Seminar pendidikan tingkat Kabupaten Bima, dengan tema “Peran Dewan Pendidikan Dalam Mensinergikan Trimatra Pendidikan Menuju Layanan Pendidikan Bermutu”.
Bima, KS.- Bertempat di Aula SMKN 2 Kota Bima, Dewan Pendidikan Kabupaten Bima, Selasa (09/06) kemarin mengadakan seminar pendidikan tingkat Kabupaten Bima, dengan tema “Peran Dewan Pendidikan Dalam Mensinergikan Trimatra Pendidikan Menuju Layanan Pendidikan Bermutu”.
Kegiatan tersebut diikuti 400 Peserta yang terdiri dari Kepala UPTD Dikpora se Kabupaten Bima, pengawas se Kabupaten Bima, dan Kepala Sekolah Se Kabupaten Bima. Narasumber dalam kegiatan seminar selama satu hari tersebut antara lain, Drs.H.Nurdin Ahmad M.Si selaku dewan pendidikan Provinsi NTB, H.Muhammad Iqbal selaku dewan pendidikan Kabupaten Bima dan dr.H.Darwis HAR M.Si.
“Semoga seminar yang dilaksanakan dengan anggaran Rp.32 juta 800 ribu dari APBD II ini akan membawa perubahan bagi kita semua, terutama perubahan untuk dunia pendidikan,” ujar Ketua Panitia kegiatan, Drs. H Dahlan saat memberikan laporannya.
Dalam Sambutannya, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Tajuddin SH, menyampaikan, seminar itu merupakan bentuk implementasi bagaimana memecahkan persoalan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bima. “Pendidikan itu merupakan kewajiban kita bersama, yakni pemerintah, Kepala Sekolah, dan Masyarakat. Tugas kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu, termasuk para Dewan Pendidikan,” ujarnya.
Dengan luas dan banyaknya persoalan dalam dunia pendidikan itu, tidak bisa dipecahkan oleh kepala daerah sendiri, atau kepala dinas sendiri, kepala sekolah sendiri atau pengawas saja, tetapi dewan pendidikan juga selaku agen pengawas dunia pendidikan, juga sangat dibutuhkan dalam memecahkan persoalan yang di dunia pendidikan. “Jadi perlu kebersamaan semua pihak agar bisa meningkatkan mutu pendidikan di negeri kita,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK M.Si dalam sambutannya mengatakan, kalau perilaku dalam dunia pendidikannya bagus, maka moralnya akan bagus dan profesional, tapi kalau kerjanya hanya profesional, prilakunya belum menjamin baik. Jadi yang pertama dirubah itu prilakunya dulu, dan itu perlu peran dari dewan pendidikan. “Kalau SDM-nya kurang bagus, maka mau tidak mau, suka tidak suka pendidikan akan merosot, jadi pola pikir dan perilaku atau moral dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan itu sangat dibutuhkan,” jelasnya.(KS-02)
Kegiatan tersebut diikuti 400 Peserta yang terdiri dari Kepala UPTD Dikpora se Kabupaten Bima, pengawas se Kabupaten Bima, dan Kepala Sekolah Se Kabupaten Bima. Narasumber dalam kegiatan seminar selama satu hari tersebut antara lain, Drs.H.Nurdin Ahmad M.Si selaku dewan pendidikan Provinsi NTB, H.Muhammad Iqbal selaku dewan pendidikan Kabupaten Bima dan dr.H.Darwis HAR M.Si.
“Semoga seminar yang dilaksanakan dengan anggaran Rp.32 juta 800 ribu dari APBD II ini akan membawa perubahan bagi kita semua, terutama perubahan untuk dunia pendidikan,” ujar Ketua Panitia kegiatan, Drs. H Dahlan saat memberikan laporannya.
Dalam Sambutannya, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Tajuddin SH, menyampaikan, seminar itu merupakan bentuk implementasi bagaimana memecahkan persoalan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bima. “Pendidikan itu merupakan kewajiban kita bersama, yakni pemerintah, Kepala Sekolah, dan Masyarakat. Tugas kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu, termasuk para Dewan Pendidikan,” ujarnya.
Dengan luas dan banyaknya persoalan dalam dunia pendidikan itu, tidak bisa dipecahkan oleh kepala daerah sendiri, atau kepala dinas sendiri, kepala sekolah sendiri atau pengawas saja, tetapi dewan pendidikan juga selaku agen pengawas dunia pendidikan, juga sangat dibutuhkan dalam memecahkan persoalan yang di dunia pendidikan. “Jadi perlu kebersamaan semua pihak agar bisa meningkatkan mutu pendidikan di negeri kita,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK M.Si dalam sambutannya mengatakan, kalau perilaku dalam dunia pendidikannya bagus, maka moralnya akan bagus dan profesional, tapi kalau kerjanya hanya profesional, prilakunya belum menjamin baik. Jadi yang pertama dirubah itu prilakunya dulu, dan itu perlu peran dari dewan pendidikan. “Kalau SDM-nya kurang bagus, maka mau tidak mau, suka tidak suka pendidikan akan merosot, jadi pola pikir dan perilaku atau moral dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan itu sangat dibutuhkan,” jelasnya.(KS-02)
COMMENTS