TNI akan mengawal ketat setiap pendistribusian pupuk bersubdisi di wilayah NTB. Di Kabupaten Bima maupun Kota Bima, Ia mengintruksikan semua Anggota TNI terlebih Babinsa berperan aktif mengawal pendistribusian pupuk.
Bima, KS.- Danrem 162/WB NTB Kolonel. CZI Lalu Rudi Irham Srigde, ST M. Si menegaskan, sesuai dengan nota kesepahaman (MoU) antara Mabes TNI dengan Kementerian Pertanian RI tentang ketahanan pangan, TNI akan mengawal ketat setiap pendistribusian pupuk bersubdisi di wilayah NTB. Di Kabupaten Bima maupun Kota Bima, Ia mengintruksikan semua Anggota TNI terlebih Babinsa berperan aktif mengawal pendistribusian pupuk.
Danrem mengungkapkan, dalam pengawalan dan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi ini, Anggota TNI tidak boleh main-main. Apalagi, belakangan diketahui dan terbukti ada oknum Anggota TNI yang bekerjasama melakukan tindakan yang melanggar hukum, atau bersekongkol dengan pendistribusi maupun pengecer pupuk bersusidi untuk melakukan pengepulan. "Saya tidak mau tau, kalau ada Anggota saya yang melanggar dan terbukti melakukannya. Saya tidak segan-segan untuk menindaknya sesuai dengan aturan yang ada. Kalau fatal, saya pecat," tegasnya saat diwawancarai di Museum Samparaja, kemarin.
Kata Danrem, banyak modus yang diduga dilakukan oknum-oknum distibutor pupuk maupun pengecer pupuk saat ini. Misalnya, dari harga pupuk bersubsidi rata-rata Rp.95 ribu per sak harga standar nasional, tetapi tidak diterapkan. "Ini yang harus dikawal secara ketat oleh Anggota TNI, terutama Babinsa yang ada dan bersentuhan langsung dengan masyarakat pedesaan," ingatnya.
Upaya ini dilakukan lanjutnya, bertujuan agar para masyarakat petani tidak lagi berteriak kelangkaan pupuk. Perbuatan oknum distribusi pupuk maupun pengecer yang menaikkan harga dua kali lipat, tentu akan merugikan masyarakat."Modusnya banyak, bisa saja oknum-oknum pengecer pupuk mengatakan ke masyarakat bahwa pupuk sudah habis. Padahal pupuk ditampung agar bisa dijual dengan harga tinggi ke petani,"jelasnya.
Kasus yang seperti ini katanya, yang banyak diungkap di wilayah Lombok. Bayangkan saja, dalam kurun waktu tiga bulan, sekitar 20 kasus seperti ini berhasil diungkap."Kalau sudah begitu, kan masyarakat petani yang rugi. Kalau mereka tidak bercocok tanam dengan alasan takut kelangkaan pupuk, kita mau makan apa,"katanya seraya bertanya.
Ia menambahkan dan mempertegas kembali, Anggota TNI harus betul-betul bekerja sesuai dengan perintah dan aturan yang ada. Ini soal kemaslahatan masyarakat banyak, jadi jangan pernah berulah sehingga membuat masyarakan tidak percaya kepada TNI."Saya tegaskan lagi, jangan main-main dengan urusan ini. Melanggar, tau akibatnya,"tegasnya.
Pada kesempatan itu, Danrem juga menyampaikan pesan kepada para prajuritnya. Untuk menjadi prajurit yang tangguh dan terus dipercaya oleh masyarakat di Indonesia ini kata dia, Anggota TNI harus mengedepankan akal sehatnya dalam menjalankan tugas dan menghadapi masalah yang dihadapi di lapangan. Jangan cepat terprovoksi dan terpancing dengan hal-hal yang akan memecah belah kekuatan di tubuh TNI itu sendiri.
Melihat kondisi sosial sekarang ini, Ia mengintruksikan kepada seluruh Anggota TNI, baik yang ada di Kodim, Danramil, Kompi hingga Babinsa yang secara langsung beradaptasi dengan masyarakat. Untuk terus bekerja sesuai dengan komando yang ada di institusi TNI. "Seluruh Anggota TNI, harus mengedepankan akal sehatnya dalam menghadapi semua persoalan, baik itu masalah kecil maupun besar sekalipun,"ungkapnya.
Anggota TNI lanjutnya, tidak diperbolehkan untuk bertindak arogan dalam menyelesaikan persoalan. Apalagi, melakukan hal-hal yang memalukan institusi TNI ini dimata masyarakat Indonesia mapun masyarakat dunia."Kalau ada anggota saya yang seperti itu, saya akan tindak dia,"tegasnya.
Masyarakat juga katanya, harus terus mempercayai semua Anggota TNI yang ada, lebih-lebih Babinsa yang ada disetiap Desa binaannya. Sebab, dengan kepercayaan yang siberikan masyarakat itu, ia meyakini bahwa sesungguhnya semua Anggota di lapangan akan menjalankan tugasnya dengan baik."Berikan kepercayaan kepada kami, TNI selalu siap membantu masyarakat,"katanya.
Selain itu anak mantan Gubernur NTB ini mengatakan, Anggota TNI diwajibkan juga untuk saling menghotmati satu sama lainnya. Jangan pernah melihat ada perbedaan ras, agam dan lain sebagainya."Karena di NKRI ini, semuanya sama,"sebutnya.
Ia menambahkan, untuk terus menjalin kemitraan dengan istitusi lainnya seperti Polri, Pemerintah Daerah, rekan-rekan Wartawan dan masyarakat. Pihaknya berencana akan menggelar suatu kegiatan sosial dalam waktu dekat ini. "Tujuannya, agar kita selalu bersilahturahmi dan mengenal antara satu sama lainnya," tambahnya. (KS-05)
Danrem mengungkapkan, dalam pengawalan dan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi ini, Anggota TNI tidak boleh main-main. Apalagi, belakangan diketahui dan terbukti ada oknum Anggota TNI yang bekerjasama melakukan tindakan yang melanggar hukum, atau bersekongkol dengan pendistribusi maupun pengecer pupuk bersusidi untuk melakukan pengepulan. "Saya tidak mau tau, kalau ada Anggota saya yang melanggar dan terbukti melakukannya. Saya tidak segan-segan untuk menindaknya sesuai dengan aturan yang ada. Kalau fatal, saya pecat," tegasnya saat diwawancarai di Museum Samparaja, kemarin.
Kata Danrem, banyak modus yang diduga dilakukan oknum-oknum distibutor pupuk maupun pengecer pupuk saat ini. Misalnya, dari harga pupuk bersubsidi rata-rata Rp.95 ribu per sak harga standar nasional, tetapi tidak diterapkan. "Ini yang harus dikawal secara ketat oleh Anggota TNI, terutama Babinsa yang ada dan bersentuhan langsung dengan masyarakat pedesaan," ingatnya.
Upaya ini dilakukan lanjutnya, bertujuan agar para masyarakat petani tidak lagi berteriak kelangkaan pupuk. Perbuatan oknum distribusi pupuk maupun pengecer yang menaikkan harga dua kali lipat, tentu akan merugikan masyarakat."Modusnya banyak, bisa saja oknum-oknum pengecer pupuk mengatakan ke masyarakat bahwa pupuk sudah habis. Padahal pupuk ditampung agar bisa dijual dengan harga tinggi ke petani,"jelasnya.
Kasus yang seperti ini katanya, yang banyak diungkap di wilayah Lombok. Bayangkan saja, dalam kurun waktu tiga bulan, sekitar 20 kasus seperti ini berhasil diungkap."Kalau sudah begitu, kan masyarakat petani yang rugi. Kalau mereka tidak bercocok tanam dengan alasan takut kelangkaan pupuk, kita mau makan apa,"katanya seraya bertanya.
Ia menambahkan dan mempertegas kembali, Anggota TNI harus betul-betul bekerja sesuai dengan perintah dan aturan yang ada. Ini soal kemaslahatan masyarakat banyak, jadi jangan pernah berulah sehingga membuat masyarakan tidak percaya kepada TNI."Saya tegaskan lagi, jangan main-main dengan urusan ini. Melanggar, tau akibatnya,"tegasnya.
Pada kesempatan itu, Danrem juga menyampaikan pesan kepada para prajuritnya. Untuk menjadi prajurit yang tangguh dan terus dipercaya oleh masyarakat di Indonesia ini kata dia, Anggota TNI harus mengedepankan akal sehatnya dalam menjalankan tugas dan menghadapi masalah yang dihadapi di lapangan. Jangan cepat terprovoksi dan terpancing dengan hal-hal yang akan memecah belah kekuatan di tubuh TNI itu sendiri.
Melihat kondisi sosial sekarang ini, Ia mengintruksikan kepada seluruh Anggota TNI, baik yang ada di Kodim, Danramil, Kompi hingga Babinsa yang secara langsung beradaptasi dengan masyarakat. Untuk terus bekerja sesuai dengan komando yang ada di institusi TNI. "Seluruh Anggota TNI, harus mengedepankan akal sehatnya dalam menghadapi semua persoalan, baik itu masalah kecil maupun besar sekalipun,"ungkapnya.
Anggota TNI lanjutnya, tidak diperbolehkan untuk bertindak arogan dalam menyelesaikan persoalan. Apalagi, melakukan hal-hal yang memalukan institusi TNI ini dimata masyarakat Indonesia mapun masyarakat dunia."Kalau ada anggota saya yang seperti itu, saya akan tindak dia,"tegasnya.
Masyarakat juga katanya, harus terus mempercayai semua Anggota TNI yang ada, lebih-lebih Babinsa yang ada disetiap Desa binaannya. Sebab, dengan kepercayaan yang siberikan masyarakat itu, ia meyakini bahwa sesungguhnya semua Anggota di lapangan akan menjalankan tugasnya dengan baik."Berikan kepercayaan kepada kami, TNI selalu siap membantu masyarakat,"katanya.
Selain itu anak mantan Gubernur NTB ini mengatakan, Anggota TNI diwajibkan juga untuk saling menghotmati satu sama lainnya. Jangan pernah melihat ada perbedaan ras, agam dan lain sebagainya."Karena di NKRI ini, semuanya sama,"sebutnya.
Ia menambahkan, untuk terus menjalin kemitraan dengan istitusi lainnya seperti Polri, Pemerintah Daerah, rekan-rekan Wartawan dan masyarakat. Pihaknya berencana akan menggelar suatu kegiatan sosial dalam waktu dekat ini. "Tujuannya, agar kita selalu bersilahturahmi dan mengenal antara satu sama lainnya," tambahnya. (KS-05)
COMMENTS