Tidak saja berdampak pada citra Kota Bima, foto itu juga dinilai telah meruntuhkan nilai-nilai sosial dan budaya Bima yang menunjunjung tinggi nilai Islam.
Kota Bima, KS.- Beredarnya foto selfie bugil pasangan pegawai honor di Kota Bima memantik keprihatinan Lembaga Legislatif karena telah mencoreng citra Kota Bima. Terhadap pelaku pengedar foto tak senonoh itu, Dewan meminta Kepolisian agar mengusut dan menindaknya secara tegas sesuai hukum berlaku. Demikian disampaikan Wakil Pimpinan DPRD Kota Bima, M Syafe’i kepada koran ini, Minggu (14/6) di sela kunjungan kerja di Kota Mataram.
Menurut Duta Partai Golkar ini, beredarnya foto pasangan di luar nikah itu sangat memalukan dan tak pantas dilakukan seorang pegawai. Tidak saja berdampak pada citra Kota Bima, foto itu juga dinilai telah meruntuhkan nilai-nilai sosial dan budaya Bima yang menunjunjung tinggi nilai Islam.
“Kami minta pihak Kepolisian bertindak tegas mengusut pelaku pengedar foto itu dan memprosesnya sesuai hukum berlaku. Ini aib bagi Kota Bima karena sangat memalukan sekali, apalagi dilakukan seorang pegawai,” tegas Syafe’i.
Tak hanya itu, Syafe’i juga meminta kepada Kepolisian agar menghentikan peredaran foto itu di masyarakat dengan mengeluarkan himbauan. Sebab dikuatirkan, bila tidak segera dicegah akan semakin beredar luas dan dikonsumsi anak di bawah umur. Tentu saja, dampak foto itu cukup besar terhadap perkembangan moral generasi muda.
Kepada institusi dua pemeran adegan foto syur itu, dimintanya pula agar memberikan tindakan tegas. Bila terbukti, keduanya lebih baik dikeluarkan saja atau diberhentikan sebagai pegawai karena telah melanggar aturan, baik hukum maupun kepegawaian.
“Berikan tindakan tegas, agar ada efek jera dan tidak jadi cerminan bagi pelaku kejahatan lainnya. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (KS-13)
Menurut Duta Partai Golkar ini, beredarnya foto pasangan di luar nikah itu sangat memalukan dan tak pantas dilakukan seorang pegawai. Tidak saja berdampak pada citra Kota Bima, foto itu juga dinilai telah meruntuhkan nilai-nilai sosial dan budaya Bima yang menunjunjung tinggi nilai Islam.
“Kami minta pihak Kepolisian bertindak tegas mengusut pelaku pengedar foto itu dan memprosesnya sesuai hukum berlaku. Ini aib bagi Kota Bima karena sangat memalukan sekali, apalagi dilakukan seorang pegawai,” tegas Syafe’i.
Tak hanya itu, Syafe’i juga meminta kepada Kepolisian agar menghentikan peredaran foto itu di masyarakat dengan mengeluarkan himbauan. Sebab dikuatirkan, bila tidak segera dicegah akan semakin beredar luas dan dikonsumsi anak di bawah umur. Tentu saja, dampak foto itu cukup besar terhadap perkembangan moral generasi muda.
Kepada institusi dua pemeran adegan foto syur itu, dimintanya pula agar memberikan tindakan tegas. Bila terbukti, keduanya lebih baik dikeluarkan saja atau diberhentikan sebagai pegawai karena telah melanggar aturan, baik hukum maupun kepegawaian.
“Berikan tindakan tegas, agar ada efek jera dan tidak jadi cerminan bagi pelaku kejahatan lainnya. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (KS-13)
COMMENTS