Bulog Sub Divre Bima mengaku siap mengantisipasi bila terjadi kenaikan harga beras di wilayah Bima menjelang dan saat Bulan Ramadhan berjalan.
Kota Bima, KS.- Bulog Sub Divre Bima mengaku siap mengantisipasi bila terjadi kenaikan harga beras di wilayah Bima menjelang dan saat Bulan Ramadhan berjalan. Bentuk antisipasi itu, yakni berencana akan menggelar kegiatan pasar murni dan pasar murah di tiga daerah. Hal itu disampaikan Kepala Sub Divre Bulog Bima, R Guna Dharma Nugrahawan, Rabu (10/6) kemarin.

Ilustrasi Beras
"Kegiatan ini akan digelar diberbagai pasar di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Tentunya kita akan bekerjasama dengan Diskoperindag," ungkap pria berkulit putih ini saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Nugrahawan juga memastikan, stok beras untuk wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu saat ini dalam kondisi aman. Stok beras yang tersedia sebanyak 12 ribu ton. Persediaan itu aman karena dalam sehari pengadaan beras mencapai 100 ton hingga 200 ton. Bahkan, pihaknya menjamin hingga 11 bulan kedepan stok beras di Bulog masih mencukupi untuk melayani kebutuhan masyarakat di tiga daerah.
Bahkan, dalam waktu dekat ini pihak Bulog Bima akan menyuplai beras ke Provinsi NTT. Sebab daerah Bima adalah daerah pengadaan beras (surplus). Jadi, belum pernah ada masalah mengenai kekurangan stok beras. Apalagi adanya isu mengenai beras plastik. "Bima kaya akan pertanian, sehingga Bulog percaya kepada petani Bima mengenai stok beras," jelasnya.
Karenanya lanjut dia, bilamana ada pedagang nakal yang menaikan harga dengan alasan karena stok beras berkurang itu tidak benar. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya pedagan pihaknya juga berencana untuk menggelar operasi pasar murah."Tujuannya, semata-mata untuk menekan harga ditingkat konsumen agar memenuhi kebutuhan pangan menjelang Ramadhan,"katanya.
Pada Juni ini terangnya, Beras Miskin (Raskin) akan disalurkan dua alokasi langsung yang ditarik dari jatah pada Mei dan Juni. Begitupun pada Juli nanti, pihaknya juga akan menyalurkan dua kali alokasi dari jatah Agustus dan September. "Ini juga sama untuk intervensi pasar. Karena biasanya mau lebaran banyak beras yang dibutuhkan untuk zakat fitrah,” tuturnya.
Awang (sapa’an akrab) juga menyinggung, terkait amannya pengadaan gabah yang mencapai 3,997 ton atau selaras dengan jumlah beras 38,2500 ton. "Stok disimpan idealnya selama enam bulan. Sedangkan stok yang ada sudah lebih sampai pada sebelas bulan kedepan,” sebutnya.
Untuk menyiasati sisa stok itu, rencananya akan disalurkan ke daerah NTT sebanyak dua ribu ton. Sebab apabila terlalu lama disimpan selama sebelas bulan atau lebih dari enam bulan, kuatirnya stok akan mudah bau dan termakan kutu karena kualitasnya menurun. (KS-05)

Ilustrasi Beras
"Kegiatan ini akan digelar diberbagai pasar di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Tentunya kita akan bekerjasama dengan Diskoperindag," ungkap pria berkulit putih ini saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Nugrahawan juga memastikan, stok beras untuk wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu saat ini dalam kondisi aman. Stok beras yang tersedia sebanyak 12 ribu ton. Persediaan itu aman karena dalam sehari pengadaan beras mencapai 100 ton hingga 200 ton. Bahkan, pihaknya menjamin hingga 11 bulan kedepan stok beras di Bulog masih mencukupi untuk melayani kebutuhan masyarakat di tiga daerah.
Bahkan, dalam waktu dekat ini pihak Bulog Bima akan menyuplai beras ke Provinsi NTT. Sebab daerah Bima adalah daerah pengadaan beras (surplus). Jadi, belum pernah ada masalah mengenai kekurangan stok beras. Apalagi adanya isu mengenai beras plastik. "Bima kaya akan pertanian, sehingga Bulog percaya kepada petani Bima mengenai stok beras," jelasnya.
Karenanya lanjut dia, bilamana ada pedagang nakal yang menaikan harga dengan alasan karena stok beras berkurang itu tidak benar. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya pedagan pihaknya juga berencana untuk menggelar operasi pasar murah."Tujuannya, semata-mata untuk menekan harga ditingkat konsumen agar memenuhi kebutuhan pangan menjelang Ramadhan,"katanya.
Pada Juni ini terangnya, Beras Miskin (Raskin) akan disalurkan dua alokasi langsung yang ditarik dari jatah pada Mei dan Juni. Begitupun pada Juli nanti, pihaknya juga akan menyalurkan dua kali alokasi dari jatah Agustus dan September. "Ini juga sama untuk intervensi pasar. Karena biasanya mau lebaran banyak beras yang dibutuhkan untuk zakat fitrah,” tuturnya.
Awang (sapa’an akrab) juga menyinggung, terkait amannya pengadaan gabah yang mencapai 3,997 ton atau selaras dengan jumlah beras 38,2500 ton. "Stok disimpan idealnya selama enam bulan. Sedangkan stok yang ada sudah lebih sampai pada sebelas bulan kedepan,” sebutnya.
Untuk menyiasati sisa stok itu, rencananya akan disalurkan ke daerah NTT sebanyak dua ribu ton. Sebab apabila terlalu lama disimpan selama sebelas bulan atau lebih dari enam bulan, kuatirnya stok akan mudah bau dan termakan kutu karena kualitasnya menurun. (KS-05)
COMMENTS