Masyarakat Kelurahan Penanae Kota Bima, Senin (18/5) tiba-tiba dibuat geger dengan informasi oknum mahasiswi yang melahirkan di dalam toilet.
Kota Bima, KS.- Masyarakat Kelurahan Penanae Kota Bima, Senin (18/5) tiba-tiba dibuat geger dengan informasi oknum mahasiswi yang melahirkan di dalam toilet. Oknum diketahui berinisial RB (23) asal Kabupaten Dompu dan merupakan mahasiswi di salah satu kampus ternama di Kabupaten Bima. Bayi malang yang dilahirkan diduga hasil hubungan di luar nikah dengan sang kekasih.
Ilustrasi Toilet
Informasi yang diperoleh, oknum melahirkan anak laki-laki pada Senin (18/5) sekitar pukul 09.00 Wita seorang diri dalam toilet. Peristiwa itu terjadi di kediaman Sahmudin, warga Lingkungan Nggaro Lo Kelurahan Penanae. Beberapa saat setelah melahirkan, bayi malang tersebut meninggal dunia kemudian dibawa ke RSUD Bima untuk keperluan autopsi.
Begitupun ibu bayi ikut dirawat tim medis karena kondisinya yang lemah. "Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Penyidik juga langsung memeriksa saksi-saksi,” ungkap Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, IPTU Yerry T Putra, Rabu (20/5) saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Kasat menjelaskan, kronologis kejadian berawal pada sabtu (16/5) sekitar pukul 16.00 Wita. RB menginap di rumah temannya yang berinisial YY, anak kandung pemilik rumah. Senin (18/5) sekitar pukul 09.00 Wita, RB tiba-tiba diketahui melahirkan bayi laki-laki didalam kamar mandi rumah milik Sahmudin. Namun beberapa jam kemudian, bayi tersebut meninggal dunia.
Dugaan sementara, bayi tersebut hasil hubungan gelap RB bersama seorang pria yang belum didentivikasi identitasnya. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Sebelum itu kata Kasat, kejadian yang sama pernah terjadi. Oknum mahasiwi kebidanan di Bima berinisial FT asal Desa Hu’u, Dompu ditetapkan sebagai tersangka bersama sang kekasih lantaran menguburkan bayi hasil hubungan gelapnya di sekitar kos-kosan di Lingkungan BTN Penatoi bulan lalu. Pasangan itu sudah berencana menikah. Namun, pernikahan ditunda karena FT berbadan dua.
Setelah itu, FT diduga melahirkan secara prematur dibantu dukun beranak di Desa Sakuru Kecamatan Palibelo. Bayi yang dilahirkan meniggal dunia dan dikuburkan di samping kos-kosan di Penatoi. Namun, tak lama setelah itu terungkap oleh Aparat Polres Bima Kota berkat laporan masyarakat. (KS-05)
Ilustrasi Toilet
Informasi yang diperoleh, oknum melahirkan anak laki-laki pada Senin (18/5) sekitar pukul 09.00 Wita seorang diri dalam toilet. Peristiwa itu terjadi di kediaman Sahmudin, warga Lingkungan Nggaro Lo Kelurahan Penanae. Beberapa saat setelah melahirkan, bayi malang tersebut meninggal dunia kemudian dibawa ke RSUD Bima untuk keperluan autopsi.
Begitupun ibu bayi ikut dirawat tim medis karena kondisinya yang lemah. "Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Penyidik juga langsung memeriksa saksi-saksi,” ungkap Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, IPTU Yerry T Putra, Rabu (20/5) saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Kasat menjelaskan, kronologis kejadian berawal pada sabtu (16/5) sekitar pukul 16.00 Wita. RB menginap di rumah temannya yang berinisial YY, anak kandung pemilik rumah. Senin (18/5) sekitar pukul 09.00 Wita, RB tiba-tiba diketahui melahirkan bayi laki-laki didalam kamar mandi rumah milik Sahmudin. Namun beberapa jam kemudian, bayi tersebut meninggal dunia.
Dugaan sementara, bayi tersebut hasil hubungan gelap RB bersama seorang pria yang belum didentivikasi identitasnya. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Sebelum itu kata Kasat, kejadian yang sama pernah terjadi. Oknum mahasiwi kebidanan di Bima berinisial FT asal Desa Hu’u, Dompu ditetapkan sebagai tersangka bersama sang kekasih lantaran menguburkan bayi hasil hubungan gelapnya di sekitar kos-kosan di Lingkungan BTN Penatoi bulan lalu. Pasangan itu sudah berencana menikah. Namun, pernikahan ditunda karena FT berbadan dua.
Setelah itu, FT diduga melahirkan secara prematur dibantu dukun beranak di Desa Sakuru Kecamatan Palibelo. Bayi yang dilahirkan meniggal dunia dan dikuburkan di samping kos-kosan di Penatoi. Namun, tak lama setelah itu terungkap oleh Aparat Polres Bima Kota berkat laporan masyarakat. (KS-05)
COMMENTS