghadapi tantangan dan peluang. Disamping itu momentum ini menjadi wahana silaturahmi bagi segenap pengurus yang harus diterapkan dalam kehidupan organisasi. Diharapkannya, kepada setiap anggota agar menyalurkan aspirasi dan memberi masukan demi perbaikan kinerja organisasi. Oleh karena itu, Musda hendaknya tidak diartikan secara sempit untuk memilih figur pengurus periode berikutnya, tetapi harus dapat memberikan porsi yang lebih besar bagi penyempurnaan AD/ART dan program yang bernilai strategis bagi organisasi. (KS-13)
Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, MPd, MM
Melalui wadah ini diharapkan Bupati, ada saling mengisi agar tugas suami sebagai PNS dan istri sebagai anggota DWP mendukung pekerjaan suami. Jadi semuanya melekat tanggung jawab sebagai PNS. Dikatakanya, Musda pasti melalui dua hal yaitu mengganti atau mempertahankan, artinya ada dinamika yang terjadi karena hal ini merupakan mekanisme untuk mencari pemimpin dan mengantarkan DWP dalam melahirkan pemimpin yang amanah.
Bupati memaparkan, sesuai dengan tema Musda, isu globalisasi perlu dipahami dengan baik dan untuk menghadapinya maka perlu kebersamaan antara suami dan istri dan sama-sama bertanggung jawab. “Bila suami diberi jabatan maka istri harus mendukung seluas-luasnya serta tidak boleh ada kepincangan didalamnya," ingatnya.
Penasehat DWP Kabupaten Bima, Hj Rustina H. Syafrudin mengemukakan, Musda ini mempunyai arti penting untuk memantapkan program kerja serta mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki. Serta memilih ketua dan pengurus yang baru dalam upaya pencapaian tujuan organisasi DWP yang mandiri dan berkualitas. Ia berharap agar melalui Forum Musda mampu menghasilkan ide-ide kreatif dan program kerja yang strategis untuk lima tahun ke depan, dimana program kerja yang direncanakan sesuai dengan harapan dan aspirasi anggota, kemampuan organisasi serta perkembangan masyarakat pada umumnya.
Kepada pengurus yang akan dipilih, Ia berpesan, agar nantinya mereka yang terpilih dapat mengemban amanat organisasi dan dapat menbawa perkembangan baru bagi organisasi. Ia juga mengajak seluruh penguru dan anggota DWP persatuan untuk senantiasa menjalin kebersamaan, bergandengan tangan, membangun organisasi dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian anggota di masa depan.
Sementara itu, Ketua DWP Persatuan Kabupaten Bima, Hj. Winarni, H.M. Taufik, HAK dalam sambutannya memaparkan, Musda merupakan sarana yang tepat untuk melakukan konsolidasi organisasi menghadapi tantangan dan peluang. Disamping itu momentum ini menjadi wahana silaturahmi bagi segenap pengurus yang harus diterapkan dalam kehidupan organisasi. Diharapkannya, kepada setiap anggota agar menyalurkan aspirasi dan memberi masukan demi perbaikan kinerja organisasi. Oleh karena itu, Musda hendaknya tidak diartikan secara sempit untuk memilih figur pengurus periode berikutnya, tetapi harus dapat memberikan porsi yang lebih besar bagi penyempurnaan AD/ART dan program yang bernilai strategis bagi organisasi. (KS-13)
COMMENTS